Salam Dulu baru baca ^_^

Salam Dulu baru baca ^_^

Sabtu, September 04, 2010

a..

Seorang guru besar mengajarkan kepada anaknya hal berikut :

Ambilkan aku buah pohon itu disana itu
Sang murid menjawab, Ini dia yang mulia ….
Belah dua-lah itu.
Sudah terbelah, yang mulia
Apakah yang kamu lihat ?
Saya melihat biji yang amat kecil
Belah dua-lah salah satu dari padanya
Dia sudah terbelah, yang mulia
Apakah yang kamu lihat didalamnya ?
Tidak ada sesuatu apapun, yang mulia

Sang guru berkata :

Yang halus ialah unsur hidup
Yang tak tampak olehmu
Dari yang halus itulah sebenar yang ada
Yang dari padanya sekalian ini terjadi
Itulah hakikat yang sejati,
Itulah hidup
Itulah kamu ……

Dari sebuah biji, terangkum ide-ide yang akan terjadi, ... nanti akan ada sebuah akar yang menjulur, daun-daun yang hijau, batang yang kokoh serta buahnya yang ranum. Dan itu terangkum dalam sesuatu yang tak terlihat, yaitu hakikat hidup

http://shalatcenter.com/kajian-hakikat/55-rahasia-huruf-al-quran.html

Cinta Ilahi

“Cinta Ilahi adalah api,
apapun yang dilewatinya akan terbakar

Cinta Ilahi adalah cahaya
dimanapun ia terbit ia akan memancar
cinta ilahi adalah langit
apapun yang muncul di bawahnya akan dinaungi

Cinta ilahi adalah angin
kemanapun berembus ia akan menggerakkannya
cinta ilahi adalah air Tuhan yang menghidupkan sesuatu
Bumi Tuhan yang menumbuhkan segala sesuatu

Barang siapa yang mencintai Allah, Allah memberikan
kepadanya semua kerajaan dan kepemilikan.”

*)Dikutip dari Buku Road to Alloh (Jalaludin Rakhmad-Mizan Press)

Untuk Semua Sahabat-Sahabatku..

BENARLAH KATAMU ..WAHAI SAHABATKU.


Wahai kau sahabatku,
setelah aku penat berjalan..
mencari mutiara persahabatan,
aku masih keliru diselimuti kelam,
tertipu dengan dunia dan permainan,
Allah menghantarku sahabat,
membukakan mataku melihat hikmahNya
mendongakkan kepala melihat langitNya,
terbentang luas saujana kasih sayangNya.
benarnya katamu menunjukiku.
terima kasih wahai sahabatku...


Sahabatku berkata...
Jalan hidup ini jauh membentang
menanjak dan berliku tajam,
semoga banyak pohon rendang
untuk sejenak berteduh kepanasan,
untuk sejenak singgah bersemayam,
memulihkan tenaga dan fikiran,
merenungi dan mempelajari diri,
mencapai hikmah yang tertinggi,
buat bekalan untuk perjalanan nanti,
yang lebih jauh dan mendaki lagi.


Ya...sahabatku berkata lagi,
semoga Allah memberkatimu,
jangan kau pandang bulan,
pandanglah Yang menciptakan bulan,
keindahan bulan hanya sementara,
tapi keindahan Yang nyata,
terselit termetri di dalam rasa,
menambah menguatkan iman semata,
hingga mendapat cinta sebenarnya,
kalau hanya sebagai pungguk,
bulanpun hanya sebagai khayal tak bermakna,
tapi kalau sebagai hamba Allah,
bulanpun tetap sebagai hikmah berkawan.


Ya... sahabatku berkata lagi,
cantik juga sajak cintanya..senyum ya,
cinta itu seharusnya membawa manfaat,
tapi kenapa cinta yang selalu menjadi korban,
tatkala ada perpisahan ada perceraian,
tatkala ada permusuhan ada kesedihan,
ada kecewa selalu cinta yang dipersalahkan,
kasihan cinta ya...
seharusnya cinta tu
sebagai tempat pemujaan lagi suci,
menjadi amal yang manis tuk dirasakan,
bagaimana manisnya iman,
cintailah karena Allah dan Rasul-Nya.


Semoga rahmat dan berkat Allah untuk sahabat-sahabatku ...dan semoga kalian dipelihara Allah selalu dimanapun berada.amin

http://solekha.multiply.com/journal/item/139

Kita HIDUP di Dunia Ini Hanya 3 hari

HIDUP KITA CUMA DI DALAM 3 HARI: Coba kita renungkan,
Semalam _ Sudah menjadi sejarah.
Hari Ini _ Apa yang sedang kita lakukan.
Esok _ Hari yang belum pasti.

HIDUP CUMA DALAM 2 NAFAS
Nafas Naik.
Nafas Turun.

Hargailah Nafas yang naik karena udara yang dihirup
adalah pemberian Allah secara percuma dan
carilah keridhaan-Nya dalam menggunakannya.

Bertaubatlah dalam Nafas yang kedua karena mungkin itu
nafas yang terakhir keluar dari tubuh bersama
nyawa dan roh untuk meninggalkan dunia yang fana ini.

HIDUP CUMA ADA 2 PILIHAN
Hidup dalam keridhaan Allah.
Hidup dalam kemurkaan Allah.

HIDUP YANG ABADI CUMA ADA 2 TEMPAT
Kekal di dalam neraka.
Kekal di dalam syurga.

Ingatlah celakanya neraka itu sanget mengerikan
dan kita hanya diyakinkan oleh keyakinan kita kepada rukun IMAN.
Rukun Iman itu pula ada 6 dan apabila
hilang salah satu daripadanya maka hilanglah ia.

Kelezatan dan kesejahteraan syurga itu maha HEBAT,
Tidak terduga oleh fikiran kita dan untuk mendapatkannya
terjemahkan rukun ISLAM yang 5 itu
dan puncaknya adalah SHOLAT Amat sukar untuk dipercayai
bagi yang ingin ke SYURGA tetapi tidak sholat,
umpama seorang yang mau menaiki kapal terbang,
tetapi tidak mempunyai boarding pass.

Dan mereka yang sengaja melalaikan sholat,
umpama mengeposkan sepucuk surat tanpa melekatkan perangko,
apabila ditanya bagaimana surat itu akan bisa sampai
pada penerimanya, lalu dia pun berkata
perangkonya akan di antar kemudian.

Ada 2 penyelesaian dalam kes ini
Dia mungkin didenda. atau, suratnya masuk ke tong sampah.

Oleh karna itu, tidakkah kita semestinya bersyukur
atas segala nikmat yang Allah kurniakan kepada kita
Sekurang-kurangnya Allah telah memberi udara
secara percuma untuk kita berzikir mengingati-Nya
setiap detik dan ketika, hinggalah kita kembali
kepada Allah dalam keadaan jiwa yang tenang,
lalu masuk ke dalam syurga dalam keadaan
kita ridho dan Allah meridhoi.

Semoga kita semua senantiasa berbahagia di dunia juga di akhirat kelak serta
di dalam rahmat Allah s.w.t........Amin 3x

http://solekha.multiply.com/journal/item/226

Jumat, September 03, 2010

Tips Sholat Tahajjud

Pertama : LURUSKAN NIAT

Saat Niat memang da terucap dalam hati, bahwa kita akan melaksanakan sholat malam, insyaallah... Allah sdh mecatatkan 50% pahala atas niatan kita.

Lanjut setelah niatan hati tadi terucap, biasanya secara refleks pesan itu akan terkirim ke otak dan fikiran kita... dan percaya atau ngga ( ini mah yg aku rasakan ) pasti tubuh ini menerima pesan dan insyaallah pada jam yg di harapkan kita akan terbangun dr tidur kita. dan subhanallah biasanya klo niatnya sungguh, ga ada tuh rasa kantuk yg mendekap tubuh...

Kedua : NIKMATI WAKTU MALAM

Aq lebih suka ambil wudhu di tempat cuciku, dr pada di kamar mandi, knp...? karena posisinya diluar yg bisa bikin aq langsung menatap hiasan langit saat malam datang... beda dengan kmu yg ketakutan krn tmpt wudhumu yg tanpa atap sehingga menimbulkan halusinasi yg nyebabkan kmu jd takut... aq justru memilih tempat nyuciku karena posisinya terbuka...


Kamu mau tau indahnya, klo gak percaya cek tar malem...
Aq juga br tau ternyata langit jauh lebih indah saat waktu shubuh hampir tiba...

Kalau langitnya lg cerah yg akan kamu liat biasanya adalah sepasang kekasih yg saling melengkapi... yaitu bulan n bintang... mo bulan sabit mo bulan purnama semua sama indahnya... langitnya biru kelam bersih tanpa awan di hiasi dengan kerlap-kerlip bintang yg terus bersinar di goda bulan... trus biasanya angin malam mulai ngebelai kulit kita lalu ada perasaan bersyukur yg sangat indah menyelimuti hati krn kita di beri kenikmatan keindahan malam.... wuaaaaaaaa Subhanallah dechh.... cobain ya ntar malem...

Jangan Sedih... klo ternyata langitnya mendung, atau bahkan hujan turunn...
Ga kalah indahnya kok.. pernah liat atraksi Blitz dr Camera Allah.... atraksi itu Cuma bisa kamu liat saat hujan turun... biasanya langit yg di selimuti awan mendung tebal saat gemuruh bersahut-sahutan muncul deh Blitz jepretan Allah... sama indahnya klo kmu termasuk dlm golongan org yg pandai bersyukur...

Jadi Knp juga harus takut...?
Perasaan takut itu datang dari syaitan yg memang memiliki rencana utk menggagalkan niat baik kita.. coba di nikmati aja... tenangkan fikiran dan nikmati... baca dong ayat kursi... jauhin tuh film berbau hantu klo kita mang memiliki perasaan takut yg besar...

Semoga kelak kamu akan di berikan kesenangan oleh Allah, yaitu merasakan kerinduan, dan kesenangan pabila masuk waktu sepertiga malam. Amin.

Ketiga : NIKMATI PROSES SUJUD_mu

Biasanya selain berats bangun malam...
Hal berat lainnya saat melaksanakan sholat malam adalah perasaan berat melakukan tahap demi tahap proses sholat itu.. bahkan kadang bingung menentukan berapa Rakaat yg akan di laksanakan...

Biar Proses itu tenang, laksanakan aja sesuai kemampuan hati, ga perlu di paksakan toh seiring berjalannya waktu jika sholat malam ini berkelanjutan juga akan ada peningkatan dlm diri kita...

