Salam Dulu baru baca ^_^

Salam Dulu baru baca ^_^

Sabtu, Desember 26, 2009

SHAUM ASYURA, Hukum, Keutamaan, Sejarah, dan Cara Pelaksanaannya

Abu Syuja Albanjary 18 Desember jam 19:42 Balas
Shaum ‘âsyûrâ` adalah shaum (puasa) hari âsyûrâ`, yaitu hari ke-10 bulan Muharram. Shaum pada hari ini memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam pernah ditanya tentang shaum pada hari Asyura`, maka beliau menjawab :

“(Shaum tersebut) menghapuskan dosa-dosa setahun yang telah lewat.” [HR. Muslim 1162)

Shaum ini merupakan shaum sunnah. Dulu Nabi shalallahu’alaihi wa sallam biasa melakukannya. Hal ini sebagaimana diceritakan oleh Ummul Mu`minin Sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu’anha :

“Dulu kaum Quraisy biasa bershaum hari ‘Asyura pada masa jahiliyyah. Dan Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam juga terbiasa bershaum pada hari tersebut (yakni sebelum beliau berhijrah ke Madinah).” [HR. Al-Bukhâri 2002, Muslim 1125]

Ketika Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam telah berhijrah dan tiba di Madinah, beliau mendapati Yahudi Madinah ternyata juga bershaum pada hari tersebut. Maka beliau bertanya kepada mereka. Hal ini sebagaimana dikisahkan oleh shahabat ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu’anhuma :

Bahwa Nabi shalallahu’alaihi wa sallam ketika tiba di Madinah, beliau mendapat Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura. Maka beliau bertanya (kepada mereka) : “Hari apakah ini yang kalian bershaum padanya?” Maka mereka menjawab : “Ini merupakan hari yang agung, yaitu pada hari tersebut Allah menyelamatkan Musa beserta kaumnya dan menenggelamkan Fir’aun bersama kaumnya. Maka Musa bershaum pada hari tersebut dalam rangka bersyukur (kepada Allah). Maka kami pun bershaum pada hari tersebut” Maka Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian.” Maka Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bershaum pada hari tersebut dan memerintahkan (para shahabat) untuk bershaum pada hari tersebut. [HR. Al-Bukhari 2004, 3397, 3943, 4680, 4737. Muslim 1130]

Maka awal setiba beliau di Madinah, beliau memerintahkan para shahabatnya untuk melaksanakan shaum pada hari ‘Asyura. Bahkan menjadi shaum wajib bagi kaum muslimin. Hal ini sebagaimana dikisahkan oleh Sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu’anha :

“Dulu Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam memerintahkan (para shahabat) untuk bershaum pada hari ‘Asyura. Namun ketika diwajibkan shaum Ramadhan, maka jadilah bagi siapa yang mau boleh bershaum (’Asyura`) dan barangsiapa yang mau boleh juga tidak bershaum.” [Al-Bukhari 2001, Muslim 1125]

Kewajiban tersebut diperkuat dengan adanya seruan umum atas perintah Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam , sebagaimana dikisahkan oleh Salamah bin Al-Akwa’ radhiyallahu’anhu :

Nabi shalallahu’alaihi wa sallam memerintahkan seseorang dari Aslam untuk mengumumkan kepada manusia : “Bahwa barangsiapa yang telah terlanjur makan, maka hendaknya ia bershaum pada sisa hari tersebut. Barangsiapa yang masih belum makan, hendaknya ia bershaum. Karena sesungguhnya hari ini adalah hari ‘Asyura` “. [HR. Al-Bukhari 2007, Muslim 1135]

Demikianlah, pada awal mula hijriah shaum ‘Asyura` merupakan kewajiban atas kaum muslimin.

Namun kemudian kewajiban tersebut dihapus dengan turunnya perintah shaum Ramadhan. Hal ini berdasarkan penegasan shahabat Ibnu ‘Umar radhiyallahu’anhuma :

“Nabi shalallahu’alaihi wa sallam melaksanakan shaum ‘Asyura, dan memerintahkan (para shahabat) untuk bershaum juga pada hari tersebut. Namun ketika shaum Ramadhan diwajibkan, maka (shaum ‘Asyura) ditinggalkan.” [HR. Al-Bukhari no. 1892]

Juga sebagaimana penuturan ‘Aisyah radhiyallahu’anha :

“Ketika turun perintah shaum Ramadhan, maka shaum Ramadhan menjadi kewajiban, dan ditinggalkanlah (kewajiban) shaum ‘Asyura`. Jadinya barangsiapa yang mau boleh bershaum pada hari tersebut dan barangsiapa yang mau boleh tidak bershaum pada hari tersebut” [HR. Al-Bukhari 4504]

Maka dihapuslah kewajiban shaum ‘Asyura`, dan hukumnya berubah menjadi mustahab (tidak wajib).

Namun dalam pelaksanaanya, Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam tidak suka kalau hanya dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram saja. Beliau menginginkan untuk berbeda dan menyelisihi kaum Yahudi yang juga punya kebiasaan bershaum ‘Asyura`. Maka beliau menginginkan untuk melaksanakannya pada tanggal 9 dan 10 Muharram.

Hal ini sebagaimana dituturkan oleh shahabat ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu’anhuma :

Ketika Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bershaum pada hari ‘Asyura dan memerintahkan untuk bershaum pada hari itu, para shahabat shahabat berkata : “Itu adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashara.” Maka Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Bila tiba tahun depan Insya Allah kita (juga) akan bershaum pada hari ke-9 (bulan Muharram).”

Ibnu ‘Abbas berkata : Namun belum sampai tahun depan kecuali Nabi shalallahu’alaihi wa sallam telah wafat terlebih dahulu. [HR. Muslim no. 1134]

Oleh karena itu shahabat ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu’anhuma menegaskan :

“Bershaumlah pada hari ke-9 dan ke-10, selisihilah kaum Yahudi!” [HR. ‘Abdurrazzaq dalam Mushannaf¬- nya 7839, Al-Baihaqi IV/287. Diriwayatkan juga oleh At-Tirmidzi dalam Sunan-nya di bawah hadits no. 755]

Dalam riwayat lain, disebutkan agar bershaum pada tanggal 9 dan 10, atau 10 dan 11, atau 9, 10, 11.

“Bershaumlah kalian pada hari ‘Asyura, dan selisihilah kaum Yahudi. Bershaumlah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” [HR. Ahmad 1/241, Ibnu Khuzaimah 2095]

Berarti shaum dilaksanakan tanggal 9 dan 10 Muharram, atau 10 dan 11 Muharram

Dalam riwayat lain dengan lafazh :

“Bershaumlah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya.” [HR. Al-Baihaq IV/287]

Berarti shaum dilaksanakan tanggal 9, 10, dan 11 Muharram.

Namun tentang kedudukan hadits tersebut, Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah menyatakan bahwa sanadnya dha’if (lemah). Karena adanya perawi yang lemah, yaitu Ibnu Abi Laila. Dia adalah perawi yang jelek hafalannya. Ibnu Abi Laila yang jelek hafalannya ini meriwayatkan hadits tersebut secara marfu’ (sampai kepada Nabi), yang riwayatnya tersebut berbeda dengan riwayat perawi lain yang lebih kuat hafalannya, yaitu ‘Atha` dan lainnya, yang mereka meriwayatkan hadits tersebut secara mauquf (hanya ucapan) shahabat Ibnu ‘Abbas. Riwayat yang mauquf ini shahih sebagaimana diriwayatkan oleh Ath-Thahawi dan Al-Baihaqi. Demikian penjelasan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ta’liq Shahih Ibni Khuzaimah no. 2095.

Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah berkata :

“Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam mensyari’atkan kepada kita untuk bershaum sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.

- bershaum pada hari ke-9 dan ke-10 ini yang paling utama.

- kalau bershaum pada hari ke-10 dan 11 maka itu sudah mencukupi, karena (dengan cara itu sudah) menyelisihi Yahudi.

- kalau bershaum semuanya bersama hari ke-10 (yaitu 9, 10, dan 11) maka tidak mengapa. Berdasarkan sebagian riwayat : “Bershaumlah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya.”

- Adapun bershaum pada hari ke-10 saja maka makruh.”

