Salam Dulu baru baca ^_^

Salam Dulu baru baca ^_^

Kamis, Juli 15, 2010

CONTOH UNDANGAN (doc)

Kali ini saya mencoba membuat link download berupa beberapa contoh undangan yang sering dibikin untuk acara-acara tertentu, misalnya tahlil, aqiqah, walimatul ursy, dan sebagainya. Bagi yang membutuhkannya, silahkan download pada link-link yang telah disediakan, kali ini saya coba lewat 4shared. Terserah anda, gimana enaknya. Jangan lupa ganti nama, alamat, waktu, tempat, sohibul bait dan lain-lain sesuai kebutuhan.


  1. Contoh Kartu Ulangan Siswa Download via 4shared
  2. Berkat Aqiqah 2 kotak Download via 4shared
  3. Cetak Uk. Amplop Download via 4shared
  4. Undangan Puputan Download via 4shared
  5. Undangan Syukuran Nikah Download via 4shared
  6. Berkat kelahiran Bayi 2 kotak Download via 4shared
  7. Berkat kelahiran Bayi 4 kotak Download via 4shared
  8. Berkat kelahiran Bayi 10 kotak Download via 4shared
  9. Berkat kelahiran Bayi lagi 4 kotak Download via 4shared
  10. Berkat syukuran nikah 2 kotak Download via 4shared
  11. Cetak Uk. Amplop lagi Download via 4shared
  12. Contoh label produk Download via 4shared
  13. Mitono Mini Download via 4shared
  14. Syukuran Aqiqah Download via 4shared
  15. Syukuran nikah Download via 4shared
  16. Tahlil (2) Download via 4shared
  17. Tahlil Download via 4shared
  18. Tahlil Again Download via 4shared
  19. Uk. cetak amplop biasa Download via 4shared
  20. Khitanan Download via 4shared
  21. Walimatul Ursy Download via 4shared
  22. Berkat Bayi 4 kotak Download via 4shared
  23. Berkat tahlil 2 kotak Download via 4shared
  24. Berkat Ultah 2 kotak Download via 4shared
  25. Berkat syukuran nikah 2 kotak Download via 4shared
  26. Kotak ucapan hamil Download via 4shared
  27. Kotak ucapan ultah Download via 4shared
  28. Kotak Ultah Download via 4shared
  29. Berkat Ultah 6 kotak Download via 4shared
sumber : http://akbarisme.blogspot.com/2009/06/contoh-undangan-doc.html

Waktu Pelaksanaan Aqiqoh

Soal :
Assalamu ‘alaykum. Apakah waktu aqiqoh itu harus hari ketujuh? Dan bolehkah berhutang untuk aqiqoh? Syukron. (abu ikhwan , bekasi)

Jawab :
Lajnah daimah pernah ditanya : “Bagaimana hukum aqiqoh, wajib atau sunnah? Apakah orang yang mampu aqiqoh tapi tidak menunaikannya terhitung berdosa? Kapan waktu aqiqoh yang wajib dilaksanakan? Bolehkah pelaksanaanya di akhirkan sampai dua bulan atau satu bulan kemudian karena ada udzur atau tidak ada udzur?”

Jawab : “Hukum aqiqoh adalah sunnah muakadah, untuk anak laki-laki menyembelih dua ekor kambing, diantara keduanya adalah qurban, sedangkan anak perempuan aqiqohnya dengan satu ekor kambing. Disembelih pada hari ketujuh dari kelahiran anak. Dan apabila diakhirkan lebih dari hari ketujuh maka boleh dan tidak berdosa. Adapun yang paling utama adalah mendahulukannya.

(Al-Lajnah Ad-Da' imah lil Buhuts Al-'Ilmiyah wal Ifta' 14/13 Fatwa no.4861)

Wallahu ta’ala a’lam...

Sumber : majalah al-mawaddah edisi ke-4 tahun ke-3 Dzulqo’dah-Dzulhijjah 1430 H

Link : http://thuwailib.blogspot.com/2010/07/waktu-pelaksanaan-aqiqoh.html

Posisi Kaki Saat Sujud



Para ulama telah berselisih pendapat tentang posisi kaki saat sujud :

  1. Sebagian mengatakan : sunnahnya adalah merapatkan kedua kaki saat sujud hal ini adalah madzhab hanafiyyah. (Hasyiyah Ibnu Abiddin 1/332)
  2. Sebagian lain berpendapat : Sunnahnya adalah merenggangkan antara keduanya. Hal ini adalah merupakan madzhab syafi’iyyah dan hanabilah. (Raudhoh Tholibin, Nawawi Rahimahullah 1/259, Mukhtashar Ifadat hlm. 93)

Pendapat yang kuat adalah pendapat yang pertama berdasar hadits berikut :

‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata : “Aku pernah kehilangan Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallam yang bersamaku di ranjangku, kemudian aku mendapatinya sedang sujud, merapatkan kedua kakinya, menjadikan kedua ujung jari kakinya menghadap kiblat.” (Hadits Shahih Riwayat ath-Thahawi 1/223, Ibnu Khuzaimah 1/328, Ibnu Hibban 1933, al-Hakim 2/57, al-Baihaqi 2/116, dan di shahihkan al-Hafidz Ibnu Hajar Rahimahullah dalam at-Talkhis 3/475 dan al-Albani Rahimahullah dalam Ashlu Shifat Sholah 2/737)
Hadits ini menunjukkan tentang disyariatkannya merapatkan kedua mata kaki saat sujud. (at-Tarjih fi Masail Thoharoh wa Sholah hlm. 242-243, Muhammad bin Umar Bazmul)

Wallahu Ta'ala a'lam...

Sumber : Majalah al-Furqon edisi ke-7 tahun ke-7 Shofar 1429 H

sumber : http://thuwailib.blogspot.com/2010/07/posisi-kaki-saat-sujud.html

Kecantikan


Kecantikan adalah impian para wanita,
Mereka berdandan, berhias, menunjukkan perhiasan dan kemolekan tubuh
Hanya untuk mendapatkan gelar ratu kecantikan
Tidakkah mereka mengetahui kecantikan yang hakiki?
Inilah nasehat seorang ayah kepada puterinya
Akan makna kecantikan yang hakiki



Kecantikan jiwa lebih tinggi nilainya

Wahai puteriku, jika engkau menginginkan kecantikan menghiasi tubuh dan akalmu

Tinggalkanlah kebiasaan bertabarruj (bersolek), karena kecantikan jiwa itu lebih tinggi dan lebih mulia

(Hal ini sebagaimana) bunga buatan yang dibuat oleh para penghiasnya, namun bunga yang berada di taman tidak ada yang menyaingi keindahan dan bentuknya

Wahai putriku jadilah engkau seperti matahari yang menyinari manusia, baik yang mulia maupun yang hina



Rasa malu dan sikap lemah lembut adalah perangai terpuji

Jadikanlah rasa malu sebagai perangaimu

Karena rasa malu lebih utama dalam diri seorang wanita

Tidak ada kebahagiaan sedikitpun pada seorang gadis jika rasa malu sudah lenyap darinya

Dan jika engkau melihat seorang yang tertimpa kesusahan

Ulurkanlah kepadanya bantuan dan iringilah dengan cucuran air mata kebaikan

Karena air mata yang keluar dari rasa kebaikan lebih indah dalam pipi dan lebih cantik dan lebih tinggi nilainya dari permata

Dialihbahasakan oleh Abu Hasan Arif dari kitab al-Adwa fil Lughatil Arabiyyah

(Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah Edisi 25 hal. 51)


sumber : http://thuwailib.blogspot.com/2010/07/kecantikan.html

Larangan Mendahului Puasa Ramadhan

عن أبي هريرة -رضي الله عنه- قال قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: لا تقدموا رمضان بصوم يوم، ولا يومين، إلا رجل كان يصوم صوما، فليصمه

“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, ‘Rasulullah Shalallahu ‘alayhi wasallam bersabda, ‘janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari kecuali seseorang yang sebelumnya sudah melakukan puasa tertentu, maka hendaklah dia tetap berpuasa’.”

Penjelasan Lafadz :

Laa Tuqaddamu dengan menghilangkan ta’ mudhara’ah, karena aslinya la tataqaddamu.

Makna Global :

Pembuat syariat yang bijaksana ingin membedakan antara ibadah dengan kebiasaan, ingin membedakan ibadah fardhu dengan ibadah sunnah, sehingga benar-benar tampak perbedaannya.

Karena itulah beliau melarang mendahului puasa Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari. Hendaklah seseorang tidak berpuasa sebelumnya, agar dia dapat mempersiapkan diri unruk puasa Ramadhan, kecuali orang yang memang sudah mempunyai kebiasaan berpuasa, seperti puasa senin-kamis atau qodho’ puasa yang waktunya sudah sempit atau dia bernadzar yang harus dilakukannya. Dalam keadaan seperti ini tidak ada salahnya dia tetap berpuasa karena puasa ini berkaitan dengan sebab. Berbeda dengan puasa sunnah yang tidak memiliki batasan tertentu, yang hukumnya makruh jika dilakukan sebelum Ramadhan.

