Salam Dulu baru baca ^_^

Salam Dulu baru baca ^_^

Kamis, November 26, 2009

Sebelum Engkau Halal Bagiku

Duhai kamu yang tercipta dari tulang rusukku.
Di belahan Bumi manapun kamu berada.
Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu dengan bunga terindah sekalipun.
Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah, tersempurna, dan tertinggi.
Bagiku dirimu salah satu dari semua itu, karenanya kau tak membutuhkan persamaan.

Jangan pernah biarkan aku menatapmu penuh, karena akan membuatku mengingatmu.
Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu.
Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap dinding khayalku.
Membuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa, sesemangat mentari.
Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku yang masih penuh Lumpur.
Karena sesungguhnya dirimu terlalu suci.

Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan mimpi tak berujung.
Ada ingin tapi tak ada henti.
Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat selalu, meski ujung penutupmu pun tak berani kusentuh.
Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku karena sucimu kau pertaruhkan.
Mungkin kau tak peduli
Tapi kau hanya menjadi wanita biasa di hadapanku bila kau kalah.
Dan tak lebih dari wanita biasa.

Jangan pernah kau tatapku penuh
Bahkan tak perlu kau lirikkan matamu untuk melihatku.
Bukan karena aku terlalu indah, tapi karena aku seorang yang masih kotor.
Aku biasa memakai topeng keindahan pada wajah burukku, mengenakan pakaian sutra emas.
Meniru laku para ustadz, meski hatiku lebih kotor dari lumpur.
Kau memang suci, tapi masih sangat mungkin kau termanipulasi.
Karena toh kau hanya manusia - hanya wanita.

Beri sepenuh diri pada sang lelaki suci yang dengan sepenuh hati membawamu ke hadapan Tuhanmu.
Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, terukir dalam kitab suci, tak perlu dipikir lagi.
Tunggu sang lelaki itu menjemputmu, dalam rangkaian khitbah dan akad yang indah.
Atau kejar sang lelaki suci itu, karena itu adalah hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah.
Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir dalam kitab suci.

Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh hati ikhlas.
Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu, mungkin sekarang atau nanti, bahkan mungkin tak ada sampai kau mati.
Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua lelaki di fana saat ini.
Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu, yang kau bangun dengan segala kekhusyu’an tangis do’amu.

Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang terpilih itu, melainkan pada jalan yang kau pilih,
seperti kisah seorang wanita suci di masa lalu yang meminta ke-Islam-an sebagai mahar pernikahannya.
Atau mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih Tertinggi.
Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan menerima cinta dalam setiap denyut nadi kita.


Puisi yang sangat indah,, yang saya pun lupa tepatnya dimana saya mendapatkannya (sepertinya dari buletin seorang teman di friendster). Mohon maaf telah mengutip tanpa izin. Namun, semoga penulisnya mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari hikmah yang begitu dalam pada puisi ini :L


sumber : http://istrishalihah.blogspot.com

Sujud Cinta Seorang Hamba

Di atas hamparan sejadah suci
Hamba menadah kedua telapak tangan ini
Bagi memohon keampunan dan rahmat dariMu
Agar diberikan hamba hidayah serta taufiqMu
Supaya tidak tersimpang hamba dari jalanMu

Hati hamba merasa hambar dan sunyi
Tanpa iman dan semangat taqwa dalam hati
Jiwa hamba kosong dan takkan berisi
Melainkan dengan redha
Yang Maha Mengetahui
Yang menemukan hamba dalam bingkisan restu
Yang Maha Mengasihani

Saat tasbih mengisi ruang kosong di jari-jari
Mulut dan hati hamba bersatu berzikir mengingat Ilahi
Jiwa hamba terisi dengan munajat di malam hari
Diri ini hamba abdikan buat Pencipta langit dan bumi
Moga dosa-dosa lampau dapat dihapusi dan diampuni

Kening ini hamba rapatkan di atas hamparan murni
Sujud dahi hamba mencecah ke bumi
Tanda syukur hamba akan kebesaran Ilahi
Tidak terukur nilai cintaMu yang tinggi
Tidak terhitung nilai kasihMu yang bertambah setiap hari

Ya Rabbul Izzati…
Sudikah Kau menerima cinta hamba yang hina dengan longgokan dosa ini??
Semoga keampunan mendapat tempat untuk hamba yang sering lupa diri
Semoga rahmatMu sentiasa hadir menemani
Agar kehidupan duniawi dan ukhrawi hamba diredhai

Hamba amat mendambakan cinta dariMu
Hamba juga mengharapkan pertemuan denganMu
Diri hamba ini dahaga akan belaian kasihMu
Hamparan sejadah suci hamba buktikan padaMu
Sujud cinta hamba hanyalah untuk Tuhan yang berkuasa di atas segala sesuatu



by : http://qudwahhasanah198.blogspot.com/

Salam Idhul Adha 1430H

Assalamualaikum Wrt..

Dengan izin ALLAH SWT,insya-ALLAH besok hari J
umat 27 November 2009 bersamaan 10 Zulhijjah 1430 kita akan menyambut Hari Raya Idul Adha buat semua umat Islam di seluruh dunia.

Buat sahabat-sahabat, teman-teman seperjuangan yang dirahmati ALLAH,

Di kesempatan ini,ana ingin mengucapkan Selamat Idul
Adha buat antum semua. Moga kedatangan bulan barakah ini dapat meningkatkan keimanan kita pada Yang Maha Esa.Moga perayaan yang mulia ini dapat mengajarkan kita apa sebenarnya ARTI PENGORBANAN..insyaALLAH kita boleh ambil i'tibar dari kisah Sejarah Nabi Ibrahim & anaknya Nabi Ismail a.s.SubhanALLAH sungguh hebat kekuasaan ALLAH.

Kita coba bersama-sama jadikan kisah 2 kekasih ALLAH ini sebagai tauladan & renungan kepada diri kita bahawa perintah ALLAH itu perlu diletakkan di tempat yang lebih tinggi yang melampaui batasan kasih sayan
g antara seorang ayah & anaknya.

Hebat ujian ALLAH ini yang mana ia benar-benar menunjukkan kasih sayangNYA kepada setiap hamba-hambaNYA.Dengan ujian,kit
a akan dapat menikmati ni'mat kasih sayang ALLAH pada kita semua.

Wahai sahabat sekalian,
Ana ingin memohon maaf atas segala kehilafan. Ana mendoakan moga antum semua sentiasa dalam rahmat & ridho ILAHI..amiin
..Syukran atas segalanya..Moga kita ketemu lagi..Jazakumullah Khairan Kathira.. ^_^

by : http://qudwahhasanah198.blogspot.com/

KARI KAMBING. ( tp, utk uk 1 ekor ya...+- 8 smp 10 kg) ala tante Nan

Bahan :
Kambing 1 ekor. Bumbu kari kering 200gr. Kelapa parut +- 10 btr.
(Bwg merah 500gr. Bwg putih 250gr. Dihaluskan).
100gr bwg mrh > diiris2.
(cabe 500gr. Jahe 250gr. Laos 250gr. Kemiri 250gr.> dihaluskan).
Cengkeh 15 btr. Kayu manis 2 jari telunjuk. Daun kare 15 batang. Daun jeruk purut 10 lbr. Sereh 5 btg. Kunyit halus 1sdm. Minyak utk menumis 250gr. Tomat 10 bh. Bwg bombay 10bh. Cabe hijau secukupnya (sesuai selera ya)

Cara membuat :
1. Kambing direndam dgn air kelapa +- 10 mnt baru dicuci bersih.
2. Tumis bwg merah iris smp layu, baru masukkan bwg mrh & bwg putih yg telah dihaluskan tumis smp harum.
3. Kmd, masukkan bumbu basah yg tlah dihaluskan dan bumbu kering.
4. Masukkan daun-daunan dan santan kental. Didihkan smp agak menyusut baru masukkan kambing. Tambahkan santan encer.
5. Stlh masak. Masukkan tomat dibelah 6. Bw bombay diiris halus. Cabe hijau dibelah 2 buang bijinya. Dimasak smp matang.
SELAMAT MENCOBA...

by : yuk Tia

Selamat Idul Adha Pictures, Images and Photos

IduL Adha coming soon

idul adha Pictures, Images and Photos

Syair rindu dalam hati tlah timbul musim2 rindu
yg telah membuat mataQ menatap keagunganNy namaMu
yg mengalir lembut dg sentuhan asmaul husnaMu
yg setiap detik2 menggetarkan jantungQ penuh makna dlm panggilan adzan menyapa pagi hari
aq ingin menjadi embun
saat Allah mbwt drQ tersenyum berseri dlm shlt Q
Ya Allah..
Lhtlh drQ yg mnantimu dlm setiap langkahQ
yg terus berlari mencari keridhoanMu & cintaMu
agar kelak rinduku terbalas olehMu ya Allah

:-l dr shanti :-l

#26/11/09 11:21
Senyum adalah pesan kebahagiaan yg paling cepat utk disampaikan ke jiwa
meskipun qt lg bny masalah
janganlah menunggu datangnya bahagia tuk bs tersenyum
tp cobalah tersenyum bagaikan mentari yg menerangi bumi

kecubung batu dr kalimantan
shanti berkarya dg butiran berlian
mumpung bsk mau lebaran slh & khilaf mhn dimaafkan

#18:43 Eka
di hari yg indah ini, marilah qt mbrshkn harta qt dg berkurban
krn sbagiab dr harta qt adlah hak org2 tak mampu
slmt hr ry idul adha
smg dg adanya adha ini, qt lbh bs mdktkn dr kpd Allah. amin

#25/11/09 21:27 pamuji panca putra
Aslmkm.
"Sesungguhnya org yg beruntung adalah ketika hr ini lebih baik dr hari kmrn
& qt melakukan kebaikan yg bs menghapus dosa yg tlh lalu
Rasulullah bersabda :
"Dan puasa pd hari Arafah Aku mengharap ridho dr Allah
menghapuskan dosa 1thn yg tlah lalu & 1 thn yg akan datang (HR Imam Muslim & Ahmad)
mdh2an bsok pd hr Arafah (Kamis, 26 nov/ 09 dzulhijjah) qt diberikan Allah kesehatan utk melaksanakan puasa sunnah ini amin,
...
sebarkanlah pd orang2 yg kamu sayangi sbg bukti perhatianmu

#23/11/09 07:44 sandi
setiap embun yg ada di atas daun tdk pernah tergrsa2 u/ menjatuhkan diri ke tanah
seandainya manusia bs bersbar sprt embun, maka tdk akan ada kemurkaan di muka bumi ini

1#19/11/09 17:37 snti
ktny pershbtn itu bagaikan bju yg tak prnh jauh dr kancingny
ttp prshbtnny t tk sm dg bju & kncngny
trnyt prshbtnny bgaikn buah yg jth jauh dr phnny
smkn msk prshbtnny
smkn jauh rs prshbtnny

#19/11/09 17:24
manusia bagaikn kumpulan hari2
setiap hari yg pergi
qt bagaikan kehilangan bagian diri qt
apa yg tlh pergi tdk akan prnh kmbali
saatny menatap ke depan
saatnya berubah..saatnya berhijrah
met mnuju idul adha y sobat
tiada lain yg dpt q berikan pdmu selain doa suci dlm lubuk hati

Rabu, November 25, 2009

¤ MENEGUR DENGAN ENERGI CINTA ¤

Assalaamu'alaikum Wr Wbr.
apa kabar teman2 ? semoga selalu dalam lindungaNya..amin

"Tolonglah saudaramu ketika ia berbuat zalim maupun dizalimi. Apabila ia zalim, cegahlh dr perbuatanny. Bila ia dizalimi, upayakn agar ia menang."[HR.Al-Bukhori]

Indahnya hidup bersama Islam. Smua mnjadi begitu bermakna. Tak ada yg sia2. Itulah keindahan ketika seorang hamba berbagi rasa dgn saudarany sesama mukmin. Tak ada benci, tak ada caci. Smua terbingkai dlm untaian rohmat. Tak ad manusia yg sempurna. Sebagaimana, tdk ad manusia yg slalu berbuat salah. Slalu ad celah di mana cahaya hidayah bs merambat pelan, tp pasti. Ketika itulah seseorang mrasakan indahnya sebuah persaudaraan. Indahnya hidup dlm naungan Islam.