[Majmu Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah XV/403, fatwa no. 158]

Jadi, yang paling utama adalah shaum hari ke-9 dan ke-10.

Namun, para ‘ulama lainnya ada yang berpendapat bahwa yang paling utama adalah bershaum tiga hari, yaitu 9, 10, dan 11 Muharram. Ini merupakan pendapat Ibnul Qayyim (dalam Zadul Ma’ad II/76) dan Al-Hafizh (dalam Fathul Bari).

Pendapat ini dikuatkan pula oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah. Beliau berkata :

“Shaum ‘Asyura` memiliki empat tingkatan :

Tingkat Pertama : bershaum pada tanggal 9, 10, dan 11. Ini merupakan tingkatan tertinggi. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dalam Al-Musnad : Bershaumlah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya. Selisihilah kaum Yahudi.” Dan karena seorang jika ia bershaum (pada) 3 hari (tersebut), maka ia sekaligus memperoleh keutamaan shaum 3 hari setiap bulan.

Tingkat Kedua : bershaum pada tanggal 9 dan 10. Berdasarkan sabda Nabi shalallahu’alaihi wa sallam : “Kalau saya hidup sampai tahun depan, niscaya aku bershaum pada hari ke-9.” Ini beliau ucapkan ketika disampaikan kepada beliau bahwa kaum Yahudi juga bershaum pada hari ke-10, dan beliau suka untuk berbeda dengan kaum Yahudi, bahkan dengan semua orang kafir.

Tingkat Ketiga : bershaum pada tanggal 10 dan 11.

Tingkat Keempat : bershaum pada tanggal 10 saja. Di antara ‘ulama ada yang berpendapat hukumnya mubah, namun ada juga yang berpendapat hukumnya makruh.

Yang berpendapat hukumnya mubah berdalil dengan keumuman sabda Nabi shalallahu’alaihi wa sallam ketika beliau ditanya tentang shaum ‘Asyura`, maka beliau menjawab “Saya berharap kepada Allah bahwa shaum tersebut menghapuskan dosa setahun sebelumnya.” Beliau tidak menyebutkan hari ke-9.

Sementara yang berpendapat hukumnya makruh berdalil dengan sabda Nabi shalallahu’alaihi wa sallam : “Selisihilah kaum Yahudi. Bershaumlah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” Dalam lafazh lain, “Bershaumlah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya.” Sabda beliau ini berkonsekuensi wajibnya menambahkan satu hari dalam rangka menyelisihi (kaum Yahudi), atau minimalnya menunjukkan makruh menyendirikan shaum pada hari itu (hari ke-10) saja. Pendapat yang menyatakan makruh menyendirikan shaum pada hari itu saja merupakan pendapat yang kuat.”

sumber : http://www.facebook.com/notes/rodiah-hasan-akil/shaum-asyura-hukum-keutamaan-sejarah-dan-cara-pelaksanaannya/223915239910

Minggu, Desember 20, 2009

Catatan Abu Fauzan Al-palimbany: Teruntuk Sahabatku....

Sahabat bukanlah matematika yang bisa dihitung nilainya...

Sahabat juga bukanlah ekonomi yang bisa dihitung secara materi...

Sahabat yang baik adalah bekal di kala susah dan perhiasan di kala senang

Sahabat yang bisa memotivasi diri untuk belajar dan menguatkan semangat meraih ilmu

Dari Abu Musa Al Asy'ari, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Perumpamaan teman yang baik dan teman yang jahat, bagaikan penjual minyak wangi dan pandai besi. Penjual minyak wangi anda bisa membeli darinya, atau dia bisa memberi anda minyak wangi, atau anda mendapatkan aroma yang harum. Adapun pandai besi, ia akan membakar baju anda atau anda mendapatkan bau yang tidak enak." (Muttafaq 'alaih)

Jiwa cenderung mengikuti teman pergaulannya, maka dari itu seseorang bisa dilihat dari cerminan teman bergaulnya. Di antara penyakit jiwa dikarenakan banyak bergaul dengan orang yang malas, pendosa, dan jahat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bers abda,

“Seseorang sesuai dengan agama temannya, maka hendaklah seseorang memperhatikan siapa teman bergaulnya.” (HR Ahmad dan Tirmidzi, Beliau mengasankannya. Al Hakim menshahihkannya, dan disetujui olem Imam Adz-dzahabi”

Teman bergaul ada 4 macam, yaitu:

1.Teman bergaul laksana makanan yang tidak bisa ditinggalkan dalam sehari semalam. Apabila sudah terpenuhi keperluannya, ia bisa ditinggalkan. Apabila ia diperlukan, kita bisa kembali kepadanya. Mereka adalah para ulama.

2. Teman bergaul laksana obat, yang dibutuhkan ketika sakit. Selama kita sehat, kita tidak perlu bergaul dengannya. Mereka bisa saja dokter, teman belajar, tetangga, kerabat, atau teman kerja
3. Teman bergaul laksana penyakit, dengan berbagai perbedaan tingkatan, macam, kekuatan, dan kelemahannya. Ada yang memberikan penyakit kronis, parah, bahkan penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
4. Teman bergaul yang menghantarkan kepada kebinasaan, bergaul dengannya ibarat menenggak racun yang mematikan. Mereka adalah ahlul bid’ah yang sesat dan menyesatkan, orang-orang fasiq, penjahat, dan ahlul ma’ashiy yang melakukan dosanya secara terang-terangan.

Semoga Allah melimpahkan taufiq dan hidayahNya agar kita senantiasa bergaul dengan ahlul ‘ilm yang bisa membantu kita dalam amal kebajikan, selalu mengingatkan kita dari kesalahan kita dengan cara yang baik dan bijak, selalu mendorong kita untuk lebih bersemangat dalam menuntut ilmu agama…dan menghantarkan kita menuju surgaNya…Aamiin

Sahabat – sahabatku…hatiku merindukan kalian T_T…anna Uhibbukum Fillaah…>>yang lagi merindukan kalian

Seseorang pernah bertutur,

"Kawan sejati adalah.......kawan yang mau berbagi dengan kita...
Ketika kita salah, dia adalah orang yang mau mengingatkan kita, sehingga kesalahan kita itu tidak membawa kepada kekufuran.

Ketika kita benar, dia adalah orang yang mau mengingatkan kita, bahwa dengan kebenaran yang ada janganlah kita takabbur, sehingga melupakan Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai sumber kebenaran hakiki.

Ketika kita mendapat musibah, dia selalu menasihati kita untuk bersabar bahwa semua itu adalah kasih sayang Allah 'Azza wa Jalla dengan menguji keimanan hambaNya.

Ketika kita mendapat kelapangan, dia akan turut berbahagia, dengan kelapangan yang ada pada kita, dan memberikan taushiyah akan pentingnya bersyukur kepadaNya.

Yang terpenting dari kawan sejati adalah.....dia tidak akan segan-segan mengajak kita ke surga dan mencegah kita terjerumus neraka Allah Subhanahu wa Ta'ala."
(Dikutip dari risalah seorang kawan)


*******************************
Maraji’ :

Muhammad bin Shalih Alu ‘Abdillah, Abul Qa’qa, 102 Kiat Agar Semangat Belajar Agama Membara, Surabaya: Pustaka ELBA, 2005

sumber : http://www.facebook.com/notes/abu-fauzan-al-palimbany/teruntuk-sahabatku/200231716658

Jumat, Desember 18, 2009

Jangan Angkat Gelas Terlalu Lama!!!

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: “Seberapa berat menurut kalian kira-kira segelas air ini?” Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr.

“Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya,” kata Covey.

“Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat.”

“Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya,” lanjut Covey.

“Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi.” Kita harus meninggalkan beban kita secara periodic, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi. Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban tersebut.”

“Bukan beban berat yang membuat kita Stress, tetapi lamanya kita memikul beban tersebut.” Stephen Covey.