Kesimpulan Hadits :

1. Larangan mendahului puasa Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari.

2. Rukhshah bagi orang yang secara kebetulan berbarengan dengan puasa yng biasa dia kerjakan, seperti puasa senin-kamis.

3. Diantara hikmah larangan ini, Wallahu a’lam, untuk membedakan antara ibadah fardhu dengan ibadah sunnah, disamping sebagai persiapan menghadapi Ramadhan dengan semangat, agar puasa itu benar-benar menjadi syiar bulan yang utama tersebut.

Wallahu Ta’ala a’lam

Sumber : Kitab “Taisirul ‘allam syarh ‘umdatul ahkam” Abdullah bin abdurrahman bin shalih ali Bassam.

sumber : http://thuwailib.blogspot.com/2010/07/larangan-mendahului-puasa-ramadhan.html

Kisah Pemilik Kalung

Al-Qadhi Abu Bakar Muhammad bin Abdul Baqi’ bin Muhammad Al-Bazar Al-Anshari mengisahkan. Ketika itu ku tinggal dekat kota Makkah Al-Mukarramah. Suatu hari aku kelaparan, tidak ada sepotong makanan yang dapat mengganjal perutku, sampai akhirnya kutemukan sebuah kantong sutra berhias rumbai-rumbai sutra diikat kaos kaki dari kain sutra pula. Aku mengambil dan membawa pulang kantong itu. Setelah aku buka, ternyata isinya adalah seuntai kalung mutiara yang sangat indah tiada tara yang seumur hidup aku belum pernah melihatnya.

Setelah itu aku keluar dari rumah, aku mendengar ada seorang tua yang mencari-cari sebuah bungkusan yang hilang, dia akan memberikan hadiah uang sebesar 500 dinar. Kakek itu berseru, “Akan kuberikan uang ini bagi siapa saja yang mengembalikan kepadaku kantong yang berisi kalung mutiara.” Mendengar itu aku berkata kepada diriku sendiri, “Aku sedang kekurangan dan kelaparan, akan bisa mengambil kalung ini dan memanfaatkanya, tapi aku akan mengembalikannya.”

Aku kemudian berkata kepada orang tua itu, “Kemari kek, marilah kita ke rumah.” Akupun membawanya ke rumahku, lalu dia menyebutkankan padaku semua ciri-ciri kantong, rumbai-rumbai, dan kalung mutiara lengkap dengan jenis benang yang digunakan untuk merangkainya. Aku mengeluarkan kantong itu dan memberikannya.

Sesuai janjinya, dia kemudian memberikan lima ratus dinar sebagai imbalan, tapi aku tolak, “Sudah menjadi kewajibanku mengembalikan kantong itu kepada pemiliknya tanpa meminta upah.” Namun, dia berkata, “Kamu harus menerima uang ini,” ia terus mendesakku, tapi tetap aku tolak, sampai dia pergi meninggalkanku.

Tak lama berselang, aku meninggalkan kota Makkah dengan menaiki sebuah kapal. Di tengah pelayaran, kapal yang kutumpangi oleng. Banyak penumpang dan harta bawaan yang tenggelam, sedangkan aku selamat dengan berpegangan pada sebuah potongan kayu kapal. Arus laut menghanyutkanku entah kemana. Singkat cerita, aku terdampar di sebuah pulau yang ditinggali oleh sekelompok orang. Tak tahu harus kemana, aku masuk ke sebuah masjid dan membaca al-Qur’an. Di kampung itu tidak ada seorangpun yang bisa membaca al-Quran. Ternyata, banyak orang yang mendengar bacaanku. Mereka berkumpul di sekelilingku dan berkata, “Ajarkan kami al-Quran.” Sejak saat itu aku mengajarkan al-Qur’an kepada mereka, dan dari ta’limku tersebut aku bisa mengumpulkan sejumlah uang.

Waktu berlalu, sampai suatu saat ketika aku sedang membaca lembaran mushaf Qur’an di masjid, beberapa orang bertanya kepadaku, “Apakah kamu dapat menulis?” “Ya,” jawabku. “Tolong ajari kami tulis menulis,” kata mereka. Tak lama berselang, mereka kembali bersama anak-anak dan para pemuda untuk kuajari tulis-menulis. Sekali lagi aku berhasil mendapatkan uang banyak sebagai hasil jerih payahku mengajar mereka tulis-menulis.

Pada suatu hari, masyarakat di kampung itu datang kepadaku menyampaikan sesuatu, “Kami memiliki seorang gadis yatim yang kaya yang tinggal di sini, bagaimana jika anda menikahinya?,” kata mereka. Aku menolaknya, tetapi mereka terus mendesakku, sampai aku tak kuasa menolak permintaan mereka.

Setelah diadakan walimah dan istriku dihadapanku, aku terkejut, karena aku mendapati gadis itu mengenakan kalung yang dulu pernah kutemukan dan telah kukembalikan kepada pemiliknya.

Mataku tak berkedip melihat kalung di lehernya itu, sampai orang-orang di sekelilingku berkata, “Wahai Syaikh, mengapa kau hancurkan hati gadis itu dengan lebih memperhatikan kalung di lehernya dan mengabaikannya.” Aku ceritakan kisahku dan kalung itu dari awal. Selesai mendengar ceritaku, tiba-tiba mereka menyerukan takbir dan tahlil, sampai hampir seluruh penduduk pulau itu mengetahui apa yang terjadi.

Dengan heran aku bertanya, “Apa gerangan yang terjadi?” Salah seorang dari mereka berkata, “Kakek tua yang menerima kalungnya darimu adalah ayah gadis ini. Dulu, dia pernah berdoa, ‘Aku tidak pernah menemukan seorang muslim seperti pemuda yang mengembalikan kalungku ini. Oleh karena itu, ya Allah, pertemukan aku dengannya untuk aku jodohkan dengan anakku.’”

Sekarang doa itu telah dikabulkan oleh Allah. Kini, aku telah menikah dengan gadis yatim itu sampai kami dikaruniai dua orang anak laki-laki. Beberapa waktu kemudian, istriku wafat, meninggalkan kalung mutiara dan dua orang anak. Setelah anakku meninggal, tinggallah aku sebatang kara dengan kalung bersejarah itu. Kalung itu lalu kujual seharga 100 ribu dinar dan kulanjutkan hidupku dengan hartaku itu.

Sumber : Mi’ah Qishah min Qishashish Shalihin oleh Muhammad bin Hamid Abdul Wahab yg diambil dari Dzail Thabaqotul Hanafiyah, jilid 1 hal 196

sumber : http://thuwailib.blogspot.com/2010/07/kisah-pemilik-kalung.html

Do’a Memohon Akhlak Mulia

Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘anhu bahwa Rasululloh sholallahu ‘alayhi wa sallam dalam salah satu do’anya beliau mengucapkan:

,أَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ لِأَحْسَنِ الأَخْلَاقِ, فَإِنَّهُ لَا يَهْدِيْ لِأَحْسَنِهَا إِلَّاأَنْتَ

وَاصْرِفْ عَنِّيْ سَيِّئَهَالَايَصْرِفُ عَنِّيْ سَيِّئَهَاإِلَّاأَنْتَ

Ya Allah, tunjukkanlah aku pada akhlak yang paling baik, karena tidak ada yang bisa menunjukkannya selain Engkau. Ya Allah, jauhkanlah aku dari akhlak yang tidak baik, karena tidak ada yang mampu menjauhkannya dariku selain Engkau.”

(HR. Muslim 771, Abu Dawud 760, Tirmidzi 3419)

Beberapa Faidah :

Akhlak menurut bahasa artinya karakter, perilaku dan budi pekerti. Sedangkan menurut istilah, akhlak mulia adalah menghiasi diri dengan kebaikan dan menahan diri dari kejelekan. Dan kebaikan itu sendiri harus sesuai dengan al-Qur’an dan as-Sunnah.

Hadist ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai surit taulan bagi seluruh umat ini mempunyai karakter dan budi pekerti Robbani yang agung. Alloh subhanahu wa ta’ala berfiman:

وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ

Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”

(QS. Al-Qolam [68]: 04)

Diantara keutamaan akhlak mulia adalah sebagaimana disebutkan oleh Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau:

Tidak ada yang lebih berat timbangan orang yang beriman pada hari kiamat dibandingkan dengan akhlak mulia. Dan sesungguhnya Alloh membenci orang yang berbuat jelek dalam bicara. (HR. at-Tirmidzi 2002, Ahmad 6/451, dan dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalam ash-Shohihah 876).

Berkata Syaikh Sholih bin Thoha Abdul Wahid di dalam kitab Al-jami’ fid du’ain nafi’, hlm. 466-467 : “Diantara sebab Islam memerintahkan berakhlak mulia adalah :

1. Akhlak mulia bisa menjadikan seseorang termasuk kekasih Alloh. Dengan demikian, jika ia berdo’a niscaya akan dikabulkan do’anya dan tidak mendapatkan adzab.

2. Akhlak mulia bisa menambah berat timbangan amal pada hari kiamat kelak.

3. Akhlak mulia sebagai jalan menuju surga.

4. Akhlak mulia dapat meninggikan derajat seseorang di surga.

5. Akhlak mulia bisa menjadikannya teman dekat Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam pada hari kiamat.

6. Akhlak mulia bisa menjadikan pelakunya termasuk orang-orang mukmin yang paling mulia.

Sumber: Ust. Mukhlis Abu Dzar, Majalah Al-Mawaddah, Edisi 4 Tahun Ke-3, hal. 40

sumber : http://thuwailib.blogspot.com/search/label/Do%27a

Penggalan Puisi BJ Habibie Kepada Sang Istri

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.

Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,

dan kematian adalah sesuatu yang pasti,

dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,

adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,

pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,

aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,

tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.

mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan,

Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.

selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ....

BJ.HABIBIE

sumber : http://www.facebook.com/notes/anggita-ariati/penggalan-puisi-bj-habibie-kepada-sang-istri/462472153293

Senin, Juli 12, 2010

Nabi Tidak Pernah Bosan Beristighfar

Rasul dan suri tauladan kita, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak beristigfar dan bertaubat padahal beliau adalah orang yang telah diampuni dosa yang telah lalu dan akan datang. Sebagaimana hal ini terdapat pada firman Allah,

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا (1) لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata , supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni’mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus.” (Qs. Al Fath: 1-2)


Dalam kitab shohih, dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا صَلَّى قَامَ حَتَّى تَفَطَّرَ رِجْلاَهُ قَالَتْ عَائِشَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَصْنَعُ هَذَا وَقَدْ غُفِرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ . يَا عَائِشَةُ أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terbiasa shalat sehingga kakinya pecah-pecah. Kemudian aku mengatakan kepada beliau, ‘Wahai rasulullah, kenapa engkau melakukan hal ini padahal engkau telah diampuni dosa yang telah lalu dan akan datang.’ Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Tidakkah engkau menyukai aku menjadi hamba yang bersyukur.’” (HR. Muslim no. 7304)

Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, “Inilah kekhususan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang seorang pun tidak ada yang menyamainya. Tidak ada dalam satu hadits shohih pun yang menceritakan tentang balasan amalan kepada selain beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyatakan bahwa dosanya yang telah lalu dan akan datang akan diampuni. Inilah yang menunjukkan kemuliaan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam segala perkara ketaatan, kebaikan dan keistiqomahan yang tidak didapati oleh manusia selain beliau, baik dari orang yang terdahulu maupun orang yang belakangan. Beliaulah manusia yang paling sempurna secara mutlak dan beliaulah pemimpin (sayid) seluruh manusia di dunia dan akhirat.”

Walaupun dosa-dosa beliau telah diampuni, namun beliau shallalahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak beristigfar di setiap waktu. Para sahabat telah menghitung dalam setiap majelisnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terlihat paling banyak beristigfar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

“Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari)

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّى أَتُوبُ فِى الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ

“Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)

Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu berkata,

كَانَ فِى لِسَانِى ذَرَبٌ عَلَى أَهْلِى لَمْ أَعْدُهُ إِلَى غَيْرِهِ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم-

“Dulu lisanku biasa berbuat keji kepada keluargaku. Namun, aku tidaklah menganiaya yang lainnya. Kemudian aku menceritakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيْنَ أَنْتَ مِنَ الاِسْتِغْفَارِ يَا حُذَيْفَةُ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ كُلَّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

“Mana istigfarmu, wahai Hudzaifah? Sesungguhnya aku selalu beristigfar kepada Allah setiap hari sebanyak 100 kali dan aku juga bertaubat kepada-Nya.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sabda Nabi ‘…إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ’ adalah shohih lighoirihi yaitu shohih namun dilihat dari jalur lainnya yang lebih kuat atau semisal dengannya. Sedangkan sanad hadits ini dho’if)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

مَا أَصْبَحْتُ غَدَاةً قَطٌّ إِلاَّ اِسْتَغْفَرْتُ اللهَ مِائَةَ مَرَّةٍ

“Tidaklah aku berada di pagi hari (antara terbit fajar hingga terbit matahari) kecuali aku beristigfar pada Allah sebanyak 100 kali.” (HR. An Nasa’i. Dishohihkan oleh Syaikh Al Albani di Silsilah Ash Shohihah no. 1600)

Dari Ibnu Umar, beliau mengatakan bahwa jika kami menghitung dzikir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu majelis, beliau mengucapkan,

رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

‘Robbigfirliy wa tub ‘alayya, innaka antat tawwabur rohim’ [Ya Allah ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang] sebanyak 100 kali. (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no. 556)

Dan bacaan istighfar yang paling sempurna adalah penghulu istighfar (sayyidul istighfar) sebagaimana yang terdapat dalam shohih Al Bukhari dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Penghulu istighfar adalah apabila engkau mengucapkan,

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

“Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, kholaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbi, faghfirliy fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta [Ya Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau].” (HR. Bukhari no. 6306)

Faedah dari bacaan ini adalah sebagaimana yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan dari lanjutan hadits di atas,

وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ »

“Barangsiapa mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga.”

Hadits sayyidul istigfar ini meliputi makna taubat dan terdapat pula hak-hak keimanan. Di dalam hadits ini juga terkandung kemurnian ibadah dan kesempurnaan ketundukan serta perasaan sangat butuh kepada Allah. Sehingga bacaan dzikir ini melebihi bacaan istigfar lainnya karena keutamaan yang dimilikinya. –Semoga kita termasuk orang yang selalu merutinkannya di setiap pagi dan sore-

Bacaan istigfar lainnya adalah sebagaimana terdapat dalam shohih Bukhari dari istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Aisyah radhiyallahu ‘anha. Aisyah berkata bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam(ketika menjelang kematiannya) sedang bersandar padanya. Lalu beliau mengucapkan,

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى وَارْحَمْنِى وَأَلْحِقْنِى بِالرَّفِيقِ الأَعْلَى

“Ya Allah, ampunilah aku, kasihilah aku dan kumpulkanlah aku bersama orang-orang sholih.” (HR. Bukhari no. 5674. Lihat Al Muntaqho Syar Al Muwatho’)

Jadi lihatlah kehidupan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang setiap waktunya selalu diisi dengan istighfar bahkan sampai akhir hayat hidupnya pun beliau tidak lepas dari amalan tersebut. Sebagaimana beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu mengakhiri amalan-amalan sholihnya seperti shalat, haji, shalat malam dengan istigfar, beliau juga mengakhiri hidupnya dengan istigfar.

Saudaraku… Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saja yang sudah dijamin dosanya yang telah lalu dan akan datang akan diampuni, bagaimana lagi dengan kita yang tidak dijamin seperti itu[?] Sungguh, kita sebenarnya yang lebih pantas untuk bertaubat dan beristighfar setiap saat karena dosa kita yang begitu banyak dan tidak pernah bosan-bosannya kita lakukan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,

يَا عِبَادِى إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُونِى أَغْفِرْ لَكُمْ

“Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa di waktu siang dan malam, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku mengampuni kalian.” (HR. Muslim no. 6737)

Semoga Allah mengaruniakan kita untuk selalu mengikuti jejak beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga Allah memberikan kepada kita akhir hidup yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Mengabulkan do’a.

***

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal (www.rumaysho.com)

sumber : http://thuwailib.blogspot.com/search/label/Do%27a

Do'a-do'a yang berkaitan dengan Hujan

Doa meminta Hujan

اَللَّهُمَّ أَسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا مَرِيْئًا مَرِيْعًا، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلاً غَيْرَ آجِلٍ.

“Ya Allah! Berilah kami hujan yang merata, menyegarkan tubuh dan menyuburkan tanaman, bermanfaat, tidak membahayakan. Kami mohon hujan secepatnya, tidak ditunda-tunda.”

HR. Abu Dawud 1/303, dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud 1/216.

اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا.

“Ya Allah! Berilah kami hujan. Ya Allah, turunkan hujan pada kami. Ya Allah! Hujanilah kami,”

HR. Al-Bukhari 1/224 dan Muslim 2/613.

اَللَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ، وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ، وَأَحْيِي بَلَدَكَ الْمَيِّتَ.

“Ya Allah! Berilah hujan kepada hamba-hambaMu, ternak-ternakMu, beri-lah rahmatMu dengan merata, dan suburkan tanahMu yang tandus.”

HR. Abu Dawud 1/305 dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud 1/218.

Doa ketika hujan turun

اَللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا.

.“Ya Allah! Turunkanlah hujan yang bermanfaat (untuk manusia, tanaman dan binatang).”

HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 2/518.

Doa ketika hujan mereda

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ.

Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”

HR. Al-Bukhari 1/205, Muslim 1/83.

Doa agar hujan berhenti

اَللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اَللَّهُمَّ عَلَى اْلآكَامِ وَالظِّرَابِ، وَبُطُوْنِ اْلأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ.

“Ya Allah! Hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya, Allah! Berilah hujan ke daratan tinggi, beberapa anak bukit perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.”

HR. Al-Bukhari 1/224 dan Muslim 2/614.

Doa ketika ada angin kencang

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا.

“Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon kepadaMu kebaikan angin ini, dan aku berlindung kepadaMu dari kejelekannya.”

HR. Abu Dawud 4/326, Ibnu Majah 2/1228, dan lihatlah kitab Shahih Ibnu Majah 2/305.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلْتَ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلْتَ بِهِ.

“Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon kepadaMu kebaikan angin (ribut ini), kebaikan apa yang di dalamnya dan kebaikan tujuan angin dihembuskan. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan angin ini, kejahatan apa yang di dalamnya dan kejahatan tujuan angin dihembuskan.”

HR. Muslim 2/616 dan Al-Bukhari 4/76.

Doa ketika ada halilintar

سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ.

“Maha Suci Allah yang halilintar bertasbih dengan memujiNya, begitu juga para malaikat, karena takut kepadaNya.”

Al-Muwaththa’ 2/992. Al-Albani berkata: Hadits di atas mauquf yang shahih sanadnya.

Sumber : Kitab Hisnul Muslim, karya Syaikh Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, penerbit Yayasan Al-Shofwa, Jakarta


sumber : http://thuwailib.blogspot.com/search/label/Do%27a

Jumat, Juli 09, 2010

...Message Again

>>085267912858 6 Juli 2010 14:08
Assalamu'alaikum
"Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yg tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepadanegeri akhirat" (QS.Shaad:46)
Mari qt saling berlomba2 dlm kebaikan ^^ :)

>>Santi 4 Juli 20:23
Di sekitar Arsy ada menara2 dari cahaya. Di dlmny ada orang2 yg pakaianny dari cahaya & wajah mereka bercahaya. mereka bukan para Nabi & Syuhada, hingga para Nabi & syuhada kagum kpd mereka. Ketika ditanya oleh para sahabat, Rosulullah SAW menjawab "Mereka adalah org2 yg saling mencintai krn ALLAH, saling bersahabat krn ALLAH, saling berkunjung krnb ALLAH, & saling memaafkan krn ALLAH. Semoga qt menjadi bagian dari mereka. Amien

>>085267912858
penderitaan dapat mengubah "orang biasa" menjadi "orang luar biasa". Mungkin saat ini qt sedang mengalami penolakan, kekecewaan, patah hati atau terluka krn orng2 di sekitar qt
Cobalah utk tetap tersenyum dan katakan dalam hati qt
Dan penderitaanku ini akan mengubah diriku menjadi mutiara
Salam ukhuwah,Gyovan 165

>>085764553321 28 Juni 10 11:39
Aku heran kpd mereka yg mengejar2 dunia. Pdhl kematian terus mengincarnya. Dan kpd org yg tertawa lbr sepenuh mulutny pdhl tdk tau apakah ALLAH Ridho atau murka terhadapnya

>>Sandi 27 Juni 2010 20:05
Perbedaan qt dg Rasulullah "Hanya SEDIKIT"
Rasulullah sedikit TIDUR, qt sdkt2 tidur
Rasulullah sedikit MAKAN,qt sedikit2 makan
Rasulullah sedikit MARAH,qt sedikit2 marah
Rasulullah sedikit BERGURAU,qt sedikit2 bergurau

Rasulullah sedikit2 BERAMAL, qt sedikit amalan
Rasulullah sedikit2 BERKORBAN UTK ISLAM, qt sedikit berkorban bahkan pelit
Yuk qt saling megingatkan utk mengejar perbedaan yg sdikit itu

>>Sandi 27 Juni 10 19:33
Sabar kuncinya 5T:
1. Teguh pd prinsip
2. Teguh
3. Tidak cepat putus asa
4. Tekun
5. Tahapan menuju sukses

semoga kita mampu mengelola emosi menjadi prestasi dg SABAR

>>Sandi 27 Juni 19:04
Kekayaan (yg hakiki) bukanlah dg banyaknya harta. Namun kekayaan (yg hakiki adalah hati yg selalu merasa cukup (HR Bukhori Muslim)

>>Syafa 26 Juni 10 18:47
Adakalanya harta yg meninggalkan kita atau kita yang meninggalkannya karena ajal datang
jadikanlah ada dan tiadanya harta menjadi pendekat diri kpd Allah SWT

>>Santi 25 Juni 19:04
Sesungguhnya petir dapat menyambar seorang mukmin atau bukan tetapi tak akan menyambar orang yg berdzikir

Seburuk2ny seorang teman ialah yg hanya menemanimu ketika kamu kaya dan meninggalkanmu ketika miskin

kenali rasa kasih sayang dalam hati saudaramu dg cara memperkenalkan terlebih dahulu hatimu

>>Santi 25 Jun 19:03
Jika kau menginginkan sesuatu kenikmatan dapat trus kau nikmati, perbanyaklah mensyukurinya
Jika kau merasa rezeki lambat datang perbanyaklah istighfar
Jika kau ditimpa musibah perbanyaklah membaca La Haula wala quwwata illa billah
Jika kau takut ucapkanlah Hasbunallah wa ni'malwakil,ni'mal maula wa ni'man nasiir
Jika kau kagum terhadap sesuatu ucapkanlah Masya Allah,La quwwata illa billah
Jika kau dikhianati bacalah Waufawwidhu amri ilallah innallaha bashirum bil ibad
Jika kau ditimpa kesumpekan ucapkanlah lailaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzalimin

>>Gamet 23 Juni 22:36
1.Jadikanlah Ghodul Bashar (menundukkan pandangan sbg hiasan mata niscaya semakin bening & jernih
2.Oleskan lipstik kejujuran pd bibir, niscaya akan semakin manis
3.Gunakan pemerah pipi dg kosmetik yg terbuat dr rasa malu yg dibuat di salon iman
4.Pakailah sabun istighfar yg menghilangkan dosa & kesalahan yg dilakukan
5.Rawatlah rambut dg jilbab islami yg akan menghilangkan liarnya pandangan laki2 yg membahayakan
6.Hiasilah kedua tangan dg gelang tawadhu danjari2 dg cincin ukhuwah
7.Bedakilah wajah dg air wudhu niscaya akan bercahaya di akhirat kelak
insya Allah semoga hidup qt diberkati olehNya

>>Nana 18 Juni 22:17
Jika sendiri janganlah merasa sendiri ada Allah yg sedang mengawasi
Jika sedih janganlah menjadi pilu ada Allah tempat mengadu
Jika gagal jgn putus asa, ada Allah tempat meminta
Jika bahagia janganlah menjadi lupa. Ada Allah tempat memuja
Ingatlah Allah kan selalu menyayangimu
semoga Allah menjadikan qt pribadi bermakna saat berbaur men yemangati yg lain
saat sendiri menguatkan diri sendiri, Amin

>>Ayu 14 Juni 12:19
Allahumma baariklanaa fii rajaba wa sya'baana wa ballighna Ramadhan
Ya Allah berkahi kami di bulan Rajab & Sya'banm & pertemukan kami dg ramadhan.amin
mhn maaf lahir bathin, mari persiapkan diri menyambut Ramadhan agar qt menjadi org2 yg beruntung

>>Gamet 12 Juni 15:15
Dalam Kehidupan
3 hal yg takkan kembali :
1.waktu
2.ucapan
3.kesempatan

3 hal yg jangan sampai hilang :
1.Kasih sayang
2.Harapan
3.Kejujuran

3 hal yg paling berharga :
1.Harga diri
2.diri sendiri
3.kepercayaan

3 hal yg tdk boleh dilupakan
1.Tuhan
2.Orang tua
3.orang yg kirim smz ne,,hehe...

>>Pipit 15 Mei 2010 12:07
Jl riau no.20 rt 2 rw 5 kel 26 ilir kec ilir barat 1 plbg

>Rintia 10 mei 12:30...Bunda Namie
alhamdulillah telah lahir anak pertama kami yg berjenis kelamin perempuandg berat 3,9 kg panjang 49 cm melalui operasi caesar, smg mnjd anak yg berbakti kpd ortu, agama, bangsa & negara

>>Elmi 13 Apr 18:29
Kau manis dg gaun muslimahmu, kau cantik dg tundukan matamu, kau cerdas dg tawadhu & kemulyaan akhlakmu, kau perkasa dg kesabaran & Ketaatanmu. Mg kau termasuk bidadari dunia akhrt yg abadi. Amien y Robb

>>Elmi 9 Apr 02:44
/////
<) '.')
l;..;/ Lapor
L L

/////
(' = ') Q dpt
!;..;! Tugas
L L

////
('o') Suruh
!;..;! Bangunin
L L

-sOLat Tahajud-

Laporan seLesai



Ma'an Najah

Ma'an Najah

Jazakallah khairan katsiran

Jazakallah khairan katsiran