Ke Empat : NIKMATI PROSES DOA_mu

Ini nih proses yg paling indah n bikin lega...
Klo da masuk proses ini, sok atuh aduin aja apa-apa yg menjadi permaslahan hati..
Di jamin... solusi datang berikutnya, tapi ketenangan hati paling gak da menyelimuti...

http://reniningsih.cybermq.com/post/archieve/4/2010

Sebutir Debu

KITA hanya sebutir debu
Yang disulap Alloh dengan segala kelebihan menjadi manusia
Tentang surga dan neraka, kita sok tahu
Namun masih tetap hidup berlumur dosa

Kita lupa dunia ini fana
Lalu tergila-gila, mengejar harta dan nama
Ke-aku-an pun menjajah jiwa

Tak sadar menyakiti alam dan sesama
Keindahan fatamorgana dunia, melilit kita hingga alpa
Bahkan menganggap diri, Tuhan di semesta

Kita sebutir debu, bisa saja bercahaya
Dengan perbuatan dan karya
Namun bisa juga ditiup dan diputar angin kemana saja

Kita bisa hilang dalam sekejap
Ditelan malam, diterbang angin, dihanyutkan air
Hidup dan mati kita, utuh milikNYA
Kita hanya wayang, DIALAH dalang

"Terinspirasi dari “KARENA KITA SEBUTIR DEBU” oleh Triyono Junaidi"

http://reniningsih.cybermq.com/post/archieve/4/2010

Mulailah . . . ayunkan langkah!!

Aku tertatih…
Untuk memulai langkah
Satu persatu..langkah kuayunkan
Satu persatu…salah tak mampu kuelakan
Cela dan hinaan tak luput disana
Sehingga membuatku ragu untuk terus mengayunkan langkah selanjutnya, …mundur atau malah berhenti begitu saja

Kesalahan membuatku malu untuk menengadahkan muka
Kesalahan membuatku tak berdaya untuk meneruskan langkah berikutnya
Aku lupa…setiap kesalahan…Sesungguhnya
Mengajarkanku…Ilmu, pelajaran dan pengalaman yang jauh lebih berharga
Cela dan hina justru harus membuatku lebih semangat
Tuk’ membuktikan…kepada mereka
Tuk’ mewujudkan impian-impian… menjadi nyata

Setiap kita punya kesempatan
Setiap kita memiliki harapan
Jangan diam…
Jangan hanya berdiri…
Branikan diri tuk’ ayunkah langkah … mulailah!
Kuatkan dan tegarkan diri tuk’ hadapi setiap gelombang yang menghampiri
Jangan lupa doa, ikhtiar dan usaha

Siapkan diri untuk memulai dan menyusun langkah
Siapkan diri untuk kuat menghadapi kegagalan
Siapkan diri untuk terus memperbaiki kesalahan
Siapkan diri untuk tetap semangat dalam ketidakberdayaan
Siapkan diri…untuk melangkah dan terus melangkah
Sehingga asa bukan hanya mimpi yang berlebihan
Mimpi-mimpi berubah menjadi kenyataan
Sukses ada dalam genggaman

Kamis, Juli 15, 2010

CONTOH UNDANGAN (doc)

Kali ini saya mencoba membuat link download berupa beberapa contoh undangan yang sering dibikin untuk acara-acara tertentu, misalnya tahlil, aqiqah, walimatul ursy, dan sebagainya. Bagi yang membutuhkannya, silahkan download pada link-link yang telah disediakan, kali ini saya coba lewat 4shared. Terserah anda, gimana enaknya. Jangan lupa ganti nama, alamat, waktu, tempat, sohibul bait dan lain-lain sesuai kebutuhan.


  1. Contoh Kartu Ulangan Siswa Download via 4shared
  2. Berkat Aqiqah 2 kotak Download via 4shared
  3. Cetak Uk. Amplop Download via 4shared
  4. Undangan Puputan Download via 4shared
  5. Undangan Syukuran Nikah Download via 4shared
  6. Berkat kelahiran Bayi 2 kotak Download via 4shared
  7. Berkat kelahiran Bayi 4 kotak Download via 4shared
  8. Berkat kelahiran Bayi 10 kotak Download via 4shared
  9. Berkat kelahiran Bayi lagi 4 kotak Download via 4shared
  10. Berkat syukuran nikah 2 kotak Download via 4shared
  11. Cetak Uk. Amplop lagi Download via 4shared
  12. Contoh label produk Download via 4shared
  13. Mitono Mini Download via 4shared
  14. Syukuran Aqiqah Download via 4shared
  15. Syukuran nikah Download via 4shared
  16. Tahlil (2) Download via 4shared
  17. Tahlil Download via 4shared
  18. Tahlil Again Download via 4shared
  19. Uk. cetak amplop biasa Download via 4shared
  20. Khitanan Download via 4shared
  21. Walimatul Ursy Download via 4shared
  22. Berkat Bayi 4 kotak Download via 4shared
  23. Berkat tahlil 2 kotak Download via 4shared
  24. Berkat Ultah 2 kotak Download via 4shared
  25. Berkat syukuran nikah 2 kotak Download via 4shared
  26. Kotak ucapan hamil Download via 4shared
  27. Kotak ucapan ultah Download via 4shared
  28. Kotak Ultah Download via 4shared
  29. Berkat Ultah 6 kotak Download via 4shared
sumber : http://akbarisme.blogspot.com/2009/06/contoh-undangan-doc.html

Waktu Pelaksanaan Aqiqoh

Soal :
Assalamu ‘alaykum. Apakah waktu aqiqoh itu harus hari ketujuh? Dan bolehkah berhutang untuk aqiqoh? Syukron. (abu ikhwan , bekasi)

Jawab :
Lajnah daimah pernah ditanya : “Bagaimana hukum aqiqoh, wajib atau sunnah? Apakah orang yang mampu aqiqoh tapi tidak menunaikannya terhitung berdosa? Kapan waktu aqiqoh yang wajib dilaksanakan? Bolehkah pelaksanaanya di akhirkan sampai dua bulan atau satu bulan kemudian karena ada udzur atau tidak ada udzur?”

Jawab : “Hukum aqiqoh adalah sunnah muakadah, untuk anak laki-laki menyembelih dua ekor kambing, diantara keduanya adalah qurban, sedangkan anak perempuan aqiqohnya dengan satu ekor kambing. Disembelih pada hari ketujuh dari kelahiran anak. Dan apabila diakhirkan lebih dari hari ketujuh maka boleh dan tidak berdosa. Adapun yang paling utama adalah mendahulukannya.

(Al-Lajnah Ad-Da' imah lil Buhuts Al-'Ilmiyah wal Ifta' 14/13 Fatwa no.4861)

Wallahu ta’ala a’lam...

Sumber : majalah al-mawaddah edisi ke-4 tahun ke-3 Dzulqo’dah-Dzulhijjah 1430 H

Link : http://thuwailib.blogspot.com/2010/07/waktu-pelaksanaan-aqiqoh.html

Posisi Kaki Saat Sujud



Para ulama telah berselisih pendapat tentang posisi kaki saat sujud :

  1. Sebagian mengatakan : sunnahnya adalah merapatkan kedua kaki saat sujud hal ini adalah madzhab hanafiyyah. (Hasyiyah Ibnu Abiddin 1/332)
  2. Sebagian lain berpendapat : Sunnahnya adalah merenggangkan antara keduanya. Hal ini adalah merupakan madzhab syafi’iyyah dan hanabilah. (Raudhoh Tholibin, Nawawi Rahimahullah 1/259, Mukhtashar Ifadat hlm. 93)

Pendapat yang kuat adalah pendapat yang pertama berdasar hadits berikut :

‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata : “Aku pernah kehilangan Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallam yang bersamaku di ranjangku, kemudian aku mendapatinya sedang sujud, merapatkan kedua kakinya, menjadikan kedua ujung jari kakinya menghadap kiblat.” (Hadits Shahih Riwayat ath-Thahawi 1/223, Ibnu Khuzaimah 1/328, Ibnu Hibban 1933, al-Hakim 2/57, al-Baihaqi 2/116, dan di shahihkan al-Hafidz Ibnu Hajar Rahimahullah dalam at-Talkhis 3/475 dan al-Albani Rahimahullah dalam Ashlu Shifat Sholah 2/737)
Hadits ini menunjukkan tentang disyariatkannya merapatkan kedua mata kaki saat sujud. (at-Tarjih fi Masail Thoharoh wa Sholah hlm. 242-243, Muhammad bin Umar Bazmul)

Wallahu Ta'ala a'lam...

Sumber : Majalah al-Furqon edisi ke-7 tahun ke-7 Shofar 1429 H

sumber : http://thuwailib.blogspot.com/2010/07/posisi-kaki-saat-sujud.html

Kecantikan


Kecantikan adalah impian para wanita,
Mereka berdandan, berhias, menunjukkan perhiasan dan kemolekan tubuh
Hanya untuk mendapatkan gelar ratu kecantikan
Tidakkah mereka mengetahui kecantikan yang hakiki?
Inilah nasehat seorang ayah kepada puterinya
Akan makna kecantikan yang hakiki



Kecantikan jiwa lebih tinggi nilainya

Wahai puteriku, jika engkau menginginkan kecantikan menghiasi tubuh dan akalmu

Tinggalkanlah kebiasaan bertabarruj (bersolek), karena kecantikan jiwa itu lebih tinggi dan lebih mulia

(Hal ini sebagaimana) bunga buatan yang dibuat oleh para penghiasnya, namun bunga yang berada di taman tidak ada yang menyaingi keindahan dan bentuknya

Wahai putriku jadilah engkau seperti matahari yang menyinari manusia, baik yang mulia maupun yang hina



Rasa malu dan sikap lemah lembut adalah perangai terpuji

Jadikanlah rasa malu sebagai perangaimu

Karena rasa malu lebih utama dalam diri seorang wanita

Tidak ada kebahagiaan sedikitpun pada seorang gadis jika rasa malu sudah lenyap darinya

Dan jika engkau melihat seorang yang tertimpa kesusahan

Ulurkanlah kepadanya bantuan dan iringilah dengan cucuran air mata kebaikan

Karena air mata yang keluar dari rasa kebaikan lebih indah dalam pipi dan lebih cantik dan lebih tinggi nilainya dari permata

Dialihbahasakan oleh Abu Hasan Arif dari kitab al-Adwa fil Lughatil Arabiyyah

(Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah Edisi 25 hal. 51)


sumber : http://thuwailib.blogspot.com/2010/07/kecantikan.html

Larangan Mendahului Puasa Ramadhan

عن أبي هريرة -رضي الله عنه- قال قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: لا تقدموا رمضان بصوم يوم، ولا يومين، إلا رجل كان يصوم صوما، فليصمه

“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, ‘Rasulullah Shalallahu ‘alayhi wasallam bersabda, ‘janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari kecuali seseorang yang sebelumnya sudah melakukan puasa tertentu, maka hendaklah dia tetap berpuasa’.”

Penjelasan Lafadz :

Laa Tuqaddamu dengan menghilangkan ta’ mudhara’ah, karena aslinya la tataqaddamu.

Makna Global :

Pembuat syariat yang bijaksana ingin membedakan antara ibadah dengan kebiasaan, ingin membedakan ibadah fardhu dengan ibadah sunnah, sehingga benar-benar tampak perbedaannya.

Karena itulah beliau melarang mendahului puasa Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari. Hendaklah seseorang tidak berpuasa sebelumnya, agar dia dapat mempersiapkan diri unruk puasa Ramadhan, kecuali orang yang memang sudah mempunyai kebiasaan berpuasa, seperti puasa senin-kamis atau qodho’ puasa yang waktunya sudah sempit atau dia bernadzar yang harus dilakukannya. Dalam keadaan seperti ini tidak ada salahnya dia tetap berpuasa karena puasa ini berkaitan dengan sebab. Berbeda dengan puasa sunnah yang tidak memiliki batasan tertentu, yang hukumnya makruh jika dilakukan sebelum Ramadhan.

Kesimpulan Hadits :

1. Larangan mendahului puasa Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari.

2. Rukhshah bagi orang yang secara kebetulan berbarengan dengan puasa yng biasa dia kerjakan, seperti puasa senin-kamis.

3. Diantara hikmah larangan ini, Wallahu a’lam, untuk membedakan antara ibadah fardhu dengan ibadah sunnah, disamping sebagai persiapan menghadapi Ramadhan dengan semangat, agar puasa itu benar-benar menjadi syiar bulan yang utama tersebut.

Wallahu Ta’ala a’lam

Sumber : Kitab “Taisirul ‘allam syarh ‘umdatul ahkam” Abdullah bin abdurrahman bin shalih ali Bassam.

sumber : http://thuwailib.blogspot.com/2010/07/larangan-mendahului-puasa-ramadhan.html

Kisah Pemilik Kalung

Al-Qadhi Abu Bakar Muhammad bin Abdul Baqi’ bin Muhammad Al-Bazar Al-Anshari mengisahkan. Ketika itu ku tinggal dekat kota Makkah Al-Mukarramah. Suatu hari aku kelaparan, tidak ada sepotong makanan yang dapat mengganjal perutku, sampai akhirnya kutemukan sebuah kantong sutra berhias rumbai-rumbai sutra diikat kaos kaki dari kain sutra pula. Aku mengambil dan membawa pulang kantong itu. Setelah aku buka, ternyata isinya adalah seuntai kalung mutiara yang sangat indah tiada tara yang seumur hidup aku belum pernah melihatnya.

Setelah itu aku keluar dari rumah, aku mendengar ada seorang tua yang mencari-cari sebuah bungkusan yang hilang, dia akan memberikan hadiah uang sebesar 500 dinar. Kakek itu berseru, “Akan kuberikan uang ini bagi siapa saja yang mengembalikan kepadaku kantong yang berisi kalung mutiara.” Mendengar itu aku berkata kepada diriku sendiri, “Aku sedang kekurangan dan kelaparan, akan bisa mengambil kalung ini dan memanfaatkanya, tapi aku akan mengembalikannya.”

Aku kemudian berkata kepada orang tua itu, “Kemari kek, marilah kita ke rumah.” Akupun membawanya ke rumahku, lalu dia menyebutkankan padaku semua ciri-ciri kantong, rumbai-rumbai, dan kalung mutiara lengkap dengan jenis benang yang digunakan untuk merangkainya. Aku mengeluarkan kantong itu dan memberikannya.

Sesuai janjinya, dia kemudian memberikan lima ratus dinar sebagai imbalan, tapi aku tolak, “Sudah menjadi kewajibanku mengembalikan kantong itu kepada pemiliknya tanpa meminta upah.” Namun, dia berkata, “Kamu harus menerima uang ini,” ia terus mendesakku, tapi tetap aku tolak, sampai dia pergi meninggalkanku.

Tak lama berselang, aku meninggalkan kota Makkah dengan menaiki sebuah kapal. Di tengah pelayaran, kapal yang kutumpangi oleng. Banyak penumpang dan harta bawaan yang tenggelam, sedangkan aku selamat dengan berpegangan pada sebuah potongan kayu kapal. Arus laut menghanyutkanku entah kemana. Singkat cerita, aku terdampar di sebuah pulau yang ditinggali oleh sekelompok orang. Tak tahu harus kemana, aku masuk ke sebuah masjid dan membaca al-Qur’an. Di kampung itu tidak ada seorangpun yang bisa membaca al-Quran. Ternyata, banyak orang yang mendengar bacaanku. Mereka berkumpul di sekelilingku dan berkata, “Ajarkan kami al-Quran.” Sejak saat itu aku mengajarkan al-Qur’an kepada mereka, dan dari ta’limku tersebut aku bisa mengumpulkan sejumlah uang.

Waktu berlalu, sampai suatu saat ketika aku sedang membaca lembaran mushaf Qur’an di masjid, beberapa orang bertanya kepadaku, “Apakah kamu dapat menulis?” “Ya,” jawabku. “Tolong ajari kami tulis menulis,” kata mereka. Tak lama berselang, mereka kembali bersama anak-anak dan para pemuda untuk kuajari tulis-menulis. Sekali lagi aku berhasil mendapatkan uang banyak sebagai hasil jerih payahku mengajar mereka tulis-menulis.

Pada suatu hari, masyarakat di kampung itu datang kepadaku menyampaikan sesuatu, “Kami memiliki seorang gadis yatim yang kaya yang tinggal di sini, bagaimana jika anda menikahinya?,” kata mereka. Aku menolaknya, tetapi mereka terus mendesakku, sampai aku tak kuasa menolak permintaan mereka.

Setelah diadakan walimah dan istriku dihadapanku, aku terkejut, karena aku mendapati gadis itu mengenakan kalung yang dulu pernah kutemukan dan telah kukembalikan kepada pemiliknya.

Mataku tak berkedip melihat kalung di lehernya itu, sampai orang-orang di sekelilingku berkata, “Wahai Syaikh, mengapa kau hancurkan hati gadis itu dengan lebih memperhatikan kalung di lehernya dan mengabaikannya.” Aku ceritakan kisahku dan kalung itu dari awal. Selesai mendengar ceritaku, tiba-tiba mereka menyerukan takbir dan tahlil, sampai hampir seluruh penduduk pulau itu mengetahui apa yang terjadi.

Dengan heran aku bertanya, “Apa gerangan yang terjadi?” Salah seorang dari mereka berkata, “Kakek tua yang menerima kalungnya darimu adalah ayah gadis ini. Dulu, dia pernah berdoa, ‘Aku tidak pernah menemukan seorang muslim seperti pemuda yang mengembalikan kalungku ini. Oleh karena itu, ya Allah, pertemukan aku dengannya untuk aku jodohkan dengan anakku.’”

Sekarang doa itu telah dikabulkan oleh Allah. Kini, aku telah menikah dengan gadis yatim itu sampai kami dikaruniai dua orang anak laki-laki. Beberapa waktu kemudian, istriku wafat, meninggalkan kalung mutiara dan dua orang anak. Setelah anakku meninggal, tinggallah aku sebatang kara dengan kalung bersejarah itu. Kalung itu lalu kujual seharga 100 ribu dinar dan kulanjutkan hidupku dengan hartaku itu.

Sumber : Mi’ah Qishah min Qishashish Shalihin oleh Muhammad bin Hamid Abdul Wahab yg diambil dari Dzail Thabaqotul Hanafiyah, jilid 1 hal 196

sumber : http://thuwailib.blogspot.com/2010/07/kisah-pemilik-kalung.html

Do’a Memohon Akhlak Mulia

Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘anhu bahwa Rasululloh sholallahu ‘alayhi wa sallam dalam salah satu do’anya beliau mengucapkan:

,أَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ لِأَحْسَنِ الأَخْلَاقِ, فَإِنَّهُ لَا يَهْدِيْ لِأَحْسَنِهَا إِلَّاأَنْتَ

وَاصْرِفْ عَنِّيْ سَيِّئَهَالَايَصْرِفُ عَنِّيْ سَيِّئَهَاإِلَّاأَنْتَ

Ya Allah, tunjukkanlah aku pada akhlak yang paling baik, karena tidak ada yang bisa menunjukkannya selain Engkau. Ya Allah, jauhkanlah aku dari akhlak yang tidak baik, karena tidak ada yang mampu menjauhkannya dariku selain Engkau.”

(HR. Muslim 771, Abu Dawud 760, Tirmidzi 3419)

Beberapa Faidah :

Akhlak menurut bahasa artinya karakter, perilaku dan budi pekerti. Sedangkan menurut istilah, akhlak mulia adalah menghiasi diri dengan kebaikan dan menahan diri dari kejelekan. Dan kebaikan itu sendiri harus sesuai dengan al-Qur’an dan as-Sunnah.

Hadist ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai surit taulan bagi seluruh umat ini mempunyai karakter dan budi pekerti Robbani yang agung. Alloh subhanahu wa ta’ala berfiman:

وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ

Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”

(QS. Al-Qolam [68]: 04)

Diantara keutamaan akhlak mulia adalah sebagaimana disebutkan oleh Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau:

Tidak ada yang lebih berat timbangan orang yang beriman pada hari kiamat dibandingkan dengan akhlak mulia. Dan sesungguhnya Alloh membenci orang yang berbuat jelek dalam bicara. (HR. at-Tirmidzi 2002, Ahmad 6/451, dan dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalam ash-Shohihah 876).

Berkata Syaikh Sholih bin Thoha Abdul Wahid di dalam kitab Al-jami’ fid du’ain nafi’, hlm. 466-467 : “Diantara sebab Islam memerintahkan berakhlak mulia adalah :

1. Akhlak mulia bisa menjadikan seseorang termasuk kekasih Alloh. Dengan demikian, jika ia berdo’a niscaya akan dikabulkan do’anya dan tidak mendapatkan adzab.

2. Akhlak mulia bisa menambah berat timbangan amal pada hari kiamat kelak.

3. Akhlak mulia sebagai jalan menuju surga.

4. Akhlak mulia dapat meninggikan derajat seseorang di surga.

5. Akhlak mulia bisa menjadikannya teman dekat Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam pada hari kiamat.

6. Akhlak mulia bisa menjadikan pelakunya termasuk orang-orang mukmin yang paling mulia.

Sumber: Ust. Mukhlis Abu Dzar, Majalah Al-Mawaddah, Edisi 4 Tahun Ke-3, hal. 40

sumber : http://thuwailib.blogspot.com/search/label/Do%27a

Penggalan Puisi BJ Habibie Kepada Sang Istri

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.

Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,

dan kematian adalah sesuatu yang pasti,

dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,

adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,

pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,

aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,

tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.

mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan,

Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.

selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ....

BJ.HABIBIE

sumber : http://www.facebook.com/notes/anggita-ariati/penggalan-puisi-bj-habibie-kepada-sang-istri/462472153293

Senin, Juli 12, 2010

Nabi Tidak Pernah Bosan Beristighfar

Rasul dan suri tauladan kita, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak beristigfar dan bertaubat padahal beliau adalah orang yang telah diampuni dosa yang telah lalu dan akan datang. Sebagaimana hal ini terdapat pada firman Allah,

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا (1) لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata , supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni’mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus.” (Qs. Al Fath: 1-2)


Dalam kitab shohih, dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا صَلَّى قَامَ حَتَّى تَفَطَّرَ رِجْلاَهُ قَالَتْ عَائِشَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَصْنَعُ هَذَا وَقَدْ غُفِرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ . يَا عَائِشَةُ أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terbiasa shalat sehingga kakinya pecah-pecah. Kemudian aku mengatakan kepada beliau, ‘Wahai rasulullah, kenapa engkau melakukan hal ini padahal engkau telah diampuni dosa yang telah lalu dan akan datang.’ Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Tidakkah engkau menyukai aku menjadi hamba yang bersyukur.’” (HR. Muslim no. 7304)

Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, “Inilah kekhususan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang seorang pun tidak ada yang menyamainya. Tidak ada dalam satu hadits shohih pun yang menceritakan tentang balasan amalan kepada selain beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyatakan bahwa dosanya yang telah lalu dan akan datang akan diampuni. Inilah yang menunjukkan kemuliaan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam segala perkara ketaatan, kebaikan dan keistiqomahan yang tidak didapati oleh manusia selain beliau, baik dari orang yang terdahulu maupun orang yang belakangan. Beliaulah manusia yang paling sempurna secara mutlak dan beliaulah pemimpin (sayid) seluruh manusia di dunia dan akhirat.”

Walaupun dosa-dosa beliau telah diampuni, namun beliau shallalahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak beristigfar di setiap waktu. Para sahabat telah menghitung dalam setiap majelisnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terlihat paling banyak beristigfar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

“Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari)

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّى أَتُوبُ فِى الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ

“Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)

Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu berkata,

كَانَ فِى لِسَانِى ذَرَبٌ عَلَى أَهْلِى لَمْ أَعْدُهُ إِلَى غَيْرِهِ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم-

“Dulu lisanku biasa berbuat keji kepada keluargaku. Namun, aku tidaklah menganiaya yang lainnya. Kemudian aku menceritakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيْنَ أَنْتَ مِنَ الاِسْتِغْفَارِ يَا حُذَيْفَةُ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ كُلَّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

“Mana istigfarmu, wahai Hudzaifah? Sesungguhnya aku selalu beristigfar kepada Allah setiap hari sebanyak 100 kali dan aku juga bertaubat kepada-Nya.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sabda Nabi ‘…إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ’ adalah shohih lighoirihi yaitu shohih namun dilihat dari jalur lainnya yang lebih kuat atau semisal dengannya. Sedangkan sanad hadits ini dho’if)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

مَا أَصْبَحْتُ غَدَاةً قَطٌّ إِلاَّ اِسْتَغْفَرْتُ اللهَ مِائَةَ مَرَّةٍ

“Tidaklah aku berada di pagi hari (antara terbit fajar hingga terbit matahari) kecuali aku beristigfar pada Allah sebanyak 100 kali.” (HR. An Nasa’i. Dishohihkan oleh Syaikh Al Albani di Silsilah Ash Shohihah no. 1600)

Dari Ibnu Umar, beliau mengatakan bahwa jika kami menghitung dzikir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu majelis, beliau mengucapkan,

رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

‘Robbigfirliy wa tub ‘alayya, innaka antat tawwabur rohim’ [Ya Allah ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang] sebanyak 100 kali. (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no. 556)

Dan bacaan istighfar yang paling sempurna adalah penghulu istighfar (sayyidul istighfar) sebagaimana yang terdapat dalam shohih Al Bukhari dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Penghulu istighfar adalah apabila engkau mengucapkan,

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

“Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, kholaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbi, faghfirliy fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta [Ya Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau].” (HR. Bukhari no. 6306)

Faedah dari bacaan ini adalah sebagaimana yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan dari lanjutan hadits di atas,

وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ »

“Barangsiapa mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga.”

Hadits sayyidul istigfar ini meliputi makna taubat dan terdapat pula hak-hak keimanan. Di dalam hadits ini juga terkandung kemurnian ibadah dan kesempurnaan ketundukan serta perasaan sangat butuh kepada Allah. Sehingga bacaan dzikir ini melebihi bacaan istigfar lainnya karena keutamaan yang dimilikinya. –Semoga kita termasuk orang yang selalu merutinkannya di setiap pagi dan sore-

Bacaan istigfar lainnya adalah sebagaimana terdapat dalam shohih Bukhari dari istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Aisyah radhiyallahu ‘anha. Aisyah berkata bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam(ketika menjelang kematiannya) sedang bersandar padanya. Lalu beliau mengucapkan,

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى وَارْحَمْنِى وَأَلْحِقْنِى بِالرَّفِيقِ الأَعْلَى

“Ya Allah, ampunilah aku, kasihilah aku dan kumpulkanlah aku bersama orang-orang sholih.” (HR. Bukhari no. 5674. Lihat Al Muntaqho Syar Al Muwatho’)

Jadi lihatlah kehidupan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang setiap waktunya selalu diisi dengan istighfar bahkan sampai akhir hayat hidupnya pun beliau tidak lepas dari amalan tersebut. Sebagaimana beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu mengakhiri amalan-amalan sholihnya seperti shalat, haji, shalat malam dengan istigfar, beliau juga mengakhiri hidupnya dengan istigfar.

Saudaraku… Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saja yang sudah dijamin dosanya yang telah lalu dan akan datang akan diampuni, bagaimana lagi dengan kita yang tidak dijamin seperti itu[?] Sungguh, kita sebenarnya yang lebih pantas untuk bertaubat dan beristighfar setiap saat karena dosa kita yang begitu banyak dan tidak pernah bosan-bosannya kita lakukan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,

يَا عِبَادِى إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُونِى أَغْفِرْ لَكُمْ

“Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa di waktu siang dan malam, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku mengampuni kalian.” (HR. Muslim no. 6737)

Semoga Allah mengaruniakan kita untuk selalu mengikuti jejak beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga Allah memberikan kepada kita akhir hidup yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Mengabulkan do’a.

***

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal (www.rumaysho.com)

sumber : http://thuwailib.blogspot.com/search/label/Do%27a

Do'a-do'a yang berkaitan dengan Hujan

Doa meminta Hujan

اَللَّهُمَّ أَسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا مَرِيْئًا مَرِيْعًا، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلاً غَيْرَ آجِلٍ.

“Ya Allah! Berilah kami hujan yang merata, menyegarkan tubuh dan menyuburkan tanaman, bermanfaat, tidak membahayakan. Kami mohon hujan secepatnya, tidak ditunda-tunda.”

HR. Abu Dawud 1/303, dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud 1/216.

اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا.

“Ya Allah! Berilah kami hujan. Ya Allah, turunkan hujan pada kami. Ya Allah! Hujanilah kami,”

HR. Al-Bukhari 1/224 dan Muslim 2/613.

اَللَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ، وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ، وَأَحْيِي بَلَدَكَ الْمَيِّتَ.

“Ya Allah! Berilah hujan kepada hamba-hambaMu, ternak-ternakMu, beri-lah rahmatMu dengan merata, dan suburkan tanahMu yang tandus.”

HR. Abu Dawud 1/305 dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud 1/218.

Doa ketika hujan turun

اَللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا.

.“Ya Allah! Turunkanlah hujan yang bermanfaat (untuk manusia, tanaman dan binatang).”

HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 2/518.

Doa ketika hujan mereda

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ.

Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”

HR. Al-Bukhari 1/205, Muslim 1/83.

Doa agar hujan berhenti

اَللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اَللَّهُمَّ عَلَى اْلآكَامِ وَالظِّرَابِ، وَبُطُوْنِ اْلأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ.

“Ya Allah! Hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya, Allah! Berilah hujan ke daratan tinggi, beberapa anak bukit perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.”

HR. Al-Bukhari 1/224 dan Muslim 2/614.

Doa ketika ada angin kencang

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا.

“Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon kepadaMu kebaikan angin ini, dan aku berlindung kepadaMu dari kejelekannya.”

HR. Abu Dawud 4/326, Ibnu Majah 2/1228, dan lihatlah kitab Shahih Ibnu Majah 2/305.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلْتَ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلْتَ بِهِ.

“Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon kepadaMu kebaikan angin (ribut ini), kebaikan apa yang di dalamnya dan kebaikan tujuan angin dihembuskan. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan angin ini, kejahatan apa yang di dalamnya dan kejahatan tujuan angin dihembuskan.”

HR. Muslim 2/616 dan Al-Bukhari 4/76.

Doa ketika ada halilintar

سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ.

“Maha Suci Allah yang halilintar bertasbih dengan memujiNya, begitu juga para malaikat, karena takut kepadaNya.”

Al-Muwaththa’ 2/992. Al-Albani berkata: Hadits di atas mauquf yang shahih sanadnya.

Sumber : Kitab Hisnul Muslim, karya Syaikh Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, penerbit Yayasan Al-Shofwa, Jakarta


sumber : http://thuwailib.blogspot.com/search/label/Do%27a

Ma'an Najah

Ma'an Najah

Jazakallah khairan katsiran

Jazakallah khairan katsiran