* Anda setuju ?

oOo

“Dan janganlah kamu merasa hina dan janganlah kamu bersedih padahal kalianlah yang paling tinggi jika kalian beriman”. (Ali Imran : 139)

sumber : http://www.facebook.com/home.php?#/inbox/?folder=[fb]messages&page=1&tid=1169870330203

Kunci ZuhuD

Aku Tahu;
Rizki Ku Tak Mungkin Diambil Orang Lain;
Karenanya Hati Ku Tenang;

Aku Tahu;
Amal-amal Ku Tak Mungkin Dilakukan Orang Lain;
Maka Aku Sibukkan Diri Ku Untuk Beramal;

Aku Tahu;
ALLAH Selalu Melihat Ku;
Karenanya Aku Malu;
Bila ALLAH Mendapati Ku Melakukan Kemaksiatan;

Aku Tahu;
Kematian Menanti Ku;
Maka Ku Persiapkan Bekal;
Untuk Berjumpa Dengan Rabb Ku;

(Hasan Al Bashri)


Asmaul Husna...;-)

Kebaikan Iman Itu Ialah Dengan Beramal Sholeh..;-)
Kebaikan Hati Ialah Dengan Niat;-)
Kebaikan Niat Ialah Apabila Dilandasi Oleh Keikhlasan Karena ALLAH SWT..;-)

sumber : http://www.facebook.com/notes/-loveriks-es-/kunci-zuhud-/198225822235

Mari Berzikir....


Dalam hadits Qudsi (HR. Bukhari) , Allah SWT berfirman :

"Barang siapa yang sibuk berzikir mengingat-Ku hingga lupa berdoa, niscaya Aku akan berikan padanya hal terbaik yang pernah Aku berikan kepada mereka yang berdoa."

Hadist riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Allah Ta'ala berfirman:

"Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam suatu jemaah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kumpulan makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari.

Membumikan Tahun Baru Hijriyah

a. Pendahuluan.

Beberapa tahun terahir, antara tahun baru hijriyah dan tahun baru masehi berdekatan, bahkan pernah bersamaan. Umat islam di belahan dunia merayakan dan menyambut tahun baru Masehi dengan bersukaria, bahkan terkesan menghambur-hamburkan harta benda. Seperti, makan, minum, serta busana khusus yang dipesiapakan untuk menyambut tahun baru masehi, tak terkecuali umat islam. Di Negeri Indonesia yang mayoritas beragama islam juga menyambut tahun baru Masehi. Bahkan lebih semarak dari pada tahun baru Hijriyah. Tahun baru Hijriyah nyaris tidak diketahui oleh mayoritas umat islam di belahan nusantara. Bagaimana merayakan!? Wong tidak tahu, sebenarnya Hijriyah itu mahluk apa?

Ini merupakan sebuah kewajaran, walaupun bangsa Indonesia sebagian besar beragama islam. Akan tetapi, peranan Negara dan pemerintah, dalam hal ini Depag, jarang sekali mengenalkan Penanggalan Hijriyah. Sekolah Formal, mulai tingkat SD-perguruan tinggi juga jarang yang menggunakan penanggalan Hijriyah. Kadang, sekolah swasta yang berbasis agama, juga lebih sreg menggunakan penanggalan Masehi. Karena penanggalan Masehi lebih membumi di bumi Indonesia, dari pada penanggalan Hiriyah yang mulai terlupakan.

b. Sejarah Penggunaan Hijriyah.

Pada masa pemerintahanya, dalam surat menyurat tidak tertulis tanggal, bermula dari sebuah surat yang diterima dari Gubernur Kuffah, Abu Musa al-Asaary. Tertulis dalam surat tersebut bahwa tidak ada tanggalnya. Akhirnya Umar mengumpulkan para sahabat untuk merumuskan masalah tersebut, Usman bin Affan, Ali bin Abi Tholib selaku tokoh-tokoh sahabat. Tujuanya adalah bermuswarah untuk penanggalan islam. Dalam sebuah diskusi atara pemuka sahabat, muncul beberapa pendapat, antara lain. Memulai penanggalan islam sejak kelahiran Nabi, ada lagi pendapat yang mengatakan bahwa penanggalan islam dimulai pada masa kerasulan Nabi. Ada juga yang mengatakan bahwa yang paling tepat adalah dimulai ketika Nabi isra’ mi’roj. Ada juga pendapat, agar dimulai ketika hijrah dari Makkah ke Madinah.

Setelah melalui perdebatan, maka mereka sepakat bahwa penanggalan islam dimulai sejak hijrahnya Nabi dari Makkah ke Madinah. Disepakati awal kalender islam dari hijranya Nabi, sangat beralasan.

Karena makna hijrah adalah perubahan dan pembahruan, artinya dalam sebuah perjalanan Nabi dari Makkah ke Madinah adalah sebuah proses perubahan dari kondisi yang kurang baik menuju kondisi yang lebih baik atau dari tempat yang tidak aman menuju tempat yang aman. Dalam sebuah literatur, makna hijrah adalah berpindah dari satu tempat ketempat lain dengan tujuan menyelamtkan aqidah (keyakinan), sehingga semua aktifitas ibadah, muamalah, belajar mengajar berjalan dengan baik tanpa ada ancaman dan ganguan.

Nabi membuktikan, di Madinah beliau mampu membangun peradapan baru, masyarakat baru, Negara baru berdasarkan kaidah-kaidah syariat. Nabi mampu mengayomi semua lapisan masyarakat yang beraneka ragam keyakinan dibawah kepemipinaya yang adil. Masyarakat baru yang dibangun oleh Nabi adalah “ Masyarakat Madani”, yang mengedepankan nilai-nilai moral, etika dan ahlaqul Karimah. Dalam waktu singkat, terbentuklah daulah islamiyah sebagaimana yang rencanakan tuhan di muka bumi ini.

Di dunia Arab, seperti Arab Saudi, Syiria, Mesir, penggunaan kalender islami masih eksis. Tak terkecuali juga Negara-negara islam di Jazirah Arab lainnya. Hanya saja, mereka tidak merayakan tahun baru Hijriyah sebagaimana orang Eropa merayakan tahun baru Masehi. Hanya sebagian kecil Negara Arab yang melestarikan tahun baru hijriyah dengan melasanakan perayaan-perayaan sebagaimana orang Eropa dan Amerika. Akan tetapi, gaungnya masih kalah dengan mereka. Orang Arab lebih suka merayakan hari kemerdekaan negaranya masing-masing. Kendati demikian, bukan berarti penanggalan Masehi tidak dipergunakan. Ada sebagian Negara Arab yang lebih suka menggunakan Kalender Masehi dari pada Kalender Arab Hijriyah.

Di Negara Asia, khususnya Negara Indonesia, mulai ada tren baru. Sebagian umat islam merayakan tahun baru dengan “dzikir bersama”, pengajian umum, lomba-lomba, serta beragam kegiatan dilakukan untuk merayakan tahun baru Hijriyah. Apa yang dilakukan sebagian besar orang Islam di Indonesia merupakan langkah membumikan tahun baru Hijriyah yang mulai terkikis dan tergeser oleh budaya perayaan baru Masehi. Maraknya perayaan tahun baru hijriyah oleh sebagian kalangan umat islam adalah budaya tandingan (counter culture) terhadap pergantian tahun yang cendrung merupakan hura-hura belaka (Azyumardi Azra; Jawa Pos 29-12 2008).

Tren baru ini perlu dilestarikan, karena ini merupakan awal yang baik, budaya tandingan mesti dibangun agar budaya hura-hura bisa terkendali. Jika Umar membangun budaya baru dengan “ kalender hijriyah”, sebagai pengikut Nabi mesti mewarisi sifat Umar yang suka membangun budaya baru sehingga menjadi warisan bagi generasi akan datang. Jangan sampai kita terbelenggu dengan dogma-dogma yang melarang merayakan dzikir bersama karena tidak berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah. Atau memberikan cap’’ tersesat’’, sebagaimana kebanyakan buku-buku yang melarang ‘’perayaan maulid Nabi’’. Semangat Umar bin Khattab mesti diteladani, karena menghidupkan tahun Arab dikalangan umat islam mulai hilang, bahkan nyaris ditinggalkan. Banyak sudah generasi islam yang tidak tahu kelender islam. Padahal, mereka tahu dan hafal mereka tidak hafal sebagaiamana kalender Masehi.

C. Renungan Tahun Baru Hijriyah.

Pergantian tahun berarti bertambah pula usia manusia. Berarti, jatah hidup tiap-tiap manusia berkurang, dan usia dunia ini mendekati hari penentuan (qiamat). Jika mengikuti filsafat ‘’ padi’’, semakin tua semakin merunduk, semakin matang dan siap di panen. Begitu juga manusia, semakin tua usianya, mestinya semakin bijaksana dan semakin matang berfikirnya, serta semakin dekat dengan tuhan. Oleh karena itu, hendaknya semakin memperbanyak ibadah kepada-Nya. Jangan sampai menjadi’’ tua-tua keladi, makin tua makin menjadi-jadi’’.

Di tahun yang baru ini, semoga niat, tekad memperbaiki kesalahan dan kekuarangan yang pernah dilakukan pada tahun lalu. Menyambut tahun baru, dengan semangat baru, serta pola dan gaya hidup yang sehat lahir dan batin. Tidak ada yang lebih baik disisi Allah SWT kecuali mengakui semua kesalahan dan kekurangan kita selama ini. Manusia tempat salah dan lupa, tapi sebaik-baik orang yang salah, mereka yang mengakui kesalahan itu, dan mau memperbaikinya. Mari kita membumikan bulan Muharram. Dan mengenalkan kepada semua umat islam dimana saja berada, kita rayakan dengan beragam kebaikan, bukan merayakan dengan cara hedonis dan berfoya-foya. Wallau a’lam

sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/17/membumikan-tahun-baru-hijriyah/

Kamis, Desember 17, 2009

Makna Tahun Hijriyah

Menyambut tahun baru Hijriyah 1 Muharram 1421H Sebagai umat Islam sebaiknya kita tahu nama bulan-bulan dalam kalender Islam tersebut. Ada banyak makna dari tiap bulan-bulan pada Tahun Islam ini sbb:

Tahun Hijriyah adalah kalender Islam yang didasarkan atas peredaran bulan (qamariyah). Maka tidaklah salah apabila ada yang menyebutnya tahun Qamariyah. Tahun Hijriyah dihitung dari hijrahnya Nabi Muhammad saw. sebagai tahun pertama. Penetapan tahun hijriyah dilakukan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khatthab, tepatnya pada tahun keempat ia berkuasa, yakni hari Kamis, 8 Rabi'ul Awal tahun 17 Hijriyah.

Sebelum penetapan tahun Hijriyah, dari masa ke masa dihitung berdasarkan peristiwa-peristiwa penting. Seperti penamaan "Tahun Azan" sebagai tahun pertama, karena pada saat itulah disyariatkan azan. Atau penamaan "Tahun Wada" yang artinya "perpisahan" sebagai tahun ke sepuluh. Sebab, pada masa itulah, Nabi Muhammad saw, melaksanakan haji wada' yang merupakan haji terakhir sebagai perpisahan dengan kaum muslimin.

Tahun Hijriyah terdiri dari 12 (dua belas) bulan dengan jumlah hari 30 dan 29 yang silih berganti setiap bulan. Penetapan bulan sebanyak 12 ini, sesuai dengan firman Allah SWT,

"Sesungguhnya bilangan bulan disisi Allah ada dua belas, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Di antara bulan-bulan itu, ada empat bulan yang dihormati (Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram, dan Rajab). Itulah ketetapan agama yang lurus. Maka janganlah kamu menganiaya diri (maksudnya mengerjakan perbuatan yang melanggar kehormatan bulan-bulan itu dengan mengadakan peperangan) pada bulan-bulan itu. Perangilah kaum Musyrik itu semuanya sebagaimana mereka memerangimu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (Q.S. At Taubah: 36).

A. Nama-nama Bulan Penamaan bulan-bulan dalam tahun Hijriyah disesuaikan dengan masa yang sedang mereka (Bangsa Arab) jalani.

  1. Muharram, nama bulan pertama. Artinya, yang diharamkan atau yang menjadi pantangan. Penamaan Muharram, sebab pada bulan itu dilarang menumpahkan darah atau berperang. Larangan tersebut berlaku sampai masa awal Islam. Namun larangan berperang pada bulan itu tidak berlaku lagi sejak turun firman Allah SWT, "Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusirmu. (Mekah)." (Q.S. Al Baqarah: 191). Para Ulama juga sependapat mengenai telah dicabutnya larangan berperang itu, dengan alsan yang sangat kuat, para sahabat melakukan peperangan pada bulan tersebut
  2. Shafar, nama bulan kedua. Artinya, kosong. Penamaan Shafar, karena pada bulan itu semua orang laki-laki Arab dahulu pergi meninggalkan rumah untuk merantau, berniaga dan berperang, sehingga pemukiman mereka kosong dari orang laki-laki.
  3. Rabiu'ul Awal, nama bulan ketiga. Berasal dari kata rabi (menetap) dan awal (pertama). Maksudnya masa kembalinya kaum laki-laki yang telah meninggalkan rumah atau merantau. Jadi awal menetapnya kaum laki-laki di rumah. Pada bulan ini banyak peristiwa bersejarah bagi umat Islam. Antara lain : Nabi Muhammad saw lahir, diangkat menjadi Rasul, melakukan hijrah, dan wafat pada bulan ini juga.
  4. Rabi'ul Akhir, nama bulan keempat. Artinya masa menetapnya kaum laki- laki untuk terakhir atau penghabisan.
  5. Jumadil Awal, nama bulan kelima. Berasal dari kata jumadi (kering) dan awal (pertama). Penamaan Jumadil awal, karena bulan ini merupakan awal musim kemarau, dimana mulai terjadi kekeringan.
  6. Jumadi Akhir, nama bulan keenam. Artinya, musim kemarau yang penghabisan.
  7. Rajab, nama bulan ketujuh. Artinya mulia. Penamaan Rajab, karena bangsa Arab tempo dulu sangat memuliakan bulan ini. Antara lain dengan melarang berperang, namaun sebagaimana telah disebutkan di muka, larangan tersebut telah dicabut dalam Islam.
  8. Syaban, bulan kedelapan. Artinya berkelompok. Penamaan Sya'ban karena orang-orang Arab pada bulan ini, lazimnya berkelompok mencari nafkah. Peristiwa penting bagi umat Islam yang terjadi pada bulan ini adalah perpindahan kiblat dari Baitul Muqaddas ke Ka'bah (Baitullah).
  9. Ramadhan, nama bulan kesembilan. Artinya sangat panas. Bulan Ramadhan merupakan satu-satunya bulan yang tersebut dalam Al-Quran. Satu bulan yang memiliki keutamaan, kesucian, dan aneka keistimewaan. Hal itu dikarenakan peristiwa-peristiwa sebagai berikut :
    a. pertama kali Allah menurunkan ayat-ayat Al-Quran.
    b. salah satu malam dalam bulan ini, Allah SWT jadikan malam Lailatul Qadar, yakni malam yang sangat tinggi nilainya, karena para malaikat turun untuk memberkati orang-orang beriman yang sedang beribadah.
    c. bulan ini ditetapkan sebagai waktu ibadah puasa wajib.
    d. pada bulan ini kaum muslimin dapat menaklukan kaum musyrik dalam perang Badar Kubra.
    e. pada bulan ini juga Nabi Muhammad saw berhasil mengambil alih kota Mekah dan mengakhiri penyembahan berhala yang dilakukan oleh kaum musyrik.

    Dilihat dari fungsinya, bulan Ramadhan memiliki beberapa nama, antara lain:
    a. Syshrul Quran, adalah bulan pertama ayat-ayat Al Quran diturunkan.
    b. Syahrul Tilawah, adalah bulan pertama pembacaan Al Quran. Maksudnya bulan untuk menekunkan diri (memperbanyak waktu) dengan membaca dan mempelajari Al-Quran.
    c. Syahrul Shiyam, adalah bulan diwajibkan puasa bagi umat Islam.
    d. Syahrush Shabri, adalah bulan untuk melatih kesabaran.
    e. Syahrun Najah, adalah bulan pelepasan dari azab neraka (pengampunan)
    f. Syahrur Rahmah, adalah bulan yang penuh limpahan rahmat.
    g. Syahrul Ala'i, adalah bulan yang penuh kenikmatan dan limpahan karunia.
  10. Syawal, nama bulan kesepuluh. Artinya, kebahagiaan. Maksudnya kembalinya manusia ke dalam fitrah (kesucian) karena usai menunaikan ibadah puasa dan membayar zakat serta saling bermaaf-maafan. Itulah yang membahagiakan.
  11. Zulqaidah, nama bulan kesebelas. Berasal dari kata Zul (pemilik) dan Qa'dah (duduk). Penamaan Zulqaidah, karena bulan itu merupakan waktu istirahat bagi kaum laki-laki Arab dahulu. Mereka menikmatinya dengan duduk-duduk di rumah.
  12. Zulhijjah nama bulan kedua belas. Artinya yang menunaikan haji. Penamaan Zulhijjah, sebab pada bulan ini umat Islam sejak Nabi Adam as. menunaikan ibadah haji.
sumber : http://chalidbest.blogspot.com/2008/01/menyambut-tahun-baru-hijriyah-1.html

Sabtu, Desember 12, 2009

happy MiLad buat ikhwah


Kamu, Tulang Rusukku!

Untuk renungan bersama...
Kisah yang penuh iktibar, semoga kita dapat mengambil pengajaran daripadanya.

WANITA: Menurut kamu, saya ini siapa?
LELAKI: (Berfikir sejenak, lalu menatap WANITA dengan pasti)

Kamu, tulang rusukku! Kerana Allah melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam sedang lena tidur, Allah mengambil rusuk Adam dan menciptakan Hawa. Semua LELAKI mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hatinya....

Setelah menikah, pasangan itu mengalami masa yang indah dan manis untuk sementara. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kelelahan hidup yang ada. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas.

Pada suatu hari pada akhir sebuah pertengkaran WANITA lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak 'Kamu tidak cinta saya lagi!!!'. LELAKI sangat membenci ketidakdewasaan WANITA dan secara spontan juga berteriak 'Saya menyesali pernikahan ini! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!!!'

Tiba-tiba WANITA terdiam, dan berdiri kaku untuk beberapa saat. LELAKI menyesali akan apa yang sudah dia katakan, tetapi seperti air yang telah tertumpah tidak mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata, WANITA kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. 'Kalau saya bukan tulang rusukmu, biarkan saya pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing' .

Lima tahun berlalu.
LELAKI masih belum menikah, tetapi berusaha mencari kabar akan kehidupan WANITA. WANITA pernah ke luar negeri tetapi sudah kembali. Dia pernah menikah dengan seorang asing dan bercerai. LELAKI agak kecewa jika mengetahui WANITA tidak menunggu, sepertinya. Dan di tengah malam yang sunyi, dia meminum kopinya dan merasakan sakit di hatinya. Tetapi LELAKI tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan WANITA.

Suatu hari, mereka akhirnya bertemu kembali. Di airport, tempat di mana banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas.

LELAKI: Apa kabar?

WANITA: Baik... Kamu sudah menemui tulang rusukmu yang hilang?

LELAKI: Belum.

WANITA: Saya akan terbang ke New York dengan penerbangan berikut. Saya akan kembali 2 minggu lagi. Telepon saya kalau kamu ada waktu. Kamu tahu nombor telepon saya kan ? Tidak ada yang berubah.
WANITA tersenyum manis, berlalu mengucapkan 'Selamat tinggal..'

Satu minggu kemudian, LELAKI menerima kabar WANITA adalah salah seorang korban Menara WTC. Malam itu, sekali lagi, LELAKI meneguk kopinya dan kembali merasakan sakit dihatinya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena WANITA, tulang rusuknya sendiri yang telah dengan bodohnya dia patahkan.

Kita melampiaskan 99% kemarahan walau kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya adalah penyesalan. Seringkali penyesalan itu datang di kemudiannya, akibatnya setelah kita menyadari kesalahan kita, semua sudah terlambat... Karena itu, jagalah dan sayangilah orang yang dicintai dengan sepenuh hati...

Sebelum mengucapkan sesuatu berfikirlah dahulu,apakah kata-kata yang kau ucapkan akan menyakiti orang yang dicintai? Kira merasakan akan menyakitinya, sebaiknya jangan pernah dikatakan. Karena semakin besar risiko untuk kehilangan orang yang dicintai. Jadi berpikirlah, apakah kata-kata yang akan diucapkan sebanding dengan akibat yang akan diterima??

Tak perlu mencari teman secantik BALQIS,
Jika diri tak seindah SULAIMAN,
Mengapa mengharap teman setampan YUSUF,
Jika kasih tak setulus ZULAIKHA,
Tak perlu diri menjadi seteguh IBRAHIM,
Jika tak sekuat SARAH,
Mengapa didamba teman hidup seistimewa KHADIJAH,
Jika diri tak se sempurna RASULULLAH S.A.W

sumber : http://www.facebook.com/inbox/?ref=mb#/inbox/?folder=[fb]messages&page=1&tid=1227980313303

Renungan MAKNA WAKTU

Untuk memahami makna SATU TAHUN
Tanyalah seorang siswa yang gagal dalam ujian kenaikan kelas

Untuk memahami makna SATU BULAN
Tanyalah seorang ibu yang melahirkan bayi prematur

Untuk memahami makna SATU MINGGU
Tanyalah seorang editor majalah mingguan

Untuk memahami makna SATU HARI
Tanyalah seorang pekerja dengan gaji harian

Untuk memahami makna SATU JAM
Tanyalah seorang gadis yang sedang menunggu kekasihnya

Untuk memahami makna SATU MENIT
Tanyalah seseorang yang ketinggalan kereta

Untuk memahami makna SATU DETIK
Tanyalah seseorang yang selamat dari kecelakaan

Untuk memahami makna SATU MILI DETIK
Tanyalah seorang pelari yang meraih medali perak Olimpiade

Dan akhirnya, sadarkah Anda bahwa waktu terus berlalu ?
Siapkah Anda mempertanggungjawabkan kepada Alloh ?
bagaimana Anda menggunakan setiap mili detik waktu Anda ?

sumber : http://www.facebook.com/notes/luthfie-lasigma-alisyahbana/renungan-makna-waktu/366147790079

Sabtu, Desember 05, 2009

mes 2day

#5/12/09 18:44 Hanisah Fauziyyah
Apa kabar hati? Masihkah ia embun?
Merunduk d pucuk2 daun?
masihkah ia karang?
Berdiri tegar menghadapi gelombang ujian

Apa kabar iman?
Masihkah ia bintang?
Terang benderang menerangi kehidupan

Apa kabar saudaraku?
Dimanapun engkau berada
Semoga Allah senantiasa melindungi dan menjaga dirimu
hatimu dan imanmu
Hari ini dan untuk selamanya,,amin ;)

#5/12/09 12:41 Bds
shbtq bkn malaikat
ia tk bs terbang ke langit
tp ia selalu membantu q untuk terbang

shbtq bkn seorang jenius
tak bisa menghafal lebih dari 100 kata
tapi ia bisa menjelaskan dunia pada q

shbtq bukan pelawak
ia bukan badut
tapi ia bisa menghiburku

sahabat q bukan Tuhan
yg selalu mengabulkan harapanmu
tp ia membuat q mengerti kalo kami saling membutuhkan

Kamis, November 26, 2009

Sebelum Engkau Halal Bagiku

Duhai kamu yang tercipta dari tulang rusukku.
Di belahan Bumi manapun kamu berada.
Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu dengan bunga terindah sekalipun.
Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah, tersempurna, dan tertinggi.
Bagiku dirimu salah satu dari semua itu, karenanya kau tak membutuhkan persamaan.

Jangan pernah biarkan aku menatapmu penuh, karena akan membuatku mengingatmu.
Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu.
Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap dinding khayalku.
Membuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa, sesemangat mentari.
Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku yang masih penuh Lumpur.
Karena sesungguhnya dirimu terlalu suci.

Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan mimpi tak berujung.
Ada ingin tapi tak ada henti.
Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat selalu, meski ujung penutupmu pun tak berani kusentuh.
Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku karena sucimu kau pertaruhkan.
Mungkin kau tak peduli
Tapi kau hanya menjadi wanita biasa di hadapanku bila kau kalah.
Dan tak lebih dari wanita biasa.

Jangan pernah kau tatapku penuh
Bahkan tak perlu kau lirikkan matamu untuk melihatku.
Bukan karena aku terlalu indah, tapi karena aku seorang yang masih kotor.
Aku biasa memakai topeng keindahan pada wajah burukku, mengenakan pakaian sutra emas.
Meniru laku para ustadz, meski hatiku lebih kotor dari lumpur.
Kau memang suci, tapi masih sangat mungkin kau termanipulasi.
Karena toh kau hanya manusia - hanya wanita.

Beri sepenuh diri pada sang lelaki suci yang dengan sepenuh hati membawamu ke hadapan Tuhanmu.
Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, terukir dalam kitab suci, tak perlu dipikir lagi.
Tunggu sang lelaki itu menjemputmu, dalam rangkaian khitbah dan akad yang indah.
Atau kejar sang lelaki suci itu, karena itu adalah hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah.
Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir dalam kitab suci.

Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh hati ikhlas.
Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu, mungkin sekarang atau nanti, bahkan mungkin tak ada sampai kau mati.
Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua lelaki di fana saat ini.
Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu, yang kau bangun dengan segala kekhusyu’an tangis do’amu.

Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang terpilih itu, melainkan pada jalan yang kau pilih,
seperti kisah seorang wanita suci di masa lalu yang meminta ke-Islam-an sebagai mahar pernikahannya.
Atau mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih Tertinggi.
Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan menerima cinta dalam setiap denyut nadi kita.


Puisi yang sangat indah,, yang saya pun lupa tepatnya dimana saya mendapatkannya (sepertinya dari buletin seorang teman di friendster). Mohon maaf telah mengutip tanpa izin. Namun, semoga penulisnya mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari hikmah yang begitu dalam pada puisi ini :L


sumber : http://istrishalihah.blogspot.com

Sujud Cinta Seorang Hamba

Di atas hamparan sejadah suci
Hamba menadah kedua telapak tangan ini
Bagi memohon keampunan dan rahmat dariMu
Agar diberikan hamba hidayah serta taufiqMu
Supaya tidak tersimpang hamba dari jalanMu

Hati hamba merasa hambar dan sunyi
Tanpa iman dan semangat taqwa dalam hati
Jiwa hamba kosong dan takkan berisi
Melainkan dengan redha
Yang Maha Mengetahui
Yang menemukan hamba dalam bingkisan restu
Yang Maha Mengasihani

Saat tasbih mengisi ruang kosong di jari-jari
Mulut dan hati hamba bersatu berzikir mengingat Ilahi
Jiwa hamba terisi dengan munajat di malam hari
Diri ini hamba abdikan buat Pencipta langit dan bumi
Moga dosa-dosa lampau dapat dihapusi dan diampuni

Kening ini hamba rapatkan di atas hamparan murni
Sujud dahi hamba mencecah ke bumi
Tanda syukur hamba akan kebesaran Ilahi
Tidak terukur nilai cintaMu yang tinggi
Tidak terhitung nilai kasihMu yang bertambah setiap hari

Ya Rabbul Izzati…
Sudikah Kau menerima cinta hamba yang hina dengan longgokan dosa ini??
Semoga keampunan mendapat tempat untuk hamba yang sering lupa diri
Semoga rahmatMu sentiasa hadir menemani
Agar kehidupan duniawi dan ukhrawi hamba diredhai

Hamba amat mendambakan cinta dariMu
Hamba juga mengharapkan pertemuan denganMu
Diri hamba ini dahaga akan belaian kasihMu
Hamparan sejadah suci hamba buktikan padaMu
Sujud cinta hamba hanyalah untuk Tuhan yang berkuasa di atas segala sesuatu



by : http://qudwahhasanah198.blogspot.com/

Salam Idhul Adha 1430H

Assalamualaikum Wrt..

Dengan izin ALLAH SWT,insya-ALLAH besok hari J
umat 27 November 2009 bersamaan 10 Zulhijjah 1430 kita akan menyambut Hari Raya Idul Adha buat semua umat Islam di seluruh dunia.

Buat sahabat-sahabat, teman-teman seperjuangan yang dirahmati ALLAH,

Di kesempatan ini,ana ingin mengucapkan Selamat Idul
Adha buat antum semua. Moga kedatangan bulan barakah ini dapat meningkatkan keimanan kita pada Yang Maha Esa.Moga perayaan yang mulia ini dapat mengajarkan kita apa sebenarnya ARTI PENGORBANAN..insyaALLAH kita boleh ambil i'tibar dari kisah Sejarah Nabi Ibrahim & anaknya Nabi Ismail a.s.SubhanALLAH sungguh hebat kekuasaan ALLAH.

Kita coba bersama-sama jadikan kisah 2 kekasih ALLAH ini sebagai tauladan & renungan kepada diri kita bahawa perintah ALLAH itu perlu diletakkan di tempat yang lebih tinggi yang melampaui batasan kasih sayan
g antara seorang ayah & anaknya.

Hebat ujian ALLAH ini yang mana ia benar-benar menunjukkan kasih sayangNYA kepada setiap hamba-hambaNYA.Dengan ujian,kit
a akan dapat menikmati ni'mat kasih sayang ALLAH pada kita semua.

Wahai sahabat sekalian,
Ana ingin memohon maaf atas segala kehilafan. Ana mendoakan moga antum semua sentiasa dalam rahmat & ridho ILAHI..amiin
..Syukran atas segalanya..Moga kita ketemu lagi..Jazakumullah Khairan Kathira.. ^_^

by : http://qudwahhasanah198.blogspot.com/

KARI KAMBING. ( tp, utk uk 1 ekor ya...+- 8 smp 10 kg) ala tante Nan

Bahan :
Kambing 1 ekor. Bumbu kari kering 200gr. Kelapa parut +- 10 btr.
(Bwg merah 500gr. Bwg putih 250gr. Dihaluskan).
100gr bwg mrh > diiris2.
(cabe 500gr. Jahe 250gr. Laos 250gr. Kemiri 250gr.> dihaluskan).
Cengkeh 15 btr. Kayu manis 2 jari telunjuk. Daun kare 15 batang. Daun jeruk purut 10 lbr. Sereh 5 btg. Kunyit halus 1sdm. Minyak utk menumis 250gr. Tomat 10 bh. Bwg bombay 10bh. Cabe hijau secukupnya (sesuai selera ya)

Cara membuat :
1. Kambing direndam dgn air kelapa +- 10 mnt baru dicuci bersih.
2. Tumis bwg merah iris smp layu, baru masukkan bwg mrh & bwg putih yg telah dihaluskan tumis smp harum.
3. Kmd, masukkan bumbu basah yg tlah dihaluskan dan bumbu kering.
4. Masukkan daun-daunan dan santan kental. Didihkan smp agak menyusut baru masukkan kambing. Tambahkan santan encer.
5. Stlh masak. Masukkan tomat dibelah 6. Bw bombay diiris halus. Cabe hijau dibelah 2 buang bijinya. Dimasak smp matang.
SELAMAT MENCOBA...

by : yuk Tia

Selamat Idul Adha Pictures, Images and Photos

IduL Adha coming soon

idul adha Pictures, Images and Photos

Syair rindu dalam hati tlah timbul musim2 rindu
yg telah membuat mataQ menatap keagunganNy namaMu
yg mengalir lembut dg sentuhan asmaul husnaMu
yg setiap detik2 menggetarkan jantungQ penuh makna dlm panggilan adzan menyapa pagi hari
aq ingin menjadi embun
saat Allah mbwt drQ tersenyum berseri dlm shlt Q
Ya Allah..
Lhtlh drQ yg mnantimu dlm setiap langkahQ
yg terus berlari mencari keridhoanMu & cintaMu
agar kelak rinduku terbalas olehMu ya Allah

:-l dr shanti :-l

#26/11/09 11:21
Senyum adalah pesan kebahagiaan yg paling cepat utk disampaikan ke jiwa
meskipun qt lg bny masalah
janganlah menunggu datangnya bahagia tuk bs tersenyum
tp cobalah tersenyum bagaikan mentari yg menerangi bumi

kecubung batu dr kalimantan
shanti berkarya dg butiran berlian
mumpung bsk mau lebaran slh & khilaf mhn dimaafkan

#18:43 Eka
di hari yg indah ini, marilah qt mbrshkn harta qt dg berkurban
krn sbagiab dr harta qt adlah hak org2 tak mampu
slmt hr ry idul adha
smg dg adanya adha ini, qt lbh bs mdktkn dr kpd Allah. amin

#25/11/09 21:27 pamuji panca putra
Aslmkm.
"Sesungguhnya org yg beruntung adalah ketika hr ini lebih baik dr hari kmrn
& qt melakukan kebaikan yg bs menghapus dosa yg tlh lalu
Rasulullah bersabda :
"Dan puasa pd hari Arafah Aku mengharap ridho dr Allah
menghapuskan dosa 1thn yg tlah lalu & 1 thn yg akan datang (HR Imam Muslim & Ahmad)
mdh2an bsok pd hr Arafah (Kamis, 26 nov/ 09 dzulhijjah) qt diberikan Allah kesehatan utk melaksanakan puasa sunnah ini amin,
...
sebarkanlah pd orang2 yg kamu sayangi sbg bukti perhatianmu

#23/11/09 07:44 sandi
setiap embun yg ada di atas daun tdk pernah tergrsa2 u/ menjatuhkan diri ke tanah
seandainya manusia bs bersbar sprt embun, maka tdk akan ada kemurkaan di muka bumi ini

1#19/11/09 17:37 snti
ktny pershbtn itu bagaikan bju yg tak prnh jauh dr kancingny
ttp prshbtnny t tk sm dg bju & kncngny
trnyt prshbtnny bgaikn buah yg jth jauh dr phnny
smkn msk prshbtnny
smkn jauh rs prshbtnny

#19/11/09 17:24
manusia bagaikn kumpulan hari2
setiap hari yg pergi
qt bagaikan kehilangan bagian diri qt
apa yg tlh pergi tdk akan prnh kmbali
saatny menatap ke depan
saatnya berubah..saatnya berhijrah
met mnuju idul adha y sobat
tiada lain yg dpt q berikan pdmu selain doa suci dlm lubuk hati

Rabu, November 25, 2009

¤ MENEGUR DENGAN ENERGI CINTA ¤

Assalaamu'alaikum Wr Wbr.
apa kabar teman2 ? semoga selalu dalam lindungaNya..amin

"Tolonglah saudaramu ketika ia berbuat zalim maupun dizalimi. Apabila ia zalim, cegahlh dr perbuatanny. Bila ia dizalimi, upayakn agar ia menang."[HR.Al-Bukhori]

Indahnya hidup bersama Islam. Smua mnjadi begitu bermakna. Tak ada yg sia2. Itulah keindahan ketika seorang hamba berbagi rasa dgn saudarany sesama mukmin. Tak ada benci, tak ada caci. Smua terbingkai dlm untaian rohmat. Tak ad manusia yg sempurna. Sebagaimana, tdk ad manusia yg slalu berbuat salah. Slalu ad celah di mana cahaya hidayah bs merambat pelan, tp pasti. Ketika itulah seseorang mrasakan indahnya sebuah persaudaraan. Indahnya hidup dlm naungan Islam.

Tidak smua or mampu menemukn kekurangan dirinya sendiri. Krn bnyk sebab, org slalu mrasa benar. Di antara sebab itu, adany dominasi ego yg kuat. Dominasi ini bs menjurus pd ksombongan: menolak kebenaran (battorul haq), & mngecilkn keberadaan org lain.

Perilaku ini tdk disukai Rosululloh saw. "Ada 3 hal yg bs membinasakn. Yaitu, hawa nafsu yg dituruti, kekikiran yg dipelihara, dan slalu membanggakan diri sendiri."[HR.Athabrani & Anas] Slalu merasa baik & benar itulah yg kerap membuat manusia terus berkubang dlm lumpur kesalahan. Tdk adanya teguran kian membuat org seperti itu terus tenggelam dlm kesalahan.

"Telah dekat hari hisab (perhitungan amal) buat manusia, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling."[QS.Al-Anbiyaa:1]
Mau tidak mau, org butuh org lain menemukan kotoran2 yg mungkin melekat. Stiap org butuh teguran. Dr teguran itulah kebengkokan saudara muslim bisa diluruskan.

Seorang manusia bkn sj bs menzalimi org lain,tp jg menzalimi diri sendiri. Penzaliman ini muncul ketika trjadi pnyimpangan dr ketentuan Alloh thd diri sendiri. Dan pnyimpangan ini akn merusak fisik, pikiran, dan moral si pelaku. Bentuknya banyak: mencoba narkoba, miras, judi, zina, merokok, dsbny.

Kecenderungan buruk itu muncul krn bberapa sebab. Meredupny iman dlm hati adl di antara sebab itu. Ketika keimanan mulai tipis, rasa malu pun mulai pergi. Org menjadi tdk sungkan melakukan keburukan. Kedua, blm paham dampak burukny. Sepeqti apa tersiksanya org yg kecanduan narkoba, sm skali blm pernah terpikir. Ketiga, korban lingkungan. Org seperti ini lemah pendirian. Ia gampang terombang-ambing pengaruh..

Saat itulah, seseorang butuh penyelamatan. Org seperti ini jgn dijauhi. Justru, hrs lbh di dekati. Ia butuh motivasi baru berupa energi keimanan dr org lain. Dr sinilah, rasa malunya mulai pulih. Malu pd diri sendiri, lingkungan, dan tentu saja Alloh SWT.

Begitupun dgn komunikasi. Pendekatan akan menghasilkan kondisi saling mempengaruhi. Bila pendekatan dilakukan dgn kesiapan ilmu,maka pemahaman baru akan menyadarkannya dr kebiasaan negatif. Pemahaman akn membentengi seseorang dr perilaku buruk.

Kadang, seseorang bs terperangkap emosinya sendiri. Krn sayang, seseorang tdk tega menegur saudaranya. Ia khawatir saudaranya akn tersinggung, marah, dan kemudian menjauh.

Padahal, tdk smua ungkapan kebaikan terasa menyenangkan. Persis seperti seorang ibu yg menyuruh anaknya minum obat. Si ibu akn memaksa klo si anak menolak. Bhkn, tdk ragu memberikan hukuman. Smua demi kebailan si anak. Begitupun dlm hubungan persaudaraan Islam. Teguran memang terasa menyakitkan. Pahit. Buat ego tertentu, teguran bermakna usikan atau gangguan trhdp kesempurnaan diri seseorang. Dan itu bisa diterjemahkan sebagai menjatuhkn, mengurangi wibawa, dsbnya. Terlebih ketika yg ditegur adl atasan, bos, atau senior.

Namun, itulah ungkapan terindah dr seorang saudara yg saling mencintai krn Alloh. Ia tdk akn rela melihat perilaku saudaranya bengkok. Apa pun akn dilakukan, meski harus dibenci oleh org yg ditegur. Boleh jadi, pahitnya teguran terasa sesaat. Cuma sebentar. Selebihny, saudara kita akn kembali sehat.

Cara menegur/menyampaikan bisa sangat berpengaruh. Seberat apapun isi teguran, jika dikemas dgn tampilan yg ramah, bersahabat, akan punya pengaruh yg dlm.

"Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dgn cara yg lebih baik, mk tiba2 org yg antaramu dan antara dia ada permusuhan, seolah-olah telah menjadi teman yg sangat setia. Sifat2 yg baik itu tdk dianugerahkn melainkan kpd org2 yg sabar dan tdk dianugerahkan melainkan kpd org2 yg mempunyai keberuntungan yg besar."[QS.Fushshilat:34].

Teguran yg baik sulit lahir dr org yg menegur sebatas menunaikan kewajiban. Terlebih jika teguran keluar dr hati yg kurang ikhlash. Teguran menjadi begitu berat. Menjatuhkan. Klo sudah begitu, hasilnya adl perlawanan, bukan simpati & kesadaran.

Perlu energi kuat utk meluruskan sebuah penyimpangan. Energi itu merupakan buah dr kemurnian cinta kpd sesama hamba Alloh. Keburukan seorang saudara adl cacat buat diri sendiri.

"Tidak beriman seorang dari kamu sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri."[HR.Bukhori]

Walloohu a'lam.
from Anggota AUBK : Ar-Roja

# Lam Ukhuwah Bersemih Kembali #
# Bersihkan Hati dgn Iman Gapai Ridho Illahi #

sumber : http://www.facebook.com/inbox/?drop&ref=mb#/inbox/?folder=[fb]messages&page=1&tid=1172462505822

PERENUNGAN DIRI MANUSIA

Asw.wr.wb
apa kabar teman2..? semoga ridho Alloh selalu neyertai di setiap langkah kta sehingga kita bisa menjalani hari2 kita dengan penuh keyakinan. amin

ada artikel sebagai renungan:
Laut berdoa,
tujuh samudra, seluruhnya, angkat bicaraya
Tuhan Raja Diraja, perkenankan kami meluapkan air kami
untuk menenggelamkan seluruh permukaan bumi

Kami akan bungkus planet yang makin berbau busuk ini dengan banjir total
kami akan lumatkan kota-kota dan seluruh tempat tinggal manusia
kami akan bikin mereka megap-megap,
memekik-mekik,kehabisan tenaga untuk berenang
dan gagal untuk coba-coba menyelamatkan diriya
Tuhan Raja Diraja, kami akan bikin kehidupan mereka luluh lantak!

Para malaikat kaget bukan buatan mendengarnya,
kenapa? mereka bertanya dan laut menjawab,
bukankah memang itu yang manusia kehendaki
kalian para malaiakat telah mengetahui
bahkan sejak sebelum manusia pertama diciptakan
tapi kalian terlalu sabar, dan mungkin agak bodoh
dari Tuhan kalian memperoleh jatah kesabaran
yang berlebihan itu tidak wajar
para malaikat mengepakkan sayapnya tinggi-tinggi :
wahai samudra yang dipilih Allah untuk mengajarkan ilmu semangat,
kalian ini omong apa?

Manusia menggenggam keris untuk mereka tikamkan
ke jantung mereka sendiri perlahan-lahan, untuk apa?
apakah kematian sedemikian memerlukan estetika?
memerlukan beribu seminar untuk merundingkan bagaimana cara untuk mati,
memerlukan sekian banyak biaya, ilmu dan teknologi serta berbagai kerepotan sosial?

Ya Tuhan raja Diraja, begitu tolol cara manusia mementaskan ketololan
perkenankan kami menenggelamkan kehidupan mereka sekarang juga
malaikat menggeleng-gelengkan kepala,
tapi belum sempat mereka meneruskan pertanyaan,
terdengar gunung-gunung pun berdoa.....

.....Ya Tuhan Maha Kuasa, izinkan kami meledak,
izinkan kami meletus,menumpahkan batu-batu panas ke segala penjuru,
bagai seribu naga berlidah api yang mengangakan mulutnya,
menyerbu pasar-pasar, bangunan-bangunan pemerintahan,
serta menumbangkan rumah-rumah ibadah yang dipalsukan

Ya Tuhan Maha Kuasa,
izinkan telinga kami memperoleh kelegaan,
dengan mendengar jutaan manusia menjerit-jerit dengan wajah pucat pasi,
berlari ke sana ke mari, dan bertabrakan satu sama lain,
izinkan mata kami menyaksikan naga-naga membelit
dan meremukan tulang belulang mereka,
dan apabila ada di antara manusia yang coba lari menghindar,
ekor naga-naga kami akan mencambuk,
seribu orang terlempar oleh satu kali cambukan.

kalian ini dihinggapi penyakit jiwa macam apa?
para malaikat hampir membentakkan suaranya aku tak sabar lagi!
jawab gunung-gunung sedangkan
seluruh hamparan alam ini bersujud kepada Tuhan,
tapi manusia saling menyakiti satu sama lain
sedangkan planet dan bintang-bintang bertasbih,
tapi manusia sibuk merampok dan menindas,
sedang air bergemericik melantunkan melodi-melodi pemujaan,
tapi manusia merampas waktu untuk monopoli
dan menghimpun batu-batu berhala,
sedangkan katak dan jangkerik paham ekosistem,
tapi manusia merusak tradisi hukum penciptaan,
sedangkan angin mengelus pepohonan, meniupkan seruling cinta dan sembahyang,
tapi manusia menghabiskan biaya untuk makin gagal
memahami diri mereka sendiri,untuk terus salah sangka terhadap kehidupan,

Dan tiba-tiba terdengar suara pepohonan,
tingkah manusia membuat sembahyangku tidak khusyuk
aku ingin tumbang menimpa rumah-rumah mereka,
terdengar pula burung-burung mengumandangkan suara,
kamilah burung-burung, yang terbuat dari kata-kata
yang diucapkan manusia satu kata yang dilontarkan
menjelma seekor burung,
berjuta-juta kata yang setiap hari memuncrat dari mulut manusia,
menjelma jadi berjuta-juta burung yang memenuhi angkasa,
kamilah burung-burung, kamilah berjuta-juta burung yang kelaparan,
yang dibiarkan kelaparan, karena tak dihidupi oleh kejujuran
perbuatan manusia,
kamilah berjuta-juta burung yang tak terbentuk,
yang kepala kami dijadikan kaki, kaki kami dijadikan paruh,
paruh kami tanggal dan berjatuhan ke ladang-ladang kering,
kamilah berjuta-juta burung yang disamarkan,
dibolak-balik, dikhianati dan kehilangan makna,

Ya Tuhan Sang Pemenuh Janji,
perbolehkan kami sekarang menagih hutang kepada manusia,
kami akan memenuhi angkasa,
kami akan melingkari bumi dengan tubuh dan sayap-sayap kami,
kami akan taburi langit dengan menjadikan diri kami
awan gelap yang mengirimkan cahaya kembali kepada matahari,
kami akan bikin manusia tak tersentuh lagi oleh cahaya
sehingga sempurnalah kegelapan yang mereka rancang
dan rekayasa sendiri,

Kemudian kami akan kirim sebagian kami
untuk turun ke bumi,menerpa setiap manusia, mematuk kening mereka,
mencabik-cabik daging mereka,
kemudian kami paksa merekamencucup darah mereka sendiri yang mengucur,
dan kemudian.........

.......kemudian beribu-ribu suara terdengar bersahutan
seribu doa meluncur, melesat ke tepian jagat matahari
berdoa tentang kebutaan hati rembulan
berdoa tentang keperawanan siang
berdoa tentang kerakusan malam
berdoa tentang kemaksiatan udara
berdoa tentang pencemaran sungai
berdoa tentang kotoran ruang
berdoa tentang monopoli waktu
berdoa tentang penjara logam
berdoa tentang peluru api
berdoa tentang mesiu
doa-doa tak terkatakan
doa-doa tak terumuskan
doa-doa bertabur, berdesing, bergulung-gulung
doa-doa menampar langit
doa-doa hampir menjatuhkan bintang-bintang

Dan jibril, jibril, terbang dari `Arsy
menangkap semua itu menggenggamnya menjadi sunyi
kemudian Tuhan berkata
meskipun tak setitik benda atau kehampaan
pun mengetahui dari mana dilontarkan

Kemudian Tuhan berkata
meskipun tak seserpih suara atau kesunyian pun
mengerti apakah itu suara atau bukan suara
diamlah kalian karena AKU paham kalian tidak!
laut, gunung-gunung debu dan angin berdesir
bintang beredar dan mengalirnya airKU

Sabda untuk menjalin cinta namun tidak untuk memahaminya
manusia adalah masterpiece ciptaanKU
kalian tak kuberi kemungkinan untuk menakar betapa artinya itu bagiKU
manusia adalah haru biru kekasihKU
yang KU unggulkan dan KU sayang
sebagai kandungan emas dalam butiran-butiran debu
dengarkanlah, tentang hal itupun kalian semua tak KU beri ilmu
kalian seribu samudra seribu laut akan menguap
mengering oleh panas api cintaKU kepada makhlukKu
yang bernama manusia
kalian bijih besi baja segala logam akan meleleh
jika KU perdengarkan senandung cintaKU
kepada mereka sungai mengalirlah
danau heninglah udara bertiuplah

Pepohonan bersujud lah gunung-gunung bersedekaplah
bintang beredarlah dan langit tunduklah
agar cintaKU kepada kekasih unggulKU
tak menjelma menjadi amarah yang tak akan sanggup kalian tampung dan mengerti
kalian alam benda, alam nabati dan hayawani tak KU beri hak
untuk marah kalian semua yang menghuni
wilayah kerendahan hati langit-langitKU
tak KU warisi kewenangan untuk mengubah dan membekukan
untuk mempercepat atau memