Salam Dulu baru baca ^_^

Salam Dulu baru baca ^_^
Tampilkan postingan dengan label FoR AkhwaT. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label FoR AkhwaT. Tampilkan semua postingan

Kamis, Juli 15, 2010

Kecantikan


Kecantikan adalah impian para wanita,
Mereka berdandan, berhias, menunjukkan perhiasan dan kemolekan tubuh
Hanya untuk mendapatkan gelar ratu kecantikan
Tidakkah mereka mengetahui kecantikan yang hakiki?
Inilah nasehat seorang ayah kepada puterinya
Akan makna kecantikan yang hakiki



Kecantikan jiwa lebih tinggi nilainya

Wahai puteriku, jika engkau menginginkan kecantikan menghiasi tubuh dan akalmu

Tinggalkanlah kebiasaan bertabarruj (bersolek), karena kecantikan jiwa itu lebih tinggi dan lebih mulia

(Hal ini sebagaimana) bunga buatan yang dibuat oleh para penghiasnya, namun bunga yang berada di taman tidak ada yang menyaingi keindahan dan bentuknya

Wahai putriku jadilah engkau seperti matahari yang menyinari manusia, baik yang mulia maupun yang hina



Rasa malu dan sikap lemah lembut adalah perangai terpuji

Jadikanlah rasa malu sebagai perangaimu

Karena rasa malu lebih utama dalam diri seorang wanita

Tidak ada kebahagiaan sedikitpun pada seorang gadis jika rasa malu sudah lenyap darinya

Dan jika engkau melihat seorang yang tertimpa kesusahan

Ulurkanlah kepadanya bantuan dan iringilah dengan cucuran air mata kebaikan

Karena air mata yang keluar dari rasa kebaikan lebih indah dalam pipi dan lebih cantik dan lebih tinggi nilainya dari permata

Dialihbahasakan oleh Abu Hasan Arif dari kitab al-Adwa fil Lughatil Arabiyyah

(Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah Edisi 25 hal. 51)


sumber : http://thuwailib.blogspot.com/2010/07/kecantikan.html

Senin, Januari 25, 2010

Dakwah adalah cinta

Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu.


Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai.


Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu.
Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. .. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.


Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.


Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya
sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi
orang miskin yg bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak.
Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang
segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah
kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai
jiwa yang tenang.

Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga
terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa
pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik? Akhirnya
diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang
sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang
bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.

Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah
bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah
bukannya sepi dari godaan kefuturan.

Tidak… Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama
mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan
segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”.

Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu
menemani… justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana
pun mereka pergi… akhirnya menjadi adaptasi. Kalau iman dan godaan
rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus
mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk
mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada.

Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka.
Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda
dibandingkan jihad yang begitu cantik.

Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar
wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar.
Tapi saking seringnya “ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi
kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman..

Karena itu kamu tahu. Pejuang yg heboh ria memamer-mamerkan amalnya
adalah anak kemarin sore. Yg takjub pada rasa sakit dan
pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan
Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya
besar. Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu
mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru
jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “ya Allah, berilah
dia petunjuk… sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang… “

Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya
dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta…
Mengajak kita untuk terus berlari…

“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”

(alm. Ust Rahmat Abdullah)

Kalau iman dan syetan terus bertempur. Pada akhirnya salah satunya
harus mengalah.

In memoriam Ust. Rahmat Abdullah

Sumber : http://supermenbanget.wordpress.com/2009/02/09/dakwah-adalah-cinta/

Jumat, September 04, 2009

Pesan Tuhan

salam Pictures, Images and Photos


message Pictures, Images and Photos


Ketika AKU menciptakan langit dan bumi, AKU berfirman dan jadilah.Ketika AKU menciptakan pria, AKU membentuknya dan meniupkan nafas ke lubang hidungnya.


Tetapi engkau, wanita, AKU menghiasmu setelah aku meniupkan nafas kehidupan ke pria karena lubang hidungmu terlalu lembut. AKU membiarkan pria tertidur dengan nyenyak sehingga AKU dapat dengan sabar dan sempurna membentuk engkau.Pria AKU buat tertidur supaya dia tidak dapat mencampuri.


Dari satu tulang, AKU menghiasmu. AKU memilih tulang yang melindungi pria. AKU memilih tulang rusuk, yang melindungi jantung dan paru-paru juga mendukungnya, sebagaimana yang harus kamu lakukan. Dari satu tulang ini, AKU membentukmu dengan sempurna dan cantik.


Sifatmu adalah tulang rusuk, kuat tetapi lembut dan mudah patah. Engkau menyediakan perlindungan untuk organ paling lembut dari pria yaitu hati atau jantungnya. Jantungnya adalah pusat dari kehidupannya, paru-paru menggenggam nafas kehidupan. Tulang rusuk akan membiarkan dirinya patah sebelum ia mengijinkan kerusakan terjadi pada jantung. Dukunglah pria sebagaimana tulang rusuk melindungi tubuhnya.


Engkau tidak diambil dari kakinya untuk menjadi alasnya, tidak juga diambil dari kepalanya untuk menjadi atasannya. Engkau diambil dari sisinya, untuk berdiri disebelahnya dan dipeluk dengan erat.


Engkau adalah malaikat-KU yang sempurna. Engkau adalah gadis kecilku yang cantik. Engkau telah tumbuh menjadi wanita yang sempurna, dan mata-KU terpuaskan ketika aku melihat hatimu. Matamu...jangan mengubahnya. Bibirmu sangat cantik ketika mengucapkan doa. Hidungmu sangat sempurna dalam bentuk. Tanganmu sangat lembut untuk disentuh. AKU telah memberi perhatian pada wajahmu saat engkau tertidur. AKU menggengam hatimu dekat dengan hati-KU.


Dari semua yang hidup dan bernafas, engkau adalah yang paling mirip dengan AKU. ADAM berjalan bersamaku dihari dingin dan dia kesepian. Dia tidak dapat melihat ataupun menyentuh-KU. Dia hanya dapat merasakan-KU. Jadi semua yang AKU ingin Adam berbagi denganku, AKU membentuknya didalam kamu. Kekuatan-KU, kemurnian-KU, cinta-KU, perlindungan-KU dan dukungan-KU. Engkau adalah istimewa, karena engkau adalah perpanjangan tangan-KU.


Pria melambangkan citra-KU, sedangkan wanita melambangkan perasaan-KU. Bersama-sama kalian melambangkan TUHAN yang sejati. Jadi pria, perlakukanlah wanita dengan baik, cintailah ia, hormatilah ia karena ia lembut. Menyakitinya, berarti engkau menyakiti-KU. Apa yang engkau lakukan kepadanya, engkau melakukan-nya kepada-KU.


Wanita, dukunglah pria. Dalam kesederhanaan, tunjukkan kepadanya kekuatan perasaan yang telah AKU berikan kepadamu. Dalam kesunyian, tunjukkan kekuatanmu. Dalam cinta, tunjukkan kepadanya bahwa engkau adalah tulang rusuknya yang melindungi tubuhnya.

--------

sumber : femaleradio.com


Allah Heart Pictures, Images and Photos

Selasa, Agustus 25, 2009

Hukum Berjabat Tangan dengan Selain Mahram

jabat2 Pictures, Images and Photos

Penulis: Ustadz Abul Fadhl Shobaruddin

Adapun hukum berjabat tangan dengan selain mahram adalah haram, dalilnya sangat jelas, antara lain :

1. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu riwayat Bukhary-Muslim, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam menegaskan :

إِنَّ اللهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيْبَهُ مِنَ الزَّنَى

مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زَنَاهُمَا النَّظَرُ وَالْأُذَنَانِ

زِنَاهُمَا الْإِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا

الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى

وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

Sesungguhnya Allah telah menetapkan bagi setiap anak Adam bagiannya dari zina, ia mengalami hal tersebut secara pasti. Mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zananya adalah mendengar, lisan zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang dan kaki zinanya adalah berjalan dan hati berhasrat dan berangan-angan dan hal tersebut dibenarkan oleh kemaluan atau didustakan”.

Imam An-Nawawy dalam Syarah Muslim (16/316) menjelaskan : “Hadits ini menerangkan bahwa haramnya memegang dan menyentuh selain mahram karena hal itu adalah pengantar untuk melakukan zina kemaluan”.


2. Hadits Ma’qil bin Yasar radhyiallahu ‘anhu :

لَأَنْ يُطْعَنُ فِيْ رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ

حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ

Andaikata kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya”. (HSR. Ar-Ruyany dalam Musnadnya no.1282, Ath-Thobrany 20/no. 486-487 dan Al-Baihaqy dalam Syu’abul Iman no. 4544 dan dishohihkan oleh syeikh Al-Albany dalam Ash-Shohihah no. 226)

Hadits ini menunjukkan bahwa menyentuh/berjabat tangan dengan selain mahram adalah dosa besar (Nashihati lin-Nisa hal.123).

Berkata Asy-Syinqithy (Adwa` Al-Bayan 6/603) : “Tidak ada keraguan bahwa fitnah yang ditimbulkan akibat menyentuh/berjabat tangan dengan selain mahram lebih besar dan lebih kuat dibanding fitnah memandang”.

Berkata Abu ‘Abbas Ahmad bin Muhammad bin ‘Ali Al-Makky Al-Haitamy (Az-Zawajir 2/4) bahwa : “dalam hadits ini menunjukkan bahwa menyentuh dan berjabat tangan dengan selain mahram adalah termasuk dosa besar”.


3. Hadits Amimah bintu Raqiqoh radhiyallahu ‘anha, sesungguhnya Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘alahi wasallam bersabda :

إِنِّيْ لاَ أُصَافِحُ النِّسَاءَ

Sesungguhnya aku tidak pernah berjabat tangan dengan wanita”. (HSR. Malik no. 1775, Ahmad 6/357, Ishaq Ibnu Rahaway dalam Musnadnya 4/90, ‘Abdurrozzaq no. 9826, Ath-Thoyalisy no. 1621, Ibnu Majah no. 2874, An-Nasa`i 7/149, Ad-Daraquthny 4/146-147, Ibnu Hibban sebagaimana dalam Al-Ihsan no. 4553, Al-Baihaqy 8/148, Ath-Thobary dalam Tafsirnya 28/79, Ibnu Abi ‘Ashim dalam Al-Ahad wal Matsany no. 3340-3341, Ibnu Sa’d dalam Ath-Thobaqot 8/5-6, Ath-Thobarany 24/no. 470,472,473 dan Al-Khollal dalam As-Sunnah no. 45. Dan dihasankan oleh Al-Hafizh dalam Fathul Bary 12/204, dan dishohihkan oleh Syeikh Al-Albany dalam Ash-Shohihah no. 529 dan Syeikh Muqbil dalam Ash-Shohih Al-Musnad Mimma Laisa Fii Ash-Shohihain.

Dan hadits ini mempunyai syahid dari hadits Asma` binti Yazid diriwayatkan oleh Ahmad 6/454,479, Ishaq Ibnu Rahawaih 4/182-183, Ath-Thobarany 24/no. 417,456,459 dan Ibnu ‘Abdil Barr dalam At-Tamhid 12/244. Dan di dalam sanadnya ada rawi yang bernama Syahr bin Hausyab dan ia lemah dari sisi hafalannya namun bagus dipakai sebagai pendukung.)

Berkata Ibnu ‘Abdil Barr dalam At-Tamhid 12/243 : “Dalam perkataan beliau “aku tidak pernah berjabat tangan dengan wanita” ada dalil tentang tidak bolehnya seorang lelaki bersentuhan dengan perempuan yang tidak halal baginya (bukan mahramnya-pent.) dan menyentuh tangannya dan berjabat tangan dengannya”.


4. Hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dalam riwayat Bukhary-Muslim, beliau berkata :

وَاللهِ مَا مَسَّتْ يَدُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ

عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ يَدَ امْرَأَةٍ قَطٌّ

فِي الْمُبَايَعَةِ أَنَّهُ يُبَايِعُهُنَّ بِالْكَلاَمِ

Demi Allah tidak pernah sama sekali tangan Rasulullah menyentuh tangan wanita dalam berbai’at, beliau hanya membai’at mereka dengan ucapan“.


Berkata Imam An-Nawawy (Syarh Muslim 13/16) : “Dalam hadits ini menjelaskan bahwa bai’at wanita dengan ucapan, bukan dengan menyentuh tangan”.

Berkata Ibnu Katsir (Tafsir Ibnu Katsir 4/60) : “Hadits ini sebagai dalil bahwa bai’at wanita dengan ucapan tanpa dengan menyentuh tangan”.


Jadi bai’at terhadap wanita dilakukan dengan ucapan tidak dengan menyentuh tangan. Adapun asal dalam berbai’at adalah dengan cara menyentuh tangan sebagaimana Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam membai’at para shahabatnya dengan cara menyentuh tangannya. Hal ini menunjukkan haramnya menyentuh/berjabat tangan kepada selain mahram dalam berbai’at, apalagi bila hal itu dilakukan bukan dengan alasan bai’at tentu dosanya lebih besar lagi.

sumber : akhwat.web.id

jabat tangan Pictures, Images and Photos

Sabtu, Agustus 15, 2009

Hijaab

Hijab Pictures, Images and Photos

The hair is the crowning glory of every women.
Our long hair professes our beauty and most powerful of our image.
Our eyes speaks louder than our voice.
Our voice speak louder than our body.
Our body is the case of our being.
Our softness is a blessing from Allah, the Creator.

But this beauty becomes a medium for sinful eyes.
Allah is indeed Merciful and our Protector.
Alhamdulillah for Hijab...Niqab...and Burqah...
Truly the identity of every Muslimah.

Hijab, a covering that implies her inner and outer modesty.
It is quiet impossible to see the inside when one observe the outside.
Hijab is not some kind of culture or racial identity.
Rather our hijab is the identity required by Allah.

"Oh Prophet! Tell your wives and your daughters and the women of the believers to draw their cloaks (veils) all over their bodies (i.e screen themselves completely except the eyes or one eye to see the way). That will be better, that they should be known (as free respectable women so as not to be annoyed.)" (Ahzaab 59)

A Muslimah is accused of having a "fish brain" because of our hijab.
We are accused of being a "terrorist" because of our hijab.
We are accused of being an "arab" because of our hijab.
We are accused of being an "oppressed" creature because of our hijab.
We are accused of living our life in the "past" because of our hijab.
We are accused of being over protected of our body because of our hijab.
We are accuse of many things because of our hijab.

Is this the reason why some of our claiming Muslimah abandoned hijab?
Without the hijab, we are completely stripped naked.
Without hijab, we are completely oppressed and exploited.
Without hijab, we are disrespected by those sinful eyes.
Without hijab, we are treated just exactly as a non Muslim.
Without hijab, we lost our outer modesty, more so affects our inner modesty.
Without hijab, we are susceptible in inviting sin ourselves.

Hijab is every Muslimah's sheild.
The very identity that tells a Muslimah that, "she is another Muslimah", one who pleases Allah by following his commandments.
Hijab serves as a form of dawah for us.
It reminds another Muslimah that this is our true identity.
It reminds the whole world that a Muslimah is a unique individual incomparable to other women.
Hijab is what makes a Muslimah.
The very identity of the Muslimaat.
Hijab, was never made a choice by Allah, but some Muslimah decided to go against Allah by making hijab a preference.

sumber : iluvislam.com

hijab Pictures, Images and Photos

Jumat, Juli 03, 2009

Do'a Perempuan

Allah Yang Maha Kasih dan Maha Sayang

tolong dengar kata-kataku.

Masih bolehkah kusapa Engkau seperti dulu: Kekasih?

aku ingat Kauhadir bersama langit dan bumi, bersama air, angin, tetumbuhan dan kupu-kupu dan di hadapan sekuntum bunga yang baru mekar Kita tersenyum hingga lenyap bumi lenyap semu dalam wewangian.

aku ingat Kauhadir bersama pekat malam tanpa bulan tanpa perapian tanpa peraduan dan aku lelap dalam sujud-Mu yang panjang hingga hadir peri-peri kecil mengetuk pintu mengucapkan salam. Itu semua ketika aku berpaling dari segala yang bukan.

kumasak air dan air itu milik-Mu. kutatap lekat perkawinan sayur-mayur di belanga dalam ingatanku kepada-Mu. kudekap anak-anak titipan-Mu. kubangun mimpi-mimpi untuk kehadiran-Mu.

Dan kurasakan Kau tersenyum ketika ingatanku kepada-Mu membuatku menemukan puasa tanpa berbuka dalam tidur dan jagaku yang terjadi semata-mata karena kekuasaan-Mu.

Tetapi kini kurasa aku memang tidak layak lagi berkata-kata. Lihat luka-luka yang kubuat karena kebodohanku sendiri yang cuma manusia.

Ternyata alam semesta masih milikku, aku merajainya harta-benda rumah pakaian milikku, aku menimbunnya keluarga anak-anak milikku, aku takut kehilangan mereka perkiraanku milikku, aku mempercayainya mimpi-mimpi milikku, aku rekayasa wujudnya diriku milikku, kucemburui cerminnya dan harga diriku juga milikku, enggan hancur aku oleh kefanaannya.

Bertahun-tahun, Tuhanku, kubuat harapan-harapan indah seharusnya, demi hidup-Mu pada kematianku. tetapi ternyata hanya untuk buaianku.

kusalahkan orang-orang sangkaku demi kebenaran-Mu tetapi ternyata hanya untuk kebenaranku. kubuat pembenaran-pembenaran maksudku untuk meninggikan-Mu tetapi ternyata untuk kebanggaanku.

Semua ternyata hanya untuk memperpanjang nafasku saja. betapa hinanya kemanusiaanku ini.

Tuhan, dalam tubuh-tubuh manusia yang kelaparan dalam tubuh-tubuh perempuan yang diperkosa dalam tubuh-tubuh anak-anak yang hancur daging dan hatinya dalam tubuh-tubuh yang adalah kelaparan, kesakitan dan kedunguanku sendiri Kau Maha Tahu aku tidak mampu menghirup udara lagi.

setiap tarikan nafasku bau bangkai setiap tangisku adalah darah busuk dan seluruh tubuhku adalah aib. Tuhan tolong jangan lupakan aku.

Demi ingatanku kepada-Mu, yang adalah anugerah-Mu Katakan langit dan bumi adalah Kasih-Sayang-Mu, cukuplah bencana berguncang sampai di sini.

Katakan semua manusia satu, cukuplah sumpah-serapah berdarah berkecamuk di dalam ini. Katakan esok semua kelemahan terampuni cukuplah penyesalan membuat kesadaranku tenggelam dalam ampunan-Mu.

Penyesalan ini semoga abadi. Penyesalan ini semoga bukan ada karena kesalahan-kesalahan lagi Tetapi ada karena Kau adalah Tuhan dan kami ingin lebur dalam Maha Kasih dan Sayang-Mu.

Tuhan Sayang,

aku minta selendang gendongan untuk menimang dan membesarkan kehidupan baru yang mulai tumbuh di sela-sela reruntuhan ini. Boleh kan?

Miranda Risang Ayu 8 Agustus 1998 (Doa untuk Perdamaian Gelora Saparua, Bandung. Didedikasikan untuk setiap orang yang tergilas roda reformasi)

Senin, Juni 29, 2009

Mulianya Wanita

www.iLuvislam.com




Allah swt tidak menjadikan nabi di kalangan wanita. Tetapi Allah swt memuliakan wanita di dalam Al-quran dengan menamakan surah -An nisa’-.

Manusia yang pertama beriman kepada Allah swt selepas Rasulullah saw ialah wanita -Khadijah r.anha-.
Manusia pertama yang syahid kerana agama Allah juga adalah wanita - Sumayyah r.anha-.
Dan Allah juga mengangkat perbuatan Siti Hajar r.anha yang juga seorang wanita yang berlari-lari antara Safa dan Marwah di dalam rukun haji, iaitu saie.

Wanita adalah yang paling mudah memasuki syurga tetapi wanita jugalah yang paling ramai menjadi penghuni neraka. Sabda nabi yang mafhumnya, “Wanita yang solat 5 waktu, berpuasa di bulan Ramadhan dan mentaati suaminya, maka masuklah dia ke syurga melalui mana-mana pintu yang disukainya”.

Masya Allah, senang bunyinya. Tapi hakikatnya tidaklah semudah itu. Jika kita lihat bagaimana pengorbanan Siti Khadijah r.anha, tentunya kita takkan dapat tiru apa yang beliau telah lakukan. Sebelum memeluk Islam dan menjadi isteri Rasulullah saw, beliau ialah seorang hartawan, peniaga yang mashyur dan terkenal.

Tetapi sebaik sahaja beliau beriman kepada Allah, seluruh hartanya diinfaqkan(dibelanjakan) ke jalan Allah swt. Sehinggakan di akhir hayatnya, ketika di pangkuan Rasulullah saw, katanya “Ya Rasulullah, jika tulang belulangku ini dapat dijadikan jambatan untuk keluar ke jalan Allah, maka ambillah. Aku redha ya Rasulullah”.

Begitu juga kisah Sumayyah r.a yang semua ahli keluarganya habis dibunuh oleh pembesar kafir Quraisy. Iman di dadanya sedikitpun tidak goyah hatta nyawanya menjadi korban kerana dia yakin, syurga Allah telah menantinya. Kesabaran dan ketaatan Siti Hajar r.anha kepada suaminya dan iman yang kental terhadap tuhannya, membuatkan beliau tidak sedikit pun gentar ditinggalkan di tengah-tengah padang pasir yang panas, yang tiada asbab untuk hidup bersama bayinya Nabi Ismail a.s yang masih merah. Tetapi Allah maha besar, setiap hamba yang taat kepadaNya akan dibalas dengan kebaikan. Dari hentakan kaki nabi Ismail a.s, maka terpancutlah air zam-zam yang Allah janji tidak akan kering sehingga hari Kiamat.




Allahu Akbar! Betapa besarnya pengorbanan para sahabiah r.anha ketika itu. Sanggup kehilangan harta, suami, anak-anak demi agama Allah swt. Karena mereka yakin dengan janji Allah swt, Allah telah beli diri, harta dan masa orang mukmin dengan syurga Allah swt. Apa lagi yang kita harapkan jika Allah swt sendiri sdh tawarkan syurgaNya untuk kita ?

But for sure, ada harga yang perlu dibayar untuk mendapatkan ganjaran itu. Dan dunia ini adalah tempat untuk kita membuktikannya.

Sabda Rasulullah saw yang mafhumnya ,
“Dunia itu adalah penjara bagi orang mukmin dan syurga bagi orang kafir”.

Penampilan "Sempurna"?

Gals, pernah keluar malem kan? Pastinya pernah dong. Ga mungkin lah kalo kita cuma keluar di siang hari, emang bangau…hehe. By the way gals, sewaktu kita mutusin untuk keluar di saat rembulan muncul, pasti kita pengen tampil elok nan kinclong. Absolutely. Demikian juga ama rekan-rekan kita. Ada yang berlomba untuk tampil secantik dan se-sempurna mungkin setiap mau keluar rumah. Mulai dari memakai baju “modern” yang kekecilan, biar seksi katanya (astaghfirullah). Menempel kosmetik yang mempertebal kulit wajah, dan pernak-pernik cewek lain yang konon bakal menambah PD-nya. Duuh…sampe segitunya.

Memang gals, kelihatannya keluar malam untuk hal yang ga penting-penting amat, semisal shopping, kumpul-kumpul ama teman, atau sekedar ngeceng di mall, seakan sudah menjadi kebiasaan cewek zaman sekarang. Katanya sich, hal tersebut menyenangkan, bahkan bisa disebut upaya melepas lelah (emang jalan kaki di mall ga capek apa…hehe). Apalagi plus penampilan “sempurna”. Bener ga sih, gals? Wah, kalau mau tahu lebih lanjut, pantengin terus tulisan ini. Ga bakalan rugi deh.

Nah gals, kita tidak bisa pungkiri bahwa hidup di zaman yang serba modern, akan membuat remaja cewek berusaha untuk ngerubah apapun dari dirinya menjadi “yang lebih baik”. Lebih girly, modis, pokoknya harus ngikuti trend masa kini. Beneran tu?!

Gals, fenomena di atas membuat kita harus teliti lebih jauh lagi. Apakah dengan berpenampilan menarik menjadi sebuah impian “wajib” bagi cewek? Ternyata gals, hal ini ngga sekonyong-konyong muncul gitu aja. Ada beberapa pihak yang punya andil sampe para cewek setengah mati ngejar impian itu. Salah satunya adalah media, termasuk berbagai iklan yang mempropagandakan bahwa wanita “sempurna” adalah wanita yang cantik, putih dan modern. Konsep inilah yang diagung-agungkan oleh berbagai majalah dan tabloid kecantikan dan fashion. Bahkan sudah dihembuskan pada anak-anak remaja melalui rubrik seputar fashion, gaya hidup dll. Wah, parah dong!

Trus, kalo kita lebih dalem lagi ngebahas hal ini, melalui media tadi para cewek diarahkan agar memiliki life style yang mendewakan kecantikan, konsumtif dan materialis. Lihat saja, sebuah survey di Amerika menunjukkan bahwa para perempuan telah menyediakan anggaran khusus untuk “memelihara kecantikan” hingga sepertiga dari seluruh pendapatan mereka. Duile gals, mbok ya sadar! Nah, gambaran seperti inipun terjadi di negeri kita yang kita tinggali ini lho. Mereka seakan tidak perduli dengan kejadian di sekitar, yang ada di benak mereka hanya gimana caranya agar mereka terlihat “sempurna”.

Dari sini, siapa sih yang diuntungin? Yup, tentu aja industri-industri alat kecantikan, kosmetik dan fashion-lah yang meraup keuntungan sangat besar dari bisnis ini. Bagaimana tidak, semakin banyak konsumen yang membeli produknya pasti menambah pundi-pundi keuntungan baginya. So jangan heran, berbagai image dan impian itu akhirnya terus dipelihara dan dikembangkan dari waktu ke waktu.

Sesungguhnya gals, apa yang terjadi jelas adalah bentuk-bentuk keburukan di era jahiliyah yang dikemas dalam baju modernitas. Kita bisa ambil contoh pada zaman Yunani dulu, cewek-cewek dibalut dengan pakaian yang memamerkan sebagian besar auratnya. Sedangkan perbedaan antara zaman jahiliyah dari berbagai peradaban dengan zaman sekarang hanya terletak pada bahan pakaiannya saja. Dulu dari besi atau daun, sekarang dari sutera atau katun. Iya kan.
Konon, pada peradaban Romawi dan Yunani, wanita dipandang sebagai alat pemuas nafsu dan komoditas yang diperjualbelikan. Sementara, peradaban Yahudi memandang kaum wanita sebagai warga kelas dua. Penindasan dan diskriminasi banyak dialami oleh cewek-cewek Yahudi. Kondisi perempuan pada masa Peradaban Arab pra-Islam juga sangat memprihatinkan. Mereka dianggap sebagai harta benda yang diwariskan. Bahkan, mereka rela mengubur hidup-hidup bayi perempuan yang baru aja lahir. Sedangkan, masyarakat Eropa pada abad ke-19 memandang kaum perempuan sebagai sesuatu yang terpinggirkan. Ya, begitulah peradaban jahiliyah dalam memandang kaum perempuan. Mereka hanya dianggap sebagai pemuas nafsu syahwat dan barang yang dapat diperjualbelikan dengan harga murah. Ngeri banget!!!

Di saat peradaban-peradaban lain menempatkan wanita menjadi kelas dua, Islam datang membawa ajaran yang luhur dan agung. Islam menempatkan perempuan pada posisi yang mulia. Islam juga memberi kesempatan yang sama untuk meraih pahala tanpa memandang jenis kelamin. Sebagaimana firman Allah SWT, “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah,…Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (TQS. Al-Ahzab: 35).

Kehormatan wanita dalam Islam benar-benar dilindungi. Mengapa? Karena wanita adalah perhiasan berharga yang harusnya dipelihara, bukan dieksploitasi dan diekspos tanpa batasan. Sebagaimana Rasul bersabda “Dunia dan segala isinya adalah perhiasan, tetapi sebaik-baik perhiasan di dunia adalah perempuan shalihah”.

Gals, memang ga salah kalo kita pengen tampil sempurna, namun sewajarnya saja. Jangan berlebihan. Rasulullah SAW melarang seorang wanita untuk bersolek atau berdandan dengan berlebihan. Dan seorang wanita yang udah baligh, ga diperbolehkan untuk memperlihatkan auratnya (yaitu seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan). Kepada orang yang bukan mahramnya (keluarga) atau suaminya. Selain itu gals, jangan sampe deh kita ikut-ikutan terhadap segala hal yang ga baik menurut Islam. Dengan alasan pengen tahu, penasaran dll. Jangan deh. Soalnya Allah SWT udah ngasih warning, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawaban.” (TQS. Al-Israa’ : 36). Rasul juga bersabda: “Siapa saja yang melakukan perbuatan yang tidak sesuai tuntutanku, maka perbuatan itu tertolak.” (HR. Bukhari)
Jadi gals, budaya yang jelas-jelas bertentangan dengan Islam maka wajib untuk kita tolak. Walaupun budaya itu sedang tren. Jangan takut dibilang gak trendy. Itu sih pendapat manusia. Sedangkan pahala Allah dan pujian dari-Nya lebih menggiurkan daripada dunia seisinya. Betul nggak gals?

So, pastikan kita sebagai barisan terdepan untuk. berpenampilan sempurna dengan mentaati segala yang diperintahkan Allah. En, jadikan syariat Islam sebagai acuan kita dalam mengarungi kehidupan ini hanya untuk meraih RidhoNya. Amin. (ra)

(sumber..http://www.islamuda.com)

Kamis, Juni 25, 2009

Wanita dalam Konsep Islam

Penulis : Yuli Harmita

1. Ia diciptakan sebagai sakanah, yang artinya ialah penyenang dan penentram. Bagi kaum pria, setiap harinya dihadapkan pergulatan nafkah, di rumah ia membutuhkan belaian sayang, sambutan senyum ceria, dan kelembutan tegur sapa dari sang istri, guna memulihkan kesegaran jasmani dan rohaninya dari kepenatan dan kejenuhan pekerjan yang dihadapinya sehari-hari. Dari sikap sang istri tersebut, ternyata benar-benar memberikan ketentraman dan ketenangan lahir batin yang dapat membangkitkan semangat dan gairah dalam menghadapi tugas-tugas rutin pada hari-hari berikutnya.

2. Sebagaimana firman Allah, "Dan dijadikan di antaramu rasa kasih sayang." (QS. Ar-Ruum : 21). Dalam pengertian tersebut ditandaskan bahwa wanita berperan sebagai sumber kasih sayang. Dengan demikian, merupakan kewajibannya mempersiapkan program dalam menunaikan tugas menyambut kedatangan suami dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang.

3. Ia memberikan suatu cakrawala bagi kaum wanita di balik kodratnya sebagai istri, juga sebagai ratu rumah tangga dan pendidik anak cucunya. Tipe wanita manakah yang dapat menyandang tugas dan kewajiban tersebut? Apakah wanita terbelakang atau wanita terpelajar yang memahami metode pengurusan rumah tangga, menguasai ilmu etika pergaulan, mu'asyarah bil ma'ruf antar suami istri, dan ilmu pendidikan serta pembinaan generasi?

Bagi wanita yang membekali putra-putrinya sejak usia dini dengan dasar agama dan keluhuran budi pekerti, praktis hal ini akan memudahkan tugas dan kewajiban ibu itu sendiri, yakni membantu tugas para pendidik di sekolah, mempermudah pengarahan sang ayah, dan membantu menciptakan masyarakat yang baik. Dapatnya kaum wanita menunaikan kewajiban tersebut, ia dituntut dengan adanya kesiapan dan persiapan berbagai aspek kehidupan, sehingga mampu menjadi seorang feminis menurut konsep Allah dengan keutuhan semua hak-haknya.

Kau Tak Sebebas Merpati

Kau Tak Sebebas Merpati

Penulis : Aini Mardiyah

Segala puji padaMu, Ya Rabbi
Atas rahmat hari ini
Terlabuh sudah cinta suci sejati dari hati
Janji telah terucap, akad telah terkhitbah
Tuk bersama jalani hari
Ya Allahu Rabbi, bimbinglah kami dalam menempuh hidup ini

(Terlabuhkan – Seismic)

Bagaimana pun, pernikahan adalah sesuatu yang sakral, sebuah amanah dari Illahi. Dipertemukannya antara laki–laki dan perempuan dalam satu ikatan bukanlah hal yang main–main, melainkan ikatan tersebut harus dijaga kekokohannya hingga Ia kembali memisahkannya di antara keduanya. Ikatan yang harus senantiasa terpelihara atas dasar kecintaan kepada Pencipta, ikatan yang tak sekedar sebagai penghalal hubungan antara keduanya semata, melainkan sebuah usaha untuk lebih mendekatkan diri kepadaNya, Sang Pemilik Cinta. Sebuah ikatan yang terjalin dan diharapkan dapat bernilai ibadah.

Bernilai ibadah berarti segala sesuatu yang dilakukan berada dalam aturan Allah, bernilai ibadah berarti apa–apa yang dihasilkan daripadanya adalah semata–mata hanya untuk Allah, tak ada alasan selain itu. Maka, apa–apa yang dilakukan dan dihasilkan tersebut harus senantiasa terjaga dan terpelihara. Hal ini erat kaitannya sikap–sikap yang dimiliki oleh para pasangan setelah menikah. Menikah berarti masing–masing telah siap untuk lebih menjaga diri, menjaga perasaan pasangannya meski ia telah mengetahui sejauh mana batasannya.

***

Jagalah Istrimu, Jaga Hatinya

Ketika itu, ada sepasang suami–istri yang tengah jalan–jalan sore di sepanjang jalan pertokoan di sebuah kota, sang suami menggandeng tangan sang istri sebagai bentuk penjagaan. Tak lama kemudian, keduanya tak sengaja bertemu teman perempuan si suami, yang diselidiki ternyata mereka sempat dekat dulu. Sang istri tak menampakkan wajah yang buruk di depan teman suaminya tersebut kala itu, dengan ramah sang istri menyalaminya. Melihat sang istri tak menampakkan sebuah respon negatif terhadap pertemuannya dengan "kawan lamanya" itu, sang suami pun tidak risih membuka obrolan ini dan itu.

Selang beberapa waktu, timbulah shock dalam hati sang istri, betapa ia lihat suaminya tadi dengan akrab ngobrol tanpa memikirkan perasaannya, terlebih yang diajak ngobrol adalah "kawan lamanya". Lalu, apa yang dilakukan sang suami? Sang suami hanya menganggap hal itu biasa–biasa saja, tak ada yang istimewa, sebab sikap sang istri tidak berubah kepadanya. Tapi, pernahkah ia memikirkan apa yang dirasakan oleh istrinya? Ya, semoga kita dapat mengambil ibrah dari peristiwa tersebut. Dalam peristiwa lain, ada seorang istri yang kerap kali mendapati suaminya ber–SMS ria dengan sang "kawan lama". Astaghfirullah...

Akhi, bukankah istrimu juga manusia layaknya dirimu? Yang memiliki kecenderungan untuk berbuat salah dan besar kemungkinan untuk berburuk sangka? Maka, jagalah istrimu, jagalah hatinya! Jangan biarkan ia berburuk sangka atas kelalaianmu dalam menjaganya, jangan biarkan ia menempuh dosa.

***

Dan Kau Tak Sebebas Merpati

Menjaga istri berarti menjaga tingkah laku agar tak menyakiti hati si dia. Jadi, jangan sekali–kali menempatkan dirimu pada posisi ketika dirimu sebelum menikah. Hal ini yang kemudian terkadang dilupakan oleh sebagian pasangan muda, mengingat usia masih sangat muda sehingga sah–sah saja.

Bagi mereka yang masih lajang, persiapkanlah dirimu sebaik–baiknya! Mumpung masih lajang, raihlah ilmu sebanyak–banyaknya! Matangkanlah usiamu ketika berani untuk menginjak ke marhalah cinta selanjutnya. Bukannya tidak setuju dengan nikah dini, bagi yang siap silahkan. Hanya ingin menegaskan, bahwa kau tak akan sebebas merpati lagi jika sudah menikah nanti.

Sebelum menikah, ada kebutuhan–kebutuhan dalam rangka meningkatkan kualitas diri yang akan leluasa didapatkan oleh mereka yang masih lajang, hingga seorang guru pun menegaskan ketika sang binaan mengajukan "proposal" kepadanya, bahwa bisa jadi amalan–amalan yang selama ini kita giatkan akan berkurang intensitasnya ketika kita sudah menuju ke sana karena yang menjadi konsentrasinya adalah urusan domestik yang sangat membutuhkan perhatian.

Jika sudah menikah nanti, maka kita tidak akan sebebas merpati. Tak sebebas merpati berarti kudu jaga sikap, jaga perasaan pasangan, dan kudu jaga segalanya, agar bahtera rumah tangga yang kita bangun menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, dan rahmah.

Ma'an Najah

Ma'an Najah

Jazakallah khairan katsiran

Jazakallah khairan katsiran