Salam Dulu baru baca ^_^
Senin, Juni 29, 2009
Menghitung Umur?!
Berapa umurmu sekarang? 15? 18? Atau 24 tahun? Yup, kamu sendiri yang bisa menjawabnya. Soal berapa waktu yang telah kita lalui sampai sekarang di dunia ini, kita ga ragu kok, kamu pasti bisa menghitung dengan pasti. Selama kita ngerti kapan kita keluar dari rahim bunda. Tapi, apa memang bener umur yang tertera di KTP atau kartu pelajar kita tadi udah mencerminkan usia kita yang sesungguhnya? Jangan-jangan rentang waktu kita di dunia ini baru 2 minggu atau malahan baru saja nongol jadi manusia yang hakiki. Bingung ya. Hehe, kita awali artikel kita yang satu ini, dengan sebuah pertanyaan yang simpel. Kelihatannya gampang untuk kita menghitungnya, namun kenyataannya, ga semudah itu. Maksud lo? Eng ing eng...oke untuk lebih jelasnya kita kupas secara konkrit di bawah ini.
Sobat, kehidupan kita di bumi tempat raga berpijak ini ga akan kekal. Suatu saat kita bakal menemui apa itu ajal. Tentunya kita semua yakin-seyakin-yakinnya akan hal ini. Kalo yang namanya maut, ga akan bisa dimajukan ataupun dimundurkan walau sesaat. Sayangnya, ga ada satupun dari kita yang tahu kapan kematian menjemput. Ki Joko Bodho kek, Mama Lauren kek, Dedy Corbuzier kek, ga ada yang tahu. Artinya, kita kudu bener-bener siap saat “dia” datang. Nah, sudah siapkah kita? Mayoritas kita akan menjawab dengan lantang, “BELUM!!” Ya, sampai kapanpun kita ga akan pernah siap dengan yang namanya ajal. Meski demikian, mau tidak mau, senang atau tidak, “dia” bakal hadir di kehidupan kita, entah kapan. Bisa 20 tahun ke depan, 2 tahun lagi, 2 minggu, atau malah 2 jam lagi. Kita sendiri ga ngerti kapan.
Nah, oleh karena itu, satu-satunya cara adalah kita memaksakan diri untuk siap menghadapi ajal. Ya, paksakan. Bila kita saat ini malas untuk sholat, paksakan untuk sholat. Jika hari ini kita ga ingin berinfak, paksakan untuk berinfak. Kalo sekarang kita minder untuk belajar Islam, paksakan supaya kita bisa belajar Islam. Kalo bukan sekarang, kapan lagi. Ga ada yang mau jamin, kita bisa hidup di esok hari. Entah itu Pak SBY, Pak Yusuf Kalla atau siapapun, ga ada yang berani jamin.
Meski kelihatannya berat, dan menjadi sebuah beban, untuk berbuat suatu kebaikan, pasti membutuhkan awalan. Nah, awal inilah yang harus kita raih. Awalan inilah, sejatinya umur kita di dunia. Ya, awalan bagi diri ini untuk berbuat kebaikan dan ibadah. Tunduk sepenuhnya pada Allah SWT. Bila kita mengawali kebaikan ini pada umur 15 dan umur kita sekarang 18, maka umur kita baru 3 tahun. Bila kita mengawalinya pada umur 20, sedangkan umur kita sekarang 24, maka umur kita baru aja 4 tahun. Nah, kalo kita baru aja mengawali kebaikan dan bertobat 2 minggu lalu, tentunya umur kita juga baru 2 minggu. Padahal, kita ga ngerti kapan ajal menjemput.
Sobat, ibadah yang kita lakukan di dunia inilah yang menjadi bekal kita di hari esok. Dimana? Di akhirat dong. Sehingga ga salah kalo kita kudu mempersiapkan bekal ini sebaik-baiknya. Karena bekal inilah yang akan menentukan sukses atau tidaknya kita di akhirat nanti. Dan kita kudu mempersiapkan bekal sebaik mungkin.
Selama kita berbuat kebaikan, dan diiringi oleh belajar Islam, secara perlahan dan pasti akan tumbuh yang namanya kesadaran dan keikhlasan. Yang akhirnya akan bikin diri ini bangun dan ngerti, kalo yang namanya ibadah itu, kitalah yang butuh. Bukan Allah, bukan malaikat dan bukan jin.
Karena itulah sobat, mulai sekarang deh itung-itung umur kita. Mumpung kita masih punya raga dan nyawa. Artinya kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk berbakti pada-Nya. Kokohkanlah iman kita, kuatkanlah diri kita. Ngomong-ngomong soal kuat, tahukah kamu siapakah orang yang kuat itu? Kalo jawabanmu itu Superman, berarti kamu salah…, wong Superman aja keok ama Louis Lane. Kok bisa salah sih jawaban kita, ya kesalahan itu datang dari pemahaman kita yang salah juga…
Tahu ga sih kalo bukti orang-orang yang kuat ga akan kita temui pada sosok Spiderman, Superman, Batman, Rambo dll. Kenapa? Soalnya kekuatan mereka cuma ngendon pada fisiknya doang, selain itu ga ada yang lain.
Sobat, orang yang kuat itu adalah orang yang punya prinsip dalam hidupnya. Dia berani ngomong yang benar, meski yang lain mbela yang salah. Dia berani bilang “TIDAK” pada kemaksiatan, di saat yang orang lain lagi enjoy ama dosanya. Dia berani megang prinsip yang haq itu pasti dan yang bathil kudu dibasmi. Walau dia ngerti konsekuensinya bakal ga gampang. Mungkin aja dibenci teman, dijauhi rekan, but it’s okay selama Allah masih menjadi kekasih kita....