Tidak smua or mampu menemukn kekurangan dirinya sendiri. Krn bnyk sebab, org slalu mrasa benar. Di antara sebab itu, adany dominasi ego yg kuat. Dominasi ini bs menjurus pd ksombongan: menolak kebenaran (battorul haq), & mngecilkn keberadaan org lain.

Perilaku ini tdk disukai Rosululloh saw. "Ada 3 hal yg bs membinasakn. Yaitu, hawa nafsu yg dituruti, kekikiran yg dipelihara, dan slalu membanggakan diri sendiri."[HR.Athabrani & Anas] Slalu merasa baik & benar itulah yg kerap membuat manusia terus berkubang dlm lumpur kesalahan. Tdk adanya teguran kian membuat org seperti itu terus tenggelam dlm kesalahan.

"Telah dekat hari hisab (perhitungan amal) buat manusia, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling."[QS.Al-Anbiyaa:1]
Mau tidak mau, org butuh org lain menemukan kotoran2 yg mungkin melekat. Stiap org butuh teguran. Dr teguran itulah kebengkokan saudara muslim bisa diluruskan.

Seorang manusia bkn sj bs menzalimi org lain,tp jg menzalimi diri sendiri. Penzaliman ini muncul ketika trjadi pnyimpangan dr ketentuan Alloh thd diri sendiri. Dan pnyimpangan ini akn merusak fisik, pikiran, dan moral si pelaku. Bentuknya banyak: mencoba narkoba, miras, judi, zina, merokok, dsbny.

Kecenderungan buruk itu muncul krn bberapa sebab. Meredupny iman dlm hati adl di antara sebab itu. Ketika keimanan mulai tipis, rasa malu pun mulai pergi. Org menjadi tdk sungkan melakukan keburukan. Kedua, blm paham dampak burukny. Sepeqti apa tersiksanya org yg kecanduan narkoba, sm skali blm pernah terpikir. Ketiga, korban lingkungan. Org seperti ini lemah pendirian. Ia gampang terombang-ambing pengaruh..

Saat itulah, seseorang butuh penyelamatan. Org seperti ini jgn dijauhi. Justru, hrs lbh di dekati. Ia butuh motivasi baru berupa energi keimanan dr org lain. Dr sinilah, rasa malunya mulai pulih. Malu pd diri sendiri, lingkungan, dan tentu saja Alloh SWT.

Begitupun dgn komunikasi. Pendekatan akan menghasilkan kondisi saling mempengaruhi. Bila pendekatan dilakukan dgn kesiapan ilmu,maka pemahaman baru akan menyadarkannya dr kebiasaan negatif. Pemahaman akn membentengi seseorang dr perilaku buruk.

Kadang, seseorang bs terperangkap emosinya sendiri. Krn sayang, seseorang tdk tega menegur saudaranya. Ia khawatir saudaranya akn tersinggung, marah, dan kemudian menjauh.

Padahal, tdk smua ungkapan kebaikan terasa menyenangkan. Persis seperti seorang ibu yg menyuruh anaknya minum obat. Si ibu akn memaksa klo si anak menolak. Bhkn, tdk ragu memberikan hukuman. Smua demi kebailan si anak. Begitupun dlm hubungan persaudaraan Islam. Teguran memang terasa menyakitkan. Pahit. Buat ego tertentu, teguran bermakna usikan atau gangguan trhdp kesempurnaan diri seseorang. Dan itu bisa diterjemahkan sebagai menjatuhkn, mengurangi wibawa, dsbnya. Terlebih ketika yg ditegur adl atasan, bos, atau senior.

Namun, itulah ungkapan terindah dr seorang saudara yg saling mencintai krn Alloh. Ia tdk akn rela melihat perilaku saudaranya bengkok. Apa pun akn dilakukan, meski harus dibenci oleh org yg ditegur. Boleh jadi, pahitnya teguran terasa sesaat. Cuma sebentar. Selebihny, saudara kita akn kembali sehat.

Cara menegur/menyampaikan bisa sangat berpengaruh. Seberat apapun isi teguran, jika dikemas dgn tampilan yg ramah, bersahabat, akan punya pengaruh yg dlm.

"Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dgn cara yg lebih baik, mk tiba2 org yg antaramu dan antara dia ada permusuhan, seolah-olah telah menjadi teman yg sangat setia. Sifat2 yg baik itu tdk dianugerahkn melainkan kpd org2 yg sabar dan tdk dianugerahkan melainkan kpd org2 yg mempunyai keberuntungan yg besar."[QS.Fushshilat:34].

Teguran yg baik sulit lahir dr org yg menegur sebatas menunaikan kewajiban. Terlebih jika teguran keluar dr hati yg kurang ikhlash. Teguran menjadi begitu berat. Menjatuhkan. Klo sudah begitu, hasilnya adl perlawanan, bukan simpati & kesadaran.

Perlu energi kuat utk meluruskan sebuah penyimpangan. Energi itu merupakan buah dr kemurnian cinta kpd sesama hamba Alloh. Keburukan seorang saudara adl cacat buat diri sendiri.

"Tidak beriman seorang dari kamu sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri."[HR.Bukhori]

Walloohu a'lam.
from Anggota AUBK : Ar-Roja

# Lam Ukhuwah Bersemih Kembali #
# Bersihkan Hati dgn Iman Gapai Ridho Illahi #

sumber : http://www.facebook.com/inbox/?drop&ref=mb#/inbox/?folder=[fb]messages&page=1&tid=1172462505822

PERENUNGAN DIRI MANUSIA

Asw.wr.wb
apa kabar teman2..? semoga ridho Alloh selalu neyertai di setiap langkah kta sehingga kita bisa menjalani hari2 kita dengan penuh keyakinan. amin

ada artikel sebagai renungan:
Laut berdoa,
tujuh samudra, seluruhnya, angkat bicaraya
Tuhan Raja Diraja, perkenankan kami meluapkan air kami
untuk menenggelamkan seluruh permukaan bumi

Kami akan bungkus planet yang makin berbau busuk ini dengan banjir total
kami akan lumatkan kota-kota dan seluruh tempat tinggal manusia
kami akan bikin mereka megap-megap,
memekik-mekik,kehabisan tenaga untuk berenang
dan gagal untuk coba-coba menyelamatkan diriya
Tuhan Raja Diraja, kami akan bikin kehidupan mereka luluh lantak!

Para malaikat kaget bukan buatan mendengarnya,
kenapa? mereka bertanya dan laut menjawab,
bukankah memang itu yang manusia kehendaki
kalian para malaiakat telah mengetahui
bahkan sejak sebelum manusia pertama diciptakan
tapi kalian terlalu sabar, dan mungkin agak bodoh
dari Tuhan kalian memperoleh jatah kesabaran
yang berlebihan itu tidak wajar
para malaikat mengepakkan sayapnya tinggi-tinggi :
wahai samudra yang dipilih Allah untuk mengajarkan ilmu semangat,
kalian ini omong apa?

Manusia menggenggam keris untuk mereka tikamkan
ke jantung mereka sendiri perlahan-lahan, untuk apa?
apakah kematian sedemikian memerlukan estetika?
memerlukan beribu seminar untuk merundingkan bagaimana cara untuk mati,
memerlukan sekian banyak biaya, ilmu dan teknologi serta berbagai kerepotan sosial?

Ya Tuhan raja Diraja, begitu tolol cara manusia mementaskan ketololan
perkenankan kami menenggelamkan kehidupan mereka sekarang juga
malaikat menggeleng-gelengkan kepala,
tapi belum sempat mereka meneruskan pertanyaan,
terdengar gunung-gunung pun berdoa.....

.....Ya Tuhan Maha Kuasa, izinkan kami meledak,
izinkan kami meletus,menumpahkan batu-batu panas ke segala penjuru,
bagai seribu naga berlidah api yang mengangakan mulutnya,
menyerbu pasar-pasar, bangunan-bangunan pemerintahan,
serta menumbangkan rumah-rumah ibadah yang dipalsukan

Ya Tuhan Maha Kuasa,
izinkan telinga kami memperoleh kelegaan,
dengan mendengar jutaan manusia menjerit-jerit dengan wajah pucat pasi,
berlari ke sana ke mari, dan bertabrakan satu sama lain,
izinkan mata kami menyaksikan naga-naga membelit
dan meremukan tulang belulang mereka,
dan apabila ada di antara manusia yang coba lari menghindar,
ekor naga-naga kami akan mencambuk,
seribu orang terlempar oleh satu kali cambukan.

kalian ini dihinggapi penyakit jiwa macam apa?
para malaikat hampir membentakkan suaranya aku tak sabar lagi!
jawab gunung-gunung sedangkan
seluruh hamparan alam ini bersujud kepada Tuhan,
tapi manusia saling menyakiti satu sama lain
sedangkan planet dan bintang-bintang bertasbih,
tapi manusia sibuk merampok dan menindas,
sedang air bergemericik melantunkan melodi-melodi pemujaan,
tapi manusia merampas waktu untuk monopoli
dan menghimpun batu-batu berhala,
sedangkan katak dan jangkerik paham ekosistem,
tapi manusia merusak tradisi hukum penciptaan,
sedangkan angin mengelus pepohonan, meniupkan seruling cinta dan sembahyang,
tapi manusia menghabiskan biaya untuk makin gagal
memahami diri mereka sendiri,untuk terus salah sangka terhadap kehidupan,

Dan tiba-tiba terdengar suara pepohonan,
tingkah manusia membuat sembahyangku tidak khusyuk
aku ingin tumbang menimpa rumah-rumah mereka,
terdengar pula burung-burung mengumandangkan suara,
kamilah burung-burung, yang terbuat dari kata-kata
yang diucapkan manusia satu kata yang dilontarkan
menjelma seekor burung,
berjuta-juta kata yang setiap hari memuncrat dari mulut manusia,
menjelma jadi berjuta-juta burung yang memenuhi angkasa,
kamilah burung-burung, kamilah berjuta-juta burung yang kelaparan,
yang dibiarkan kelaparan, karena tak dihidupi oleh kejujuran
perbuatan manusia,
kamilah berjuta-juta burung yang tak terbentuk,
yang kepala kami dijadikan kaki, kaki kami dijadikan paruh,
paruh kami tanggal dan berjatuhan ke ladang-ladang kering,
kamilah berjuta-juta burung yang disamarkan,
dibolak-balik, dikhianati dan kehilangan makna,

Ya Tuhan Sang Pemenuh Janji,
perbolehkan kami sekarang menagih hutang kepada manusia,
kami akan memenuhi angkasa,
kami akan melingkari bumi dengan tubuh dan sayap-sayap kami,
kami akan taburi langit dengan menjadikan diri kami
awan gelap yang mengirimkan cahaya kembali kepada matahari,
kami akan bikin manusia tak tersentuh lagi oleh cahaya
sehingga sempurnalah kegelapan yang mereka rancang
dan rekayasa sendiri,

Kemudian kami akan kirim sebagian kami
untuk turun ke bumi,menerpa setiap manusia, mematuk kening mereka,
mencabik-cabik daging mereka,
kemudian kami paksa merekamencucup darah mereka sendiri yang mengucur,
dan kemudian.........

.......kemudian beribu-ribu suara terdengar bersahutan
seribu doa meluncur, melesat ke tepian jagat matahari
berdoa tentang kebutaan hati rembulan
berdoa tentang keperawanan siang
berdoa tentang kerakusan malam
berdoa tentang kemaksiatan udara
berdoa tentang pencemaran sungai
berdoa tentang kotoran ruang
berdoa tentang monopoli waktu
berdoa tentang penjara logam
berdoa tentang peluru api
berdoa tentang mesiu
doa-doa tak terkatakan
doa-doa tak terumuskan
doa-doa bertabur, berdesing, bergulung-gulung
doa-doa menampar langit
doa-doa hampir menjatuhkan bintang-bintang

Dan jibril, jibril, terbang dari `Arsy
menangkap semua itu menggenggamnya menjadi sunyi
kemudian Tuhan berkata
meskipun tak setitik benda atau kehampaan
pun mengetahui dari mana dilontarkan

Kemudian Tuhan berkata
meskipun tak seserpih suara atau kesunyian pun
mengerti apakah itu suara atau bukan suara
diamlah kalian karena AKU paham kalian tidak!
laut, gunung-gunung debu dan angin berdesir
bintang beredar dan mengalirnya airKU

Sabda untuk menjalin cinta namun tidak untuk memahaminya
manusia adalah masterpiece ciptaanKU
kalian tak kuberi kemungkinan untuk menakar betapa artinya itu bagiKU
manusia adalah haru biru kekasihKU
yang KU unggulkan dan KU sayang
sebagai kandungan emas dalam butiran-butiran debu
dengarkanlah, tentang hal itupun kalian semua tak KU beri ilmu
kalian seribu samudra seribu laut akan menguap
mengering oleh panas api cintaKU kepada makhlukKu
yang bernama manusia
kalian bijih besi baja segala logam akan meleleh
jika KU perdengarkan senandung cintaKU
kepada mereka sungai mengalirlah
danau heninglah udara bertiuplah

Pepohonan bersujud lah gunung-gunung bersedekaplah
bintang beredarlah dan langit tunduklah
agar cintaKU kepada kekasih unggulKU
tak menjelma menjadi amarah yang tak akan sanggup kalian tampung dan mengerti
kalian alam benda, alam nabati dan hayawani tak KU beri hak
untuk marah kalian semua yang menghuni
wilayah kerendahan hati langit-langitKU
tak KU warisi kewenangan untuk mengubah dan membekukan
untuk mempercepat atau memperlambat
untuk menghancurkan atau membangun

Kemerdekaan semacam itu hanya KUpinjamkan
sebagian kepada manusia kekasih unggulKU
kalian alam langit bawah tak memerlukan kesabaran
untuk bersabar menampung polah tingkah kekasihKU
karena kalian adalah persemayaman kesabaran itu sendiri
yang menunggu manusia menyusunya dari puting kalian
kalian adalah jagat sujud itu sendiri
di mana manusia bercermin untuk belajar tahu diri

Kalian adalah salah satu negeri ilmuku
di mana manusia meniti dan menyerap tanda-tandaKU
untuk menyuapi kelaparan pengetahuan mereka
kalian menyaksikan manusia kehilangan budi di puncak akal budinya,
tenanglah kalian menyaksikan manusia disakiti
oleh kegagahan ilmu dan kesehatnnya,
tenanglah kalian menyaksikan manusia
terbodoh-bodoh di ufuk jauh pengetahuannya,
tenanglah kalian menyaksikan manusia
menata batu bata kehancuran
di hari-hari gegap gempita pembangunannya,
tenanglah diamlah kalian tak akan tahu
betapa AKU menyayangi mereka
dan apabila kalian lah yang dulu menciptakan manusia,
niscaya akan sedemikian besar pula cinta kalian kepada mereka
bahkan cinta kalian akan sedemikian buta,
sehingga gerak tangan kalian akan mempercepat kehancuran hidup mereka
selesai...............................................................

Allah telah sedemikian rupa menundukan alam semesta untuk manusia
dan demikian santun kepada manusia..penuh cinta..kemurahan..rahmat....
hingga terkadang tak ada kata yang sanggup mewakili
berapa banyak pemberianNYA yang telah kita terima
dari sejak kita lahir hingga detik ini.

Kita juga tahu tak ada apapun pemberian kita padaNYA
yang akan sanggup membalas pemberianNYA yang sekecil apapun...
tak ada...tak ada sama sekali.
Yang bisa kita lakukan hanya terus belajar dan belajar mencintaiNYA..
dengan sepenuh jiwa..segenap raga..sampai akhir hayat kita.........

duuuuuhhh.....
bahkan terkadang aku juga bingung bagaimana memulai belajar mencintaiNYA......
ketika dunia dan hari-hari sedemikian melalaikan.....
ketika nafsu masih saja berdiri kokoh dalam dada
ketika kemalasan dan keluh kesah melupakan tekad belajar itu

Padahal entah berapa waktu lagi yang masih dimiliki sahabat,
bantu saya
genggam tangan saya selama perjalanan
jangan dilepaskan!

wass.wr.wb
semoga bermanfaat

# Lam Ukhuwah Bersemih Kembali #
* Bersihkan Hati Dgn Iman Gapai Ridho Illahi *

sumber : http://www.facebook.com/inbox/?ref=mb#/inbox/?folder=[fb]messages&page=1&tid=1058779046470

Heri Rhomadhonie

Sejenak Merenungi Hikmah Qurban

Tinjauan Historis

Mempersembahkan sesuatu persembahan kepada tuhan adalah keyakinan yang dikenal manusia sejak lama, bahkan sejak awal keberadaan manusia. Dua putra Adam a.s. berlomba dalam qurban. Qabil mempersembahkan seikat buah-buahan hasil pertaniannya dan Habil mempersembahkan seekor domba, lalu Allah menerima qurban Habil.

Persembahan suci dengan menyembelih atau mengorbankan manusia juga dikenal peradaban Arab sebelum Islam. Disebutkan dalam sejarah bahwa Abdul Mutalib, kakek Rasululluah, pernah bernadzar kalau diberi karunia 10 anak laki-laki maka akan menyembelih satu sebagai qurban. Lalu jatuhlah undian kepada Abdullah, ayah Rasulullah. Mendengar itu kaum Quraisy melarangnya agar tidak diikuti generasi setelah mereka, akhirnya Abdul Mutalib sepakat untuk menebusnya dengan 100 ekor onta. Karena kisah ini pernah suatu hari seorang badui memanggil Rasulullah "Hai anak dua orang sembelihan" beliau hanya tersenyum, dua orang sembelihan itu adalah Ismail a.s. dan Abdullah bin Abdul Mutalib.

Begitu juga persembahan manusia ini dikenal oleh tradisi agama pada masa Mesir kuno, India, Cina, Irak dan lainnya. Kaum Yahudi juga mengenal qurban manusia hingga Masa Perpecahan. Kemudian lama-kelamaan qurban manusia diganti dengan qurban hewan atau barang berharga lainnya. Dalam sejarah Yahudi, mereka mengganti qurban menusia menjadi sebagian anggota tubuh manusia, yaitu dengan hitan.

Kitab injil penuh dengan cerita qurban. Penyaliban Isa menurut umat Nasrani merupakan salah satu qurban teragung. Umat Katolik juga mengenal qurban hingga sekarang berupa kepingan tepung suci. Pada masa jahilyah Arab, kaum Arab mempersembahkan lembu dan onta ke Ka'bah sebagai qurban untuk Tuhan mereka.

Adapun Al Qur-an telah mengabadikan kisah perintah penyembelihan Ismail oleh Ibrahim a.s.

Ketika Islam turun diluruskanlah tradisi tersebut. Islam mengakui konsep persembahan kepada Allah berupa penyembelihan hewan, namun diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan bersih dari unsur penyekutuan terhadap Allah.

Dua nilai penting yang dilekatkan terhadap ibadah qurban: yaitu “nilai historis” berupa pengabadian kisah pengorbanan Ibrahim a.s. dan “nilai kemanusiaan” berupa pemberian makan dan membantu fakir miskin pada saat hari raya. Qurban juga ditujukan untuk memberi makan jamaah haji dan penduduk Makkah yang menunaikan ibadah haji.


Qurban: Bentuk Ketaatan dan Kesyukuran

Salah satu landasan syar’i ibadah qurban adalah surat Al Kautsar. Yang artinya:
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah (dengan menyembelih hewan Qurban dan mensyukuri nikmat Allah)
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).

Di dalam “Fi Zhilalil Qur-an”, Sayyid Qutb menjelaskan bahwa berbagai tipu daya dan permusuhan dilontarkan oleh kaum musyrikin Quraisy terhadap Rasulullah dan dakwahnya. Tidak terhitung lagi hinaan, cacian dan ejekan yang dilontarkan oleh mereka. Di antara mereka adalah al-'Ash bin Wa'il, 'Uqbah bin Abi Mu'aith, Abu Lahab, Abu Jahal dan lain-lain. Mereka mencemooh Rasulullah s.a.w. sebagai manusia yang putus keturunan, lantaran semua anak lelakinya wafat. Kata salah seorang mereka: "Biarkan saja Muhammad, karena dia akan mati tanpa meninggalkan seorang pun anak lelaki dan perjuangannya tak lama akan berakhir begitu saja."

Sedikit banyak cemoohan ini telah melukai hati Rasulullah dan membuatnya bersedih. Memang jika ditilik kondisi sosiologis masyarakat Quraisy saat itu, cemoohoan macam ini merupakan sesuatu hal yang sangat menyakitkan. Masyarakat Quraisy memang biasa berbangga-bangga dengan banyaknya anak laki-laki.

Surat ini kemudian turun menghiburkan hati Rasulullah. Allah tegaskan bahwa sesungguhnya Muhammad telah mendapat karunia kenikmatan yang melimpah ruah: karunia kenabian, penerima wahyu Al Qur-an, namanya senantiasa disandingkan dengan nama Allah, para malaikat bersholawat kepadanya, nikmat hidayah iman, keislaman dan dakwah, dan kebaikan dirinya akan senantiasa dikenang manusia hingga akhir zaman. “Inna a’thainakal kautsar” (sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu nikmat yang banyak).

Sebagai bentuk kesyukuran atas semua nikmat tersebut maka dirikanlah sholat dan berkorbanlah (“fasholli lirobbika wanhar”). Bagi seorang mukmin di menyadari akan keberadaan Allah. Segala kebaikan yang ia nikmati dalam kehidupannya semuanya karunia Allah. Maka kemudian dia bersyukur, dengan sholat dan menunaikan segala bentuk ketaatan dan penghambaan tulusnya pada Allah, tanpa tercampur sedikitpun kesyirikan. Ia qurbankan segala nikmat di jalan Allah.

Ayat ke-3 menegaskan, orang-orang kafir itulah yang pada hakikatnya terputus dari kebaikan dan rahmat. Walaupun mereka merasa mendapat kesenangan (di dunia).

sumber : http://www.facebook.com/inbox/?ref=mb#/inbox/?folder=[fb]messages&page=1&tid=1140308879680

Puasa Hari Arafah Penghapus Dosa 2 tahun

"صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنَّهُ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ، وَالسَّنَةَ الَّتِيْ بَعْدَهُ".

"Saya berharap kepada Allah agar puasa hari Arafah dapat menghapuskan (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya" (H.R. Muslim)

Allah SWT banyak memberikan berbagai sarana kepada hamba-Nya untuk dapat mendekatkan diri kepada-Nya, salah satunya berpuasa. Ada puasa wajib --seperti bulan Ramadhan, puasa karena nadzar—juga ada puasa sunnah --seperti puasa enam hari bulan Syawwal dan puasa hari Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh, dan puasa hari Arafah dan lain sebgainya.

Kalau kita ada kesempatan melakukan ibada haji, merinding rasanya ketika berada di Padang Arafah, menyaksikan lautan jamaah haji yang berkumpul di tempat suci itu. Satu rukun haji yang paling penting yaitu wuquf di padang Arafah.

Wuquf di Padang Arafah merupakan rukun dan puncak manasik (ibadah) haji. Jika seorang jamaah tidak datang melakukan rukun haji tersebut pada waktu yang sudah ditentukan, maka hajinya tidak sah dan harus mengulangi haji tahun mendatang.

Tanggal 8 Dzul-Hijjah semua jamaah bersiap-siap untuk berbondong-bondong menuju Padang Arafah, bagaikan derasnya air yang mengalir dari dataran tinggi. Dengan hanya menggunakan pakaian ihram, bagaikan sehelai kain kafan, mereka melepaskan segala pakaian kemewahan duniawi yang selama ini menjadi sumber dan symbol kesombongan bagi sebagian orang. Mereka tanggalkan segala kedudukan dan jabatan, suka tidak suka, karena demikian syariat yang harus diikuti oleh semua jamaah haji, syariat yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.. Mereka seakan lupa akan negeri asal mereka, bahkan mereka seakan lupa anak, suami, isteri, dan keluarga tercinta. Mereka bergegas menuju padang Arafah, saat mereka sedang berada di padang Arafah tersebut, seakan mereka berada di padang Mahsyar (tempat dikumpulkannya semua manusia di akhirat) untuk mempertangjawabkan semua amal dan perbuatannya, mengakui semua dosa, kesalahan, dan kehinaan yang pernah mereka lakukan di selama hidup di dunia.
Puasa Hari Arafah

Allah SWT dengan kehendak dan kebijakan-Nya, menjadikan anak cucu Adam melakukan kesalahan dan perbuatan dosa, dan dengan kehendak dan kebijakan-Nya pula Dia memberikan berbagai cara sebagai penebus atau penghapus dosa tersebut hingga dosa tersebut sirna dan hilang sama sekali dari diri seorang anak manusia. Dan diantara amal shalih yang dapat menghapus dosa adalah puasa; karena dengan berpuasa seorang hamba akan dapat meninggalkan berbagai macam serbuan syahwat dalam arti yang seluas-luasnya, puasa akan dapat mempersempit gerak langkah syaithan yang mengalir begitu cepatnya bagaikan darah yang mengalir di dalam tubuh manusia.

Diantara puasa yang dapat menghapus dosa adalah puasa hari Arafah, karena dia dilakukan pada suatu hari yang amat agung. dengan keagungan hari tersebut, maka puasa di hari Arafah ini juga penuh dengan keagungan. Puasa hari Arafah ini dilaksanakan tanggal 9 Dzulhijjah, seiring dengan berkumpulnya seluruh jamaah haji atau wuquf di Padang Arafah. Puasa Arafah ini disunnahkan bagi umat islam yang tidak melaksanakan ibadah haji sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Sedangkan bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji, tidak dianjurkan berpuasa, karena pada saat melaksanakan wuquf ini mereka sangat memerlukan stamina tubuh yang prima agar tetap stabil sehingga dapat memperbanyak ibadah, dzikir, dan doa secara optimal.
Keutamaan Puasa Hari Arafah

Ada beberapa hadist yang menjelaskan tentang keutamaan puasa hari Arafah ini, di antaranya Rasulullah SAW menyebutkan, hari itu adalah hari pengampunan dosa; pada hari itu pula para hamba yang Allah SWT kehendaki dibebaskan dari api neraka.

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيْهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ

“Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka lebih banyak daripada di hari Arafah” (H.R. Muslim).

Ketika ditanya tentang puasa hari Arafah, Rasulullah SAW menjawab:
"يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ"

“Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun sesudahnya” (H.R. Muslim).

Dalam hadits lain beliau bersabda :

"صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنَّهُ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ، وَالسَّنَةَ الَّتِيْ بَعْدَهُ".

“Saya berharap kepada Allah agar puasa hari Arafah dapat menghapuskan (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya” (H.R. Muslim).


Dari beberapa hadist di atas, jelas sekali, puasa hari Arafah akan dapat menghapuskan dosa yang pernah kita lakukan setahun lalu dan menghapuskan dosa yang akan kita lakukan setahun sesudahnya. Oleh karenanya, selayaknya sebagai seorang Muslim, minimal kita sudah memiliki niat untuk melakukan puasa hari Arafah tersebut, walaupun kita tidak mampu untuk berpuasa delapan hari sebelumnya, mulai tanggal 1 Dzul Hijjah. Inilah diantara momentum yang sangat tepat untuk membersihkan lembaran dosa yang pernah kita lakukan. Mari raih momentum penghapusan dosa dengan puasa di hari Arafah ini yang hanya datang hanya sekali dalam satu tahun.

Tidak semua dosa akan dihapuskan karena menurut sebagian para ulama, yang dimaksud dengan dosa dalam hadits di atas bukanlah dosa besar, melainkan dosa-dosa kecil. Dengan berlandaskan hadits rasulullah SAW :

الصَّلَوَاتُ الخَمْسُ ، وَالجُمُعَةُ إِلَى الجُمُعَةِ ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ ، مُكَفِّراتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الكَبَائِرُ

“Shalat lima waktu, shalat jum’at sampai ke shalat jum’at berikutnya, puasa Ramadhan ke puasa Ramadhan berikutnya adalah sebagai penghapus (dosa) apabila perbuatan dosa besar ditinggalkan”. (HR. Muslim)

Semoga dengan penjelasan singkat di atas, kita dapat memahami pesan-pesan Rasulullah SAW dan dapat melaksanakannya dengan baik. Dengan melaksanakan berbagai ibadah karena Allah SWt, diantaranya dengan berpuasa di hari Arafah, kita berharap Allah SWT menghapus dosa-dosa yang pernah kita lakukan satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang. Amien ya Rabbal ‘alamin. Wallahu a’lam bish-shawab.

http://warnaislam.com/blog/taufik/2009/11/19/37200/Puasa_Hari_Arafah_Penghapus_Dosa_2_tahun.htm
(Tulisan ini juga bisa dibaca di www.muntadaquran.net)

Selasa, November 24, 2009

T E K W A N

Bahan :
500gr ikan giling. 2 butir telur / 120cc putih telur. 25 gr garam. 300ml air. 350 gr sagu tani. 20 gr gula pasir.

Cara membuat :
Campur ikan dgn telur / putih telur dan separuh air. Aduk hingga rata. Masukkan garam, gula, sisa air. Aduk hingga tercampur rata.
Masukkan sagu sedikit demi sedikit.
Kemudian dibulatkan kecil2. Rebus ke dalam air mendidih, hingga matang & mengapung. Angkat & tiriskan.

Pelengkap tekwan :
Soun, bwg goreng, daun sop

by : yuk Tia

KUAH : TEKWAN, MODEL, PANGSIT IKAN

Bahan :
500 gr kepala udang. 8 siung bwg merah. 5 siung bwg putih. 1 sdt Merica halus. 2 sdm kecap cio cing. Jamur kuping. Sedap malam kering. 1 buah bengkuang (+- 250gr, di potong memanjang). Daun bwg. 4 ltr air. 30 gr garam. 50 gr gula pasir. 5 sdm minyak utk menumis.
Cara Membuat :
Tumis bwg merah & bwg putih hingga harum + merica halus. Masukkan kepala udang yg telah digiling atau di cincang halus. Tumis smp harum kasih kecap cio cing. Masukkan gula dan garam.
Bumbu yg telah di tumis dimasukkan ke dalam air yg telah mendidih. Kmd masukkan bengkuang, jamur kuping, sedap malam. Rebus smp lembut. Masukkan tekwan. Sebelum diangkat masukkan irisan daun bwg.
SELAMAT MENCOBA...!!!

by : yuk tia

Senin, November 23, 2009

Wahai Bidadari Dunia Aku Ingin Sepertimu..

habis baca sebuah blog yang tanpa terasa mata ini pun memerah karena ada setitik air yang mengalir..



Dialog suami istri di meja makanpun berlangsung....

“Aku tadi sore ketemu Yaqin temen kantor kita dulu”

“Oh ya?? Trus???” tanyaku penasaran ingin mendengar cerita istrinya Yaqin ini.

“Awalnya Asyam sama temen kantor mau kerumahnya, tapi dia ada acara ba’da Maghrib. Jadi, dia sempatkan mampir ke kantor untuk bertemu..”

Memang Yaqin ini sangat aktif mengikuti kegiatan dari masjid satu ke masjid yang lain bersama teman-teman ikhwan yang lain. Bahkan dia juga pernah ke India dan Bangladesh.

Semenjak Yaqin menikah dan kami juga menikah, suamiku jarang sekali ada waktu longgar untuk bertemu denan Yaqin. Via telepon saja bisa dihitung dengan jari. Yaqin sahabat suamiku, juga temenku waktu masih kerja di sebuah perusahaan di Surabaya.

Cita-citanya terkabulkan untuk menikahi akhwat asli Temboro. Alasannya karena akhwat-akhwat di sana banyak yang hafal Al-Qur'an dan sejak kecil sudah mondok, bercadar pula. Menurut informasi dari teman, di Temboro juga wajib berbusana muslim bagi Muslimah yang akan memasuki kawasan tersebut. Juga merupakan markas Tabligh.

Usia istri Yaqin masih sangat muda, sekitar 19 tahun. Sedangkan usia Yaqin waktu itu sekitar 23 tahun. Tetapi mereka sudah berkomitmen untuk menikah.

Aku bertemu dengan istrinya mungkin 3 kali, di rumah Yaqin, juga pernah di jalan waktu belanja di Ampel... Istrinya cantik, putih, murah senyum dan tutur katanya halus. Tetapi kecantikannya tertutup cadar, sungguh anggun. Dia juga hafal Al-Qur'an di usia yang relatif sangat muda bagiku, Subhanallah...

Di kantor itu, tepatnya di ruang nego, Yaqin menceritakan penyakit yang diderita istrinya selama mereka bersama. Itu artinya, ujian itu selama pernikahan mereka yaitu sekitar 2 tahun lebih...

Sejak awal menikah, ketika memasuki bulan kedelapan di usia pernikahan mereka, istrinya sering muntah-muntah dan pusing silih berganti... Awalnya mereka mengira “morning sickness” karena waktu itu istrinya hamil muda.

Akan tetapi, selama hamil bahkan setelah melahirkanpun istrinya masih sering pusing dan muntah-muntah. Ternyata itu akibat dari penyakit ginjal yang dideritanya.

Tak terasa pernikahan mereka sudah memasuki tahun ketiga... Dan usia putri mereka sudah sekitar 18 bulan.



Singkat cerita....

Satu bulan terakhir ini, ternyata penyakit yang diderita istrinya semakin parah..

Waktu bulan Ramadhan kemarin, suami pernah bertemu dengan Yaqin di sebuah Rumah Sakit terkenal di Surabaya. Waktu itu, suami menjenguk saudaraku di rumah sakit yang sama. Yaqin bilang, kalau istrinya harus menjalani rawat inap akibat sakit yang dideritanya. Dia juga menyampaikan bahwa kondisi istrinya semakin kurus, bahkan berat badannya hanya 27 KG. Karena harus cuci darah setiap 2 hari sekali dengan biaya jutaan rupiah untuk sekali cuci darah.

Namun Yaqin tak peduli berapapun biayanya, yang terpenting istrinya bisa sembuh. Dokter juga menyarankan agar darah yang dipakai adalah darah yang sudah steril tapi memang harganya mahal. Akan tetapi, Yaqin hanya mampu untuk membeli darah yang biasa. Menurut informasi, darah yang biasa (tidak steril) itu masih bercampur dengan berbagai macam virus yang akan berakibat menular di tubuh pasien.

Waktu suami menyampaikan berita ini, aku sempat tak percaya kalau penyakitnya sampai separah itu. Ya Allah… pikiranku mulai tak tenang. Ada kekhawatiran dalam hati kecilku kala itu. Namun segera ku tepis, dan segera mendoakan yang terbaik untuk istri dan keluarga Yaqin. Aku sempat mengingatkan suami untuk telepon atau menjenguknya di rumah Sakit, tapi waktu itu Yaqin tidak bisa dihubungi.

Pertengahan bulan Ramadhan, mereka masih di rumah sakit. Karena, selain penyakit ginjal, istrinya juga mengidap kolesterol. Setelah kolesterolnya diobati, Alhamdulillah sembuh. Namun, penyakit lain muncul yaitu jantung. Diobati lagi, sembuh... Ternyata ada masalah dengan paru-parunya. Diobati lagi, Alhamdulillah sembuh.

Istrinya sempat merasakan ada yang aneh dengan matanya.

"Bi, ada apa dengan pandangan Ummi?? Ummi tidak dapat melihat dengan jelas."

"Semua terlihat kabur."

Dalam waktu yang hampir bersamaan, darah tinggi juga menghampiri dirinya... Subhanallah, sungguh dia sangat sabar walau banyak penyakit dideritanya...

Selang beberapa hari, Alhamdulillah istri Yaqin sudah membaik dan diperbolehkan pulang. Sungguh kabar gembira, andaikan kami tahu akan hal itu. Tapi sayang, kami tidak mendengar kabar baik itu.

Aahh, mungkin mereka terlalu gembira. Sampai-sampai lupa untuk memberi tahu kami.

Memasuki akhir Ramadhan, tiba-tiba saja istrinya merasakan sakit yang luar biasa di bagian perutnya, sangat sakiiit. Sampai-sampai dia tidak kuat lagi untuk melangkah dan hanya tergeletak di paving depan rumahnya.

"Bi, tolong antarkan Ummi ke rumah sakit ya.." pintanya sambil memegang perutnya...

"Mi.. mi.. kok sakit terus sich Ummi ini". Spontan Yaqin melontarkan keluhannya. Yaqin mengeluh karena ada tugas kantor yang harus diserahkan esok harinya sesuai deadline. Akhirnya Yaqin mengalah. Tidak tega rasanya melihat penderitaan yang dialami istrinya selama ini.

Sampai di rumah sakit, ternyata dokter mengharuskan untuk rawat inap lagi. Tanpa pikir panjang Yaqin langsung mengiyakan permintaan dokter.

Keesokan harinya……….

"Bi, Ummi ingin sekali baca Al-Qur'an, tapi penglihatan Ummi masih kabur. Ummi takut hafalan Ummi hilang."

"Orang sakit itu berat penderitaannya Bi. Disamping menahan sakit, dia juga akan selalu digoda oleh syaitan. Syaitan akan berusaha sekuat tenaga agar orang yang sakit melupakan Allah. Makanya Ummi ingin sekali baca Al-Qur'an agar selalu ingat Allah.

Subhanallah, dalam keadaan seperti itu dia masih ingin membaca Al-Qur'an untuk mengulang-ulang kembali hafalannya...

Akhirnya Yaqin menginstal ayat-ayat Al-Qur'an ke dalam sebuah handphone. Dia terharu melihat istrinya senang dan bisa mengulang hafalannya lagi, bahkan sampai tertidur. Dan itu dilakukan setiap hari.

Pagi harinya, istrinya terlihat sangat senang sekali...

"Bi, tadi malam Ummi mimpi naik kuda. Ummi melihat dari kejauhan ada warna kuning keemasan. Setelah mendekat, ternyata itu jagung. Ummi makan jagung itu, dan Subhanallah rasanya enaaak sekali. Tak pernah Ummi rasakan jagung seenak itu"

"Yaa, itu tandanya Ummi mau sembuh" kata Yaqin ragu...

Hari selanjutnya, istrinya kembali tersenyum.

"Bi, tadi malam Ummi mimpi lagi. Ummi duduk disebuah telaga, lalu ada yang memberi Ummi minum. Rasanya enaaak sekali, dan tak pernah Ummi rasakan minuman seenak itu. Sampai sekarangpun, nikmatnya minuman itu masih Ummi rasakan"

"Itu tandanya Ummi akan segera sembuh." Yaqin menghibur dirinya sendiri, karena terus terang dia sangat takut kehilangan istri yang sangat dicintainya itu.

Yaqin mencoba menghibur istrinya.

"Mi... Ummi mau tak belikan baju baru ya?? Mau tak belikan dua atau tiga?? Buat dipakai lebaran."

"Nggak usah, Bi. Ummi nggak ikut lebaran kok" jawabnya singkat.

Yaqin mengira istrinya marah karena sudah hampir lebaran kok baru nawarin baju sekarang.

"Mi, maaf. Bukannya Abi nggak mau belikan baju. Tapi Ummi tahu sendiri kan, dari kemarin-kemarin Abi sibuk merawat Ummi."

"Ummi nggak marah kok, Bi. Cuma Ummi nggak ikut lebaran. Nggak apa-apa kok Bi."

”Oh iya Mi, Abi beli obat untuk Ummi dulu ya…??”

Yaqin baru sadar kalau obat istrinya hampir habis. Dia langsung menuju loket pembelian obat meninggalkan istrinya sendiri di kamar. Setelah cukup lama dalam antrian yang lumayan panjang, tiba-tiba dia ingin menjenguk istrinya yang terbaring sendirian. Langsung dia menuju ruangan istrinya tanpa menghiraukan obat yang sudah dibelinya.

Tapi betapa terkejutnya dia. Banyak perawat dan dokter yang mengelilingi istrinya.

"Ada apa dengan istriku??." tanyanya setengah membentak.

"Ini pak, infusnya tidak bisa masuk meskipun sudah saya coba berkali-kali." jawab perawat yang mengurusnya.

Akhirnya, tidak ada cara lain selain memasukkan infus lewat salah satu kakinya. Alat bantu pernafasanpun langsung dipasang di mulutnya.

Setelah perawat-perawat itu pergi, Yaqin melihat air mata mengalir dari mata istrinya yang terbaring lemah tak berdaya, tanpa terdengar satu patah katapun dari bibirnya. Yaqin menghapus air mata istrinya dengan penuh cinta. Dia pegang erat tangan istrinya. Ya Allah…… betapa istrinya sangat lemas dan pucat. Hatinya menangis.

"Bi, kalau Ummi meninggal, apa Abi akan mendoakan Ummi?"

"Pasti Mi... Pasti Abi mendoakan yang terbaik untuk Ummi." Hatinya seakan berkecamuk.

"Doanya yang banyak ya Bi"

"Pasti Ummi"

"Jaga dan rawat anak kita dengan baik."

"Abi jangan sampai seperti suami di kamar sebelah ini." Sambil menunjuk ke kamar pasien di sebelahnya.

"Memangnya kenapa Mi?"

"Istrinya lagi sakit, dia malah asyik berbicara dengan wanita lain lewat HP."

"Abi juga jangan sampai seperti suami yang di kamar itu." Kembali jarinya menunjuk kamar yang dia maksud.

"Memangnya suaminya kenapa, Mi?"

"Kalau yang disana, istrinya sakit dia malah bingung mau ngapain. Jangan seperti itu ya Bi."

“Trus, Abi harus bagaimana agar Ummi senang?” Tanya Yaqin dengan perasaan semakin tak menentu.

”Abi harus selalu nemenin Ummi, supaya Abi bisa membimbing Ummi menyebut nama Allah”.

Tak lama setelah pembicaraan itu...

Tiba-tiba tubuh istrinya mulai lemah, semakin lama semakin lemah. Yaqin membisikkan sesuatu di telinganya, membimbing istrinya menyebut nama Allah. Lalu dia lihat kaki istrinya bergerak lemah, lalu berhenti. Lalu perut istrinya bergerak, lalu berhenti. Kemudian dadanya bergerak, lalu berhenti. Lehernya bergerak, lalu berhenti. Kemudian matanya…. Dia peluk tubuh istrinya, dia mencoba untuk tetap tegar. Tapi beberapa menit kemudian air matanya tak mampu ia bendung lagi...

Setelah itu, Yaqin langsung menyerahkan semua urusan jenazah istrinya ke perawat. Karena dia sibuk mengurus administrasi dan ambulan. Waktu itu dia hanya sendiri, kedua orang tuanya pulang karena sudah beberapa hari meninggalkan cucunya di rumah. Setelah semuanya selesai, dia kembali ke kamar menemui perawat yang mengurus jenazah istrinya.

"Pak, ini jenazah baik." kata perawat itu.

Dengan penasaran dia balik bertanya.

"Dari mana ibu tahu???"

"Tadi kami semua bingung siapa yang memakai minyak wangi di ruangan ini?? Setelah kami cari-cari ternyata bau wangi itu berasal dari jenazah istri bapak ini."

"Alhamdulillah..." Jerit hatinya senang.

Tahukah sahabatku,… Apa yang dialami oleh istri Yaqin saat itu? Tahukah sahabatku, dengan siapa ia berhadapan? Berikut inilah kejadian yang dialami oleh Istri Sholehah kala itu (Kisah ini dituturkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dan Ibnu Majah):



إِنَّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فِى انْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنَ الآخِرَةِ نَزَلَ إِلَيْهِ مَلاَئِكَةٌ مِنَ السَّمَاءِ بِيضُ الْوُجُوهِ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الشَّمْسُ مَعَهُمْ كَفَنٌ مِنْ أَكْفَانِ الْجَنَّةِ وَحَنُوطٌ مِنْ حَنُوطِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسُوا مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَجِىءُ مَلَكُ الْمَوْتِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ اخْرُجِى إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ - قَالَ - فَتَخْرُجُ تَسِيلُ كَمَا تَسِيلُ الْقَطْرَةُ مِنْ فِى السِّقَاءِ فَيَأْخُذُهَا فَإِذَا أَخَذَهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِى يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَأْخُذُوهَا فَيَجْعَلُوهَا فِى ذَلِكَ الْكَفَنِ وَفِى ذَلِكَ الْحَنُوطِ وَيَخْرُجُ مِنْهَا كَأَطْيَبِ نَفْحَةِ مِسْكٍ وُجِدَتْ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ - قَالَ - فَيَصْعَدُونَ بِهَا فَلاَ يَمُرُّونَ - يَعْنِى بِهَا - عَلَى مَلأٍ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ إِلاَّ قَالُوا مَا هَذَا الرُّوحُ الطَّيِّبُ فَيَقُولُونَ فُلاَنُ بْنُ فُلاَنٍ بِأَحْسَنِ أَسْمَائِهِ الَّتِى كَانُوا يُسَمُّونَهُ بِهَا فِى الدُّنْيَا

"Sesungguhnya bila seorang yang beriman hendak meninggal dunia dan memasuki kehidupan akhirat, ia didatangi oleh segerombol malaikat dari langit. Wajah mereka putih bercahaya bak matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga. Selanjutnya mereka akan duduk sejauh mata memandang dari orang tersebut. Pada saat itulah Malaikat Maut 'alaihissalam menghampirinya dan duduk didekat kepalanya. Setibanya Malaikat Maut, ia segera berkata: "Wahai jiwa yang baik, bergegas keluarlah dari ragamu menuju kepada ampunan dan keridhaan Allah". Segera ruh orang mukmin itu keluar dengan begitu mudah dengan mengalir bagaikan air yang mengalir dari mulut guci. Begitu ruhnya telah keluar, segera Malaikat maut menyambutnya. Dan bila ruhnya telah berada di tangan Malaikat Maut, para malaikat yang telah terlebih dahulu duduk sejauh mata memandang tidak membiarkanya sekejappun berada di tangan Malaikat Maut. Para malaikat segera mengambil ruh orang mukmin itu dan membungkusnya dengan kain kafan dan wewangian yang telah mereka bawa dari surga. Dari wewangian ini akan tercium semerbak bau harum, bagaikan bau minyak misik yang paling harum yang belum pernah ada di dunia. Selanjutnya para malaikat akan membawa ruhnya itu naik ke langit. Tidaklah para malaikat itu melintasi segerombolan malaikat lainnya, melainkan mereka akan bertanya: "Ruh siapakah ini, begitu harum." Malaikat pembawa ruh itupun menjawab: Ini adalah arwah Fulan bin Fulan (disebut dengan namanya yang terbaik yang dahulu semasa hidup di dunia ia pernah dipanggil dengannya)."

Tepat di malam ke 25 di Bulan Ramadhan, jenazah itu tiba di tanah kelahiran istrinya di Temboro. Ketika itu mertua Yaqin dan semua santri baru selesai melaksanakan sholat tarawih.

"Jenazah ini tidak perlu diapa-apakan lagi, karena ini jenazah baik..." kata pengasuh pondok.

Semua jamaah sholat tarawih ikut menyolatkan jenazah almarhumah. Subhanallah...

Jenazah itupun dikuburkan pada hari itu juga.

Setelah selesai, semua kembali ke rumah termasuk Yaqin.

"Nak, sudahlah... Sekarang kita jangan terlalu memikirkan dia lagi." ucap bapak mertuanya seolah mengerti betapa Yaqin merasa sangat kehilangan.

"Ibarat kita menyekolahkan anak kita, sekarang dia sudah lulus dan kita juga lulus mendidiknya." Yaqin hanya bisa diam dan menunduk.

"Lupakanlah dia, dan segeralah kamu mencari penggantinya."

"Pak, saya menikah dengan putri bapak seolah-olah hanya untuk menyempurnakan agamanya."

"Bagaimana tidak, sejak kecil sudah mondok dan hafal Al-Qur'an. Setelah lulus, langsung menikah dan sekarang sudah dipanggil Pemilik yang sebenarnya."

"Sungguh sangat singkat kebersamaan kami di dunia ini Pak, akan tetapi sangat banyak bekal yang dia bawa pulang. Biarlah dia bahagia di sana" Air matapun tak terasa mengalir deras...

--------------------------
----------



Mendengar cerita suami, aku hanya bisa diam membisu. Hanya satu yang ada dalam hatiku saat itu.

"Subhanallah..., begitu senangnya dia di alam sana... Akankah aku bisa seperti dia..??? Aaaahhh aku masih sangat jauuuuh untuk bisa seperti itu."

"Duhai Ukhti,.... Duhai Istri Sholehah,... Aku Ingin Sepertimu..."

Aku melihat ada genangan air mata di kedua bola mata suamiku… Akupun tak sanggup untuk meluapkan air mata ini…"Tapi, air mata ini bisa aku bendung waktu itu, karena aku malu untuk menangis di hadapan suami. Malu… karena aku masih jauuh untuk bisa seperti istri Yaqin. Namun, begitu suami keluar karena ada suatu kepentingan... Aku tumpahkan semua air mata ini dalam munajat kepadaNYA..."

"Ya Allah, Ya Tuhanku... Sesungguhnya Engkau Yang Maha Pengampun, maka ampunilah aku..." Sampai sekarang selalu terngiang di pikiranku... Semoga aku bisa mengambil ibrahnya. Terima kasih Ya Allah, Engkau beri aku satu pelajaran penting hari ini..."

http://umuazzam.multiply.com/journal/item/129


Ya Allah jangan engkau cabut nyawa kami melainkan dalam keadaan husnul khotimah.

Sabtu, November 21, 2009

Jeritan hati seorang muslimah

Ingin rasanya hatiku menjerit,menangis,tertawa. kini hati ku rapuh ya Allah, sadarkanlah jiwaku yang pnuh dengan ....
apa yang harus aku lakukan yaAllah disaat aku merasakan berat hidup ini. Masalahku begitu rumit ya Allah,bagaimana aku mau menjelaskan,jika aku sendiri tak bisa menjelaskan masalah ini.
orang bisa bilang ini,itu,dan itu. tapi aku g sanggup ya Allah.
Andai saja orang itu bisa melihat apa yang aku lakukan disini,melihat apa yang aku kerjain disini,mungkin dia g bilang begitu. Ingin rasanya hatiku menangis ya Allah,bantu aku ya Allah.
Dia adikku ya Allah,dia saudaraku ya Allah.

by : Robi'ah Al adawiah

Jumat, November 20, 2009

Hukum - Hukum Qurban

ImagePengertian Qurban
Kata kurban atau korban, berasal dari bahasa Arab qurban, diambil dari kata : qaruba (fi’il madhi) - yaqrabu (fi’il mudhari’) – qurban wa qurbaanan (mashdar).Artinya, mendekati atau menghampiri (Matdawam, 1984).
Menurut istilah, qurban adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah baik berupa hewan sembelihan maupun yang lainnya (Ibrahim Anis et.al, 1972).


Dalam bahasa Arab, hewan kurban disebut juga dengan istilah udh-hiyah atau adh-dhahiyah, dengan bentuk jamaknya al adhaahi. Kata ini diambil dari kata dhuha, yaitu waktu matahari mulai tegak yang disyariatkan untuk melakukan penyembelihan kurban, yakni kira-kira pukul 07.00 – 10.00 (Ash Shan’ani, Subulus Salam IV/89).


Udh-hiyah adalah hewan kurban (unta, sapi, dan kambing) yang disembelih pada hari raya Qurban dan hari-hari tasyriq sebagai taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah (Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah XIII/155; Al Jabari, 1994).


Hukum Qurban

Qurban hukumnya sunnah, tidak wajib. Imam Malik, Asy Syafi’i, Abu Yusuf, Ishak bin Rahawaih, Ibnul Mundzir, Ibnu Hazm dan lainnya berkata,”Qurban itu hukumnya sunnah bagi orang yang mampu (kaya), bukan wajib, baik orang itu berada di kampung halamannya (muqim), dalam perjalanan (musafir), maupun dalam mengerjakan haji.” (Matdawam, 1984).


Sebagian mujtahidin –seperti Abu Hanifah, Al Laits, Al Auza’i, dan sebagian pengikut Imam Malik— mengatakan qurban hukumnya wajib. Tapi pendapat ini dhaif (lemah) (Matdawam, 1984).


Ukuran “mampu” berqurban, hakikatnya sama dengan ukuran kemampuan shadaqah, yaitu mempunyai kelebihan harta (uang) setelah terpenuhinya kebutuhan pokok (al hajat al asasiyah) –yaitu sandang, pangan, dan papan-- dan kebutuhan penyempurna (al hajat al kamaliyah) yang lazim bagi seseorang. Jika seseorang masih membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka dia terbebas dari menjalankan sunnah qurban (Al Jabari, 1994)


Dasar kesunnahan qurban antara lain, firman Allah SWT :

“Maka dirikan (kerjakan) shalat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah.” (TQS Al Kautsar : 2)

“Aku diperintahkan (diwajibkan) untuk menyembelih qurban, sedang qurban itu bagi kamu adalah sunnah.” (HR. At Tirmidzi)

“Telah diwajibkan atasku (Nabi SAW) qurban dan ia tidak wajib atas kalian.” (HR. Ad Daruquthni)


Dua hadits di atas merupakan qarinah (indikasi/petunjuk) bahwa qurban adalah sunnah. Firman Allah SWT yang berbunyi “wanhar” (dan berqurbanlah kamu) dalam surat Al Kautas ayat 2 adalah tuntutan untuk melakukan qurban (thalabul fi’li). Sedang hadits At Tirmidzi, “umirtu bi an nahri wa huwa sunnatun lakum” (aku diperintahkan untuk menyembelih qurban, sedang qurban itu bagi kamu adalah sunnah), juga hadits Ad Daruquthni “kutiba ‘alayya an nahru wa laysa biwaajibin ‘alaykum” (telah diwajibkan atasku qurban dan ia tidak wajib atas kalian); merupakan qarinah bahwa thalabul fi’li yang ada tidak bersifat jazim (keharusan), tetapi bersifat ghairu jazim (bukan keharusan). Jadi, qurban itu sunnah, tidak wajib. Namun benar, qurban adalah wajib atas Nabi SAW, dan itu adalah salah satu khususiyat beliau (lihat Rifa’i et.al., Terjemah Khulashah Kifayatul Akhyar, hal. 422).

Orang yang mampu berqurban tapi tidak berqurban, hukumnya makruh. Sabda Nabi SAW :
“Barangsiapa yang mempunyai kemampuan tetapi ia tidak berqurban, maka janganlah sekali-kali ia menghampiri tempat shalat kami.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Al Hakim, dari Abu Hurairah RA. Menurut Imam Al Hakim, hadits ini shahih. Lihat Subulus Salam IV/91).


Perkataan Nabi “fa laa yaqrabanna musholaanaa” (janganlah sekali-kali ia menghampiri tempat shalat kami) adalah suatu celaan (dzamm), yaitu tidak layaknya seseorang –yang tak berqurban padahal mampu-- untuk mendekati tempat sholat Idul Adh-ha. Namun ini bukan celaan yang sangat/berat (dzamm syanii’) seperti halnya predikat fahisyah (keji), atau min ‘amalisy syaithan (termasuk perbuatan syetan), atau miitatan jaahiliyatan (mati jahiliyah) dan sebagainya. Lagi pula meninggalkan sholat Idul Adh-ha tidaklah berdosa, sebab hukumnya sunnah, tidak wajib. Maka, celaan tersebut mengandung hukum makruh, bukan haram (lihat ‘Atha` ibn Khalil, Taysir Al Wushul Ila Al Ushul, hal. 24; Al Jabari, 1994).

Namun hukum qurban dapat menjadi wajib, jika menjadi nadzar seseorang, sebab memenuhi nadzar adalah wajib sesuai hadits Nabi SAW :

“Barangsiapa yang bernadzar untuk ketaatan (bukan maksiat) kepada Allah, maka hendaklah ia melaksanakannya.” (lihat Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah XIII/157).

Qurban juga menjadi wajib, jika seseorang (ketika membeli kambing, misalnya) berkata,”Ini milik Allah,” atau “Ini binatang qurban.” (Sayyid Sabiq, 1987; Al Jabari, 1994).


Keutamaan Qurban

Berqurban merupakan amal yang paling dicintai Allah SWT pada saat Idul Adh-ha. Sabda Nabi SAW :
“Tidak ada suatu amal anak Adam pada hari raya Qurban yang lebih dicintai Allah selain menyembelih qurban.” (HR. At Tirmidzi) (Abdurrahman, 1990)

Berdasarkan hadits itu Imam Ahmad bin Hambal, Abuz Zanad, dan Ibnu Taimiyah berpendapat,”Menyembelih hewan pada hari raya Qurban, aqiqah (setelah mendapat anak), dan hadyu (ketika haji), lebih utama daripada shadaqah yang nilainya sama.” (Al Jabari, 1994).

Tetesan darah hewan qurban akan memintakan ampun bagi setiap dosa orang yang berqurban. Sabda Nabi SAW :
“Hai Fathimah, bangunlah dan saksikanlah qurbanmu. Karena setiap tetes darahnya akan memohon ampunan dari setiap dosa yang telah kaulakukan...” (lihat Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah XIII/165)


Waktu dan Tempat Qurban


a.Waktu
Qurban dilaksanakan setelah sholat Idul Adh-ha tanggal 10 Zulhijjah, hingga akhir hari Tasyriq (sebelum maghrib), yaitu tanggal 13 Zulhijjah. Qurban tidak sah bila disembelih sebelum sholat Idul Adh-ha. Sabda Nabi SAW :
“Barangsiapa menyembelih qurban sebelum sholat Idul Adh-ha (10 Zulhijjah) maka sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya sendiri. Dan barangsiapa menyembelih qurban sesudah sholat Idul Adh-ha dan dua khutbahnya, maka sesungguhnya ia telah menyempurnakan ibadahnya (berqurban) dan telah sesuai dengan sunnah (ketentuan) Islam.” (HR. Bukhari)

Sabda Nabi SAW :

“Semua hari tasyriq (tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah) adalah waktu untuk menyembelih qurban.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)

Menyembelih qurban sebaiknya pada siang hari, bukan malam hari pada tanggal-tanggal yang telah ditentukan itu. Menyembelih pada malam hari hukumnya sah, tetapi makruh. Demikianlah pendapat para imam seperti Imam Abu Hanifah, Asy Syafi’i, Ahmad, Abu Tsaur, dan jumhur ulama (Matdawam, 1984).

Perlu dipahami, bahwa penentuan tanggal 10 Zulhijjah adalah berdasarkan ru`yat yang dilakukan oleh Amir (penguasa) Makkah, sesuai hadits Nabi SAW dari sahabat Husain bin Harits Al Jadali RA (HR. Abu Dawud, Sunan Abu Dawud hadits no.1991). Jadi, penetapan 10 Zulhijjah tidak menurut hisab yang bersifat lokal (Indonesia saja misalnya), tetapi mengikuti ketentuan dari Makkah. Patokannya, adalah waktu para jamaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah (9 Zulhijjah), maka keesokan harinya berarti 10 Zulhijjah bagi kaum muslimin di seluruh dunia.


b.Tempat
Diutamakan, tempat penyembelihan qurban adalah di dekat tempat sholat Idul Adh-ha dimana kita sholat (misalnya lapangan atau masjid), sebab Rasulullah SAW berbuat demikian (HR. Bukhari). Tetapi itu tidak wajib, karena Rasulullah juga mengizinkan penyembelihan di rumah sendiri (HR. Muslim). Sahabat Abdullah bin Umar RA menyembelih qurban di manhar, yaitu pejagalan atau rumah pemotongan hewan (Abdurrahman, 1990).


Hewan Qurban


a.Jenis Hewan
Hewan yang boleh dijadikan qurban adalah : unta, sapi, dan kambing (atau domba). Selain tiga hewan tersebut, misalnya ayam, itik, dan ikan, tidak boleh dijadikan qurban (Sayyid Sabiq, 1987; Al Jabari, 1994). Allah SWT berfirman :
“...supaya mereka menyebut nama Allah terhadap hewan ternak (bahimatul an’am) yang telah direzekikan Allah kepada mereka.” (TQS Al Hajj : 34)

Dalam bahasa Arab, kata bahimatul an’aam (binatang ternak) hanya mencakup unta, sapi, dan kambing, bukan yang lain (Al Jabari, 1994).

Prof. Mahmud Yunus dalam kitabnya Al Fiqh Al Wadhih III/3 membolehkan berkurban dengan kerbau (jamus), sebab disamakan dengan sapi.


b.Jenis Kelamin
Dalam berqurban boleh menyembelih hewan jantan atau betina, tidak ada perbedaan, sesuai hadits-hadits Nabi SAW yang bersifat umum mencakup kebolehan berqurban dengan jenis jantan dan betina, dan tidak melarang salah satu jenis kelamin (Sayyid Sabiq, 1987; Abdurrahman, 1990).


c.Umur
Sesuai hadits-hadits Nabi SAW, dianggap mencukupi, berqurban dengan kambing/domba berumur satu tahun masuk tahun kedua, sapi (atau kerbau) berumur dua tahun masuk tahun ketiga, dan unta berumur lima tahun (Sayyid Sabiq, 1987; Mahmud Yunus, 1936).


d.Kondisi
Hewan yang dikurbankan haruslah mulus, sehat, dan bagus. Tidak boleh ada cacat atau cedera pada tubuhnya. Sudah dimaklumi, qurban adalah taqarrub kepada Allah. Maka usahakan hewannya berkualitas prima dan top, bukan kualitas sembarangan (Rifa’i et.al, 1978)

Berdasarkan hadits-hadits Nabi SAW, tidak dibenarkan berkurban dengan hewan :
1. yang nyata-nyata buta sebelah,
2. yang nyata-nyata menderita penyakit (dalam keadaan sakit),
3. yang nyata-nyata pincang jalannya,
4. yang nyata-nyata lemah kakinya serta kurus,
5. yang tidak ada sebagian tanduknya,
6. yang tidak ada sebagian kupingnya,
7. yang terpotong hidungnya,
8. yang pendek ekornya (karena terpotong/putus),
9. yang rabun matanya. (Abdurrahman, 1990; Al Jabari, 1994; Sayyid Sabiq. 1987).

Hewan yang dikebiri boleh dijadikan qurban. Sebab Rasulullah pernah berkurban dengan dua ekor kibasy yang gemuk, bertanduk, dan telah dikebiri (al maujuu’ain) (HR. Ahmad dan Tirmidzi) (Abdurrahman, 1990).


Qurban Sendiri dan Patungan

Seekor kambing berlaku untuk satu orang. Tak ada qurban patungan (berserikat) untuk satu ekor kambing. Sedangkan seekor unta atau sapi, boleh patungan untuk tujuh orang (HR. Muslim). Lebih utama, satu orang berqurban satu ekor unta atau sapi.

Jika murid-murid sebuah sekolah, atau para anggota sebuah jamaah pengajian iuran uang lalu dibelikan kambing, dapatkah dianggap telah berqurban ? Menurut pemahaman kami, belum dapat dikategorikan qurban, tapi hanya latihan qurban. Sembelihannya sah, jika memenuhi syarat-syarat penyembelihan, namun tidak mendapat pahala qurban. Wallahu a’lam. Lebih baik, pihak sekolah atau pimpinan pengajian mencari siapa yang kaya dan mampu berqurban, lalu dari merekalah hewan qurban berasal, bukan berasal dari iuran semua murid tanpa memandang kaya dan miskin. Islam sangat adil, sebab orang yang tidak mampu memang tidak dipaksa untuk berqurban.

Perlu ditambahkan, bahwa dalam satu keluarga (rumah), bagaimana pun besarnya keluarga itu, dianjurkan ada seorang yang berkurban dengan seekor kambing. Itu sudah memadai dan syiar Islam telah ditegakkan, meskipun yang mendapat pahala hanya satu orang, yaitu yang berkurban itu sendiri. Hadits Nabi SAW :

“Dianjurkan bagi setiap keluarga menyembelih qurban.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, An Nasa`i, dan Ibnu Majah)


Teknis Penyembelihan

Teknis penyembelihan adalah sebagai berikut :
1. Hewan yang akan dikurbankan dibaringkan ke sebelah rusuknya yang kiri dengan posisi mukanya menghadap ke arah kiblat, diiringi dengan membaca doa “Robbanaa taqabbal minnaa innaka antas samii’ul ‘aliim.” (Artinya : Ya Tuhan kami, terimalah kiranya qurban kami ini, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.)

2. Penyembelih meletakkan kakinya yang sebelah di atas leher hewan, agar hewan itu tidak menggerak-gerakkan kepalanya atau meronta.

3. Penyembelih melakukan penyembelihan, sambil membaca : “Bismillaahi Allaahu akbar.” (Artinya : Dengan nama Allah, Allah Maha Besar). (Dapat pula ditambah bacaan shalawat atas Nabi SAW. Para penonton pun dapat turut memeriahkan dengan gema takbir “Allahu akbar!”)

4. Kemudian penyembelih membaca doa kabul (doa supaya qurban diterima Allah) yaitu : “Allahumma minka wa ilayka. Allahumma taqabbal min ...” (sebut nama orang yang berkurban). (Artinya : Ya Allah, ini adalah dari-Mu dan akan kembali kepada-Mu. Ya Allah, terimalah dari....) (Ad Dimasyqi, 1993; Matdawam, 1984; Rifa’i et.al., 1978; Rasjid, 1990)
Penyembelihan, yang afdhol dilakukan oleh yang berqurban itu sendiri, sekali pun dia seorang perempuan. Namun boleh diwakilkan kepada orang lain, dan sunnah yang berqurban menyaksikan penyembelihan itu (Matdawam, 1984; Al Jabari, 1994).

Dalam penyembelihan, wajib terdapat 4 (empat) rukun penyembelihan, yaitu :
1. Adz Dzaabih (penyembelih), yaitu setiap muslim, meskipun anak-anak, tapi harus yang mumayyiz (sekitar 7 tahun). Boleh memakan sembelihan Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani), menurut mazhab Syafi’i. Menurut mazhab Hanafi, makruh, dan menurut mazhab Maliki, tidak sempurna, tapi dagingnya halal. Jadi, sebaiknya penyembelihnya muslim. (Al Jabari, 1994).
2. Adz Dzabiih, yaitu hewan yang disembelih.Telah diterangkan sebelumnya.
3. Al Aalah, yaitu setiap alat yang dengan ketajamannya dapat digunakan menyembelih hewan, seperti pisau besi, tembaga, dan lainnya. Tidak boleh menyembelih dengan gigi, kuku, dan tulang hewan (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Adz Dzabh, yaitu penyembelihannya itu sendiri. Penyembelihan wajib memutuskan hulqum (saluran nafas) dan mari` (saluran makanan). (Mahmud Yunus, 1936).


Pemanfaatan Daging Qurban

Sesudah hewan disembelih, sebaiknya penanganan hewan qurban (pengulitan dan pemotongan) baru dilakukan setelah hewan diyakini telah mati. Hukumnya makruh menguliti hewan sebelum nafasnya habis dan aliran darahnya berhenti (Al Jabari, 1994). Dari segi fakta, hewan yang sudah disembelih tapi belum mati, otot-ototnya sedang berkontraksi karena stress. Jika dalam kondisi demikian dilakukan pengulitan dan pemotongan, dagingnya akan alot alias tidak empuk. Sedang hewan yang sudah mati otot-ototnya akan mengalami relaksasi sehingga dagingnya akan empuk.

Setelah penanganan hewan qurban selesai, bagaimana pemanfaatan daging hewan qurban tersebut ? Ketentuannya, disunnahkan bagi orang yang berqurban, untuk memakan daging qurban, dan menyedekahkannya kepada orang-orang fakir, dan menghadiahkan kepada karib kerabat. Nabi SAW bersabda :
“Makanlah daging qurban itu, dan berikanlah kepada fakir-miskin, dan simpanlah.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, hadits shahih)

Berdasarkan hadits itu, pemanfaatan daging qurban dilakukan menjadi tiga bagian/cara, yaitu : makanlah, berikanlah kepada fakir miskin, dan simpanlah. Namun pembagian ini sifatnya tidak wajib, tapi mubah (lihat Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid I/352; Al Jabari, 1994; Sayyid Sabiq, 1987).


Orang yang berqurban, disunnahkan turut memakan daging qurbannya sesuai hadits di atas. Boleh pula mengambil seluruhnya untuk dirinya sendiri. Jika diberikan semua kepada fakir-miskin, menurut Imam Al Ghazali, lebih baik. Dianjurkan pula untuk menyimpan untuk diri sendiri, atau untuk keluarga, tetangga, dan teman karib (Al Jabari, 1994; Rifa’i et.al, 1978).

Akan tetapi jika daging qurban sebagai nadzar, maka wajib diberikan semua kepada fakir-miskin dan yang berqurban diharamkan memakannya, atau menjualnya (Ad Dimasyqi, 1993; Matdawam, 1984)

Pembagian daging qurban kepada fakir dan miskin, boleh dilakukan hingga di luar desa/tempat dari tempat penyembelihan (Al Jabari, 1994).

Bolehkah memberikan daging qurban kepada non-muslim ? Ibnu Qudamah (mazhab Hambali) dan yang lainnya (Al Hasan dan Abu Tsaur, dan segolongan ulama Hanafiyah) mengatakan boleh. Namun menurut Imam Malik dan Al Laits, lebih utama diberikan kepada muslim (Al Jabari, 1994).

Penyembelih (jagal), tidak boleh diberi upah dari qurban. Kalau mau memberi upah, hendaklah berasal dari orang yang berqurban dan bukan dari qurban (Abdurrahman, 1990). Hal itu sesuai hadits Nabi SAW dari sahabat Ali bin Abi Thalib RA :
“...(Rasulullah memerintahkan kepadaku) untuk tidak memberikan kepada penyembelih sesuatu daripadanya (hewan qurban).“ (HR. Bukhari dan Muslim) (Al Jabari, 1994).

Tapi jika jagal termasuk orang fakir atau miskin, dia berhak diberi daging qurban. Namun pemberian ini bukan upah karena dia jagal, melainkan sedekah karena dia miskin atau fakir (Al Jabari, 19984).

Menjual kulit hewan adalah haram, demikianlah pendapat jumhur ulama (Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid I/352). Dalilnya sabda Nabi SAW :
“Dan janganlah kalian menjual daging hadyu (qurban orang haji) dan daging qurban. Makanlah dan sedekahkanlah dagingnya itu, ambillah manfaat kulitnya, dan jangan kamu menjualnya...” (HR. Ahmad) (Matdawam, 1984).

Sebagian ulama seperti segolongan penganut mazhab Hanafi, Al Hasan, dan Al Auza’i membolehkannya. Tapi pendapat yang lebih kuat, dan berhati-hati (ihtiyath), adalah janganlah orang yang berqurban menjual kulit hewan qurban. Imam Ahmad bin Hambal sampai berkata,”Subhanallah ! Bagaimana harus menjual kulit hewan qurban, padahal ia telah dijadikan sebagai milik Allah ?” (Al Jabari, 1994).

Kulit hewan dapat dihibahkan atau disedekahkan kepada orang fakir dan miskin. Jika kemudian orang fakir dan miskin itu menjualnya, hukumnya boleh. Sebab –menurut pemahaman kami-- larangan menjual kulit hewan qurban tertuju kepada orang yang berqurban saja, tidak mencakup orang fakir atau miskin yang diberi sedekah kulit hewan oleh orang yang berqurban. Dapat juga kulit hewan itu dimanfaatkan untuk kemaslahatan bersama, misalnya dibuat alas duduk dan sajadah di masjid, kaligrafi Islami, dan sebagainya.


Penutup

Kami ingin menutup risalah sederhana ini, dengan sebuah amanah penting : hendaklah orang yang berqurban melaksanakan qurban karena Allah semata. Jadi niatnya haruslah ikhlas lillahi ta’ala, yang lahir dari ketaqwaan yang mendalam dalam dada kita. Bukan berqurban karena riya` agar dipuji-puji sebagai orang kaya, orang dermawan, atau politisi yang peduli rakyat, dan sebagainya. Sesungguhnya yang sampai kepada Allah SWT adalah taqwa kita, bukan daging dan darah qurban kita. Allah SWT berfirman :
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan daripada kamulah yang mencapainya.” (TQS Al Hajj : 37) [ ]


DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. 1990. Hukum Qurban, ‘Aqiqah, dan Sembelihan. Cetakan Pertama. Bandung : Sinar Baru. 52 hal.

Ad Dimasyqi, Muhammad bin Abdurrahman Asy Syafi’i. 1993. Rohmatul Ummah (Rahmatul Ummah Fi Ikhtilafil A`immah). Terjemahan oleh Sarmin Syukur dan Luluk Rodliyah. Cetakan Pertama. Surabaya : Al Ikhlas. 554 hal.

Al Jabari, Abdul Muta’al. 1994. Cara Berkurban (Al Udh-hiyah Ahkamuha wa Falsafatuha At Tarbawiyah). Terjemahan oleh Ainul Haris. Cetakan Pertama. Jakarta : Gema Insani Press. 83 hal.

Anis, Ibrahim et.al. 1972. Al Mu’jam Al Wasith. Kairo : Tanpa Penerbit. 547 hal.

Ash Shan’ani. Tanpa Tahun. Subulus Salam. Juz IV. Bandung : Maktabah Dahlan.

Ibnu Khalil, ‘Atha`. 2000. Taysir Al Wushul Ila Al Ushul. Cetakan Ketiga. Beirut : Darul Ummah. 310 hal.

Ibnu Rusyd. 1995. Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid. Beirut : Daarul Fikr. 404 hal.

Matdawam, M. Noor. 1984. Pelaksanaan Qurban dalam Hukum Islam. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Yayasan Bina Karier. 41 hal.

Rasjid, H.Sulaiman. 1990. Fiqh Islam. Cetakan Keduapuluhtiga. Bandung : Sinar Baru. 468 hal.

Rifa’i, Moh. et.al. 1978. Terjemah Khulashah Kifayatul Akhyar. Semarang : Toha Putra 468 hal.

Sabiq, Sayyid. 1987. Fikih Sunnah (Fiqhus Sunnah). Jilid 13. Cetakan Kedelapan. Terjemahan oleh Kamaluddin A. Marzuki. Bandung : Al Ma’arif. 229 hal

Yunus, Mahmud. 1936. Al Fiqh Al Wadhih. Juz III. Jakarta : Maktabah Sa’adiyah Putera. 48 hal.

Sumber: khilafah1924.org / http://dakwahkampus.com/index.php/HUKUM-HUKUM-QURBAN.html

Sabtu, November 14, 2009

Bicara Dengan Bahasa Hati

Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta.
Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang.
Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan.
Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan.
Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran.
Semua itu haruslah berasal dari hati anda.


Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula.
Kesuksesan bukan semata-mata betapa keras otot dan betapa
tajam otak anda, namun juga betapa lembut hati anda dalam
menjalani segala sesuatunya.


Anda tak kan dapat menghentikan tangis seorang bayi hanya
dengan merengkuhnya dalam lengan yang kuat. Atau, membujuknya
dengan berbagai gula-gula dan kata-kata manis. Anda harus
mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang
jauh di dalam dada anda.


Mulailah dengan melembutkan hati sebelum memberikannya pada
keberhasilan anda.


**************************************************

Hari Ini.


Aku akan memulainya dengan ucapan syukur dan senyuman bukan
kritikan. Akan kuhargai setiap detik, menit dan jam, karena
tak sedetik pun dapat ditarik kembali.


Hari ini tidak akan kusia-siakan, seperti waktu lalu yang
terbuang percuma. Hari ini takkan kuisi dengan kecemasan
tentang apa yang akan terjadi esok.


Akan kupakai waktuku untuk membuat sesuatu yang kuidamkan
terjadi. Hari ini aku belajar lagi, untuk merubah diri sendiri.


Hari ini akan kuisi dengan karya.


Kutinggalkan angan-angan, yang selalu mengatakan:
"Aku akan melakukan sesuatu jika keadaan berubah."


Jikalau keadaan tetap sama saja, dengan kemurahan-Nya aku
tetap akan sukses dengan apa yang ada padaku.


Hari ini aku akan berhenti berkata: "Aku tidak punya waktu"
Karena aku tahu, aku tidak pernah mempunyai waktu untuk
apapun. Jika aku ingin memiliki waktu, aku harus meluangkannya.


Hari ini akan kulalui seolah hari akhirku. Akan kulakukan
yang terbaik dan tidak akan ditunda sampai esok.
Karena hari esok belum tentu ada.

sumber : http://www.dudung.net/artikel-bebas/bicara-dengan-bahasa-hati.html

Tatapan Cinta

Pernahkah anda menatap orang-orang terdekat anda saat ia tidur? kalau belum, cobalah sekali saja menatap mereka saat sedang tidur. Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar dan paling jujur dari seseorang.


Seorang artis yang ketika di panggung begitu cantik dan gemerlap pun bisa jadi akan tampak polos dan jauh berbeda jika ia sedang tidur. Orang paling kejam di dunia pun jika tidur, sudah tak akan tampak wajah bengisnya.


Perhatikanlah ayah anda saat beliau sedang tidur. Sadarilah, betapa badan yang dulu kekar dan gagah itu kini semakin tua dan ringkih, betapa rambut-rambut putih mulai menghiasi kepalanya, betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya.Orang inilah yang rela melakukan apa saja asal perut kita kenyang dan pendidikan kita lancar.


Sekarang, beralihlah ke ibu anda.Hmm....kulitnya mulai keriput dan tangan yang dulu halus membelai - belai tubuh bayi kita itu kini kasar karena terpaan hidup yang keras. Orang inilah yang tiap hari mengurus kebutuhan kita. Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan mengomelin kita, semata-mata karena rasa kasih dan sayangnya itu sering kita salah artikan.


Cobalah menatap wajah orang-orang tercinta itu....ayah, ibu, suami, istri, kakak, adik, anak, sahabat...semuanya orang - orang yang tercinta. Rasakan energi cinta yang mengalir pelan-pelan saat menatap wajah lugu yang terlelap itu. Rasakan getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapa banyaknya pengorbanan yang telah di lakukan orang - orang itu untuk kebahagiaan anda. Pengorbanan yang kadang tertutupi oleh kesalah pahaman kecil yang entah kenapa selalu saja nampak besar.


Secara ajaib Tuhan mengatur agar pengorbanan itu bisa tampak lagi melalui wajah- wajah jujur mereka saat sedang tidur. Pengorbanan yang kadang melelahkan namun enggan mereka ungkapkan. Dan ekspresi wajah ketika tidur pun mengungkapkan segalanya, tanpa kata, tanpa suara dia berkata : " Betapa lelahnya aku hari ini" dan menyebab lelah itu ?.......juga untuk siapa dia berlelah - lelah?


Tak lain adalah suami yang bekerja keras mencari nafkah dan istri yang bekerja mengurus, mendidik juga mengurus rumah. Kakak, adik, anak, dan sahabat yang telah melewatkan hari - hari suka dan duka bersama kita.


Renungan untuk kita semua.....


Resapilah kenangan manis dan pahit yang pernah terjadi dengan menatap wajah - wajah mereka.....rasakan betapa kebahagian dan keharuan seketika membuncah jika mengingat itu semua........... bayangkan apa yang akan terjadi jika esok hari mereka "orang - orang terkasih itu tak membuka matanya.....selamanya!"

sumber : dudung.net

Bersyukurlah....!

Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan... Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan?


Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu, karena itu memberimu kesempatan untuk belajar...


Bersyukurlah untuk masa-masa sulit, di masa itulah kamu bertumbuh...


Bersyukurlah untuk keterbatasanmu, karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang...


Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru, karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu....


Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat, itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga...


Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih, karena itu berarti kamu telah membuat suatu perbedaan...


Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik ... Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa yang surut...


Rasa syukur dapat mengubahkan hal yang negatif menjadi positif....


Temukan cara untuk bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu ........

sumber : dudung.net

KU mencintainya, Karena ku cinta pada-Nya….

Kau tahu cinta,
Mengingatinya saja aku sudah menjadi bahagia..
Tak putus keinginanku untuk selalu bersamanya. Menghabiskan sisa usia untuk berada disampingnya…
Tersenyum, bila aku mengingatinya…

Kau tahu cinta,…
Bila ada orang yang mampu membuat rasaku sampai padanya,… kan kulakukan apapun untuk melakukannya. Aku,… sudah terlanjut menjadikan hati ini miliknya…, menjadikan semua rasa tentangmu, cinta,…miliknya. Ya hanya miliknya.

Cinta,….
Bila sempat kau terwujud dalam bentuk hatinya,… kau tahu saat itu aku menjadi manusia dengan senyuman terindah diwajahnya. Bila nanti, kau menampakkan dalam langgam nyanyian rindu darinya,… kau tahu saat itu, aku akan selalu merasa kebahagiaan dunia telah kugenggam,… dan saat itu aku tak membutuhkan apapun jua….


Tapi cinta,…
Kau tahu rasaku tentangmu miliknya takkan dapat membuatku menjadikannya pertama dihatiku…

Kau tahu cinta,…
Meski semua rasa tentangmu kucurah untuknya,… tapi…. Ku tak ingin membuat Allah cemburu padaku karenanya…
Karena Dia adalah cinta pertamaku, cinta yang membuatku kuat…
Cinta yang membuat dua genggam tanganku mampu mencengkram pongah dunia…
Cinta yang akan membuatku mulia,.. mulia karena mencintai Dia yang Mahamulia…

Cinta,…
Kau tahu,.. hatiku akan menjadikan Dia yang pertama,…

Dan,..
Tahukah kau…
Bahwa cintaku padanya adalah buah dari cintaku pada-Nya…
Kuat, rasa cintaku padanya adalah karena kekuatan yang berasal dari-Nya

Cinta,…
Kau,… tetaplah bersama-Nya agar dapat menjadi mulia rasa cintaku padanya….

Cinta, … kau tahu
KU mencintainya, Karena ku cinta pada-Nya….

....Catatan Syadidul Azzam

sumber : http://www.facebook.com/notes/syadidul-azzam/bku-mencintainya-karena-ku-cinta-pada-nyab/126185238384

Jumat, November 13, 2009

Tips kesehatan yang penting (oleh amHeL)

* jawablah telp menggunakan teliga sebelah kiri

* jangan minum obat dengan air dingin

* jangan makan makanan berat setelah jam 6 malam

* minum lebih banyak air putih di pagi hari, malam lbh sedikit

* jam tdr yang paling baik jam 10malam sampai jam 5 pagi

* jangan terlalu cepat berbaring setelah minum obat

* ketika battery hp tinggal satu jangan angkat telp karena radiasi menigkat hingga 100kali.

forward ini ke org2 yang anda sayangi.
kebaikan hati tidak pernah merugikan kita

oleh Amy Herdy (13/10/09)

man ka na yuk inu na ahadukum hatta yuhibbu liakhihi ma yu hibbu linafsih

tidak beriman salah seorang diantara kamu sehingga iya mencintai saudaranya seperti iya mencintai dirinya sendri.

saudara disitu bukan hanya orang yang ada ikatan darah dengan kita....

tapi juga saudara seiman...

sesama muslim...

dalam hadis lain..

man la yukrimminnaasa..la yuk rimhullah

barang siapa yang tidak menyanyangi manusia maka Allah juga tak akan menyanyangi nya..

so....berbuat baik...menjada perasaan orang itu penting..

klo mau disayang harus terlebih dahulu menyanyangi..

klo ingin diperlakukan baik oleh orang perlakukan orang dengan baik dulu..

jangan mengharap orang datang tapi kita yang harus menghampiri...

jangan takut untuk memulai...

Minggu, November 08, 2009

Tadarus Hujan

Malam ini hujan bertadarus

Fabiayyi Aa Laa Irabbikumma Tukadzibaan”

Mari kita intip di jendela

dan dengarkanlah rintik-rintiknya

Lihatlah saudaraku, mereka selalu bertasbih

bersama deru angin dan gemuruh

Butir-butirnya rukuk

kemudian bersujud di tanah

Khusyuk sekali bukan ?

Hujan kembali bertadarus

Seperti biasa kitapun mengintip dari jendela

Samar-samar terdengar bisik-bisik hujan:

” Maka nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan ? ”

Hujan masih turun

Menjadikan bumi lautan Tasbih

Namun kita masih menunduk malu

dengan dzikir yang selalu patah di lidah

Untuk saudaraku yang malam ini sedang merasakan nikmatnya hujan

sumber : http://www.pencerahanhati.com/index.php?option=com_myblog&show=tadarus-hujan.html&Itemid=82

Ma'an Najah

Ma'an Najah

Jazakallah khairan katsiran

Jazakallah khairan katsiran