Yup, hitunglah umur kita mulai saat ini. Kokohkan iman kita dalam hidup ini. Raih bekal terbaik dalam menghadapi ajal. Dan sukseslah menempuh kehidupan sejati di akhirat. Yuk...
(sumber...http://www.islamuda.com)
Sobat, kehidupan kita di bumi tempat raga berpijak ini ga akan kekal. Suatu saat kita bakal menemui apa itu ajal. Tentunya kita semua yakin-seyakin-yakinnya akan hal ini. Kalo yang namanya maut, ga akan bisa dimajukan ataupun dimundurkan walau sesaat. Sayangnya, ga ada satupun dari kita yang tahu kapan kematian menjemput. Ki Joko Bodho kek, Mama Lauren kek, Dedy Corbuzier kek, ga ada yang tahu. Artinya, kita kudu bener-bener siap saat “dia” datang. Nah, sudah siapkah kita? Mayoritas kita akan menjawab dengan lantang, “BELUM!!” Ya, sampai kapanpun kita ga akan pernah siap dengan yang namanya ajal. Meski demikian, mau tidak mau, senang atau tidak, “dia” bakal hadir di kehidupan kita, entah kapan. Bisa 20 tahun ke depan, 2 tahun lagi, 2 minggu, atau malah 2 jam lagi. Kita sendiri ga ngerti kapan.
Nah, oleh karena itu, satu-satunya cara adalah kita memaksakan diri untuk siap menghadapi ajal. Ya, paksakan. Bila kita saat ini malas untuk sholat, paksakan untuk sholat. Jika hari ini kita ga ingin berinfak, paksakan untuk berinfak. Kalo sekarang kita minder untuk belajar Islam, paksakan supaya kita bisa belajar Islam. Kalo bukan sekarang, kapan lagi. Ga ada yang mau jamin, kita bisa hidup di esok hari. Entah itu Pak SBY, Pak Yusuf Kalla atau siapapun, ga ada yang berani jamin.
Meski kelihatannya berat, dan menjadi sebuah beban, untuk berbuat suatu kebaikan, pasti membutuhkan awalan. Nah, awal inilah yang harus kita raih. Awalan inilah, sejatinya umur kita di dunia. Ya, awalan bagi diri ini untuk berbuat kebaikan dan ibadah. Tunduk sepenuhnya pada Allah SWT. Bila kita mengawali kebaikan ini pada umur 15 dan umur kita sekarang 18, maka umur kita baru 3 tahun. Bila kita mengawalinya pada umur 20, sedangkan umur kita sekarang 24, maka umur kita baru aja 4 tahun. Nah, kalo kita baru aja mengawali kebaikan dan bertobat 2 minggu lalu, tentunya umur kita juga baru 2 minggu. Padahal, kita ga ngerti kapan ajal menjemput.
Sobat, ibadah yang kita lakukan di dunia inilah yang menjadi bekal kita di hari esok. Dimana? Di akhirat dong. Sehingga ga salah kalo kita kudu mempersiapkan bekal ini sebaik-baiknya. Karena bekal inilah yang akan menentukan sukses atau tidaknya kita di akhirat nanti. Dan kita kudu mempersiapkan bekal sebaik mungkin.
Selama kita berbuat kebaikan, dan diiringi oleh belajar Islam, secara perlahan dan pasti akan tumbuh yang namanya kesadaran dan keikhlasan. Yang akhirnya akan bikin diri ini bangun dan ngerti, kalo yang namanya ibadah itu, kitalah yang butuh. Bukan Allah, bukan malaikat dan bukan jin.
Karena itulah sobat, mulai sekarang deh itung-itung umur kita. Mumpung kita masih punya raga dan nyawa. Artinya kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk berbakti pada-Nya. Kokohkanlah iman kita, kuatkanlah diri kita. Ngomong-ngomong soal kuat, tahukah kamu siapakah orang yang kuat itu? Kalo jawabanmu itu Superman, berarti kamu salah…, wong Superman aja keok ama Louis Lane. Kok bisa salah sih jawaban kita, ya kesalahan itu datang dari pemahaman kita yang salah juga…
Tahu ga sih kalo bukti orang-orang yang kuat ga akan kita temui pada sosok Spiderman, Superman, Batman, Rambo dll. Kenapa? Soalnya kekuatan mereka cuma ngendon pada fisiknya doang, selain itu ga ada yang lain.
Sobat, orang yang kuat itu adalah orang yang punya prinsip dalam hidupnya. Dia berani ngomong yang benar, meski yang lain mbela yang salah. Dia berani bilang “TIDAK” pada kemaksiatan, di saat yang orang lain lagi enjoy ama dosanya. Dia berani megang prinsip yang haq itu pasti dan yang bathil kudu dibasmi. Walau dia ngerti konsekuensinya bakal ga gampang. Mungkin aja dibenci teman, dijauhi rekan, but it’s okay selama Allah masih menjadi kekasih kita....
Yup, hitunglah umur kita mulai saat ini. Kokohkan iman kita dalam hidup ini. Raih bekal terbaik dalam menghadapi ajal. Dan sukseslah menempuh kehidupan sejati di akhirat. Yuk...
(sumber...http://www.islamuda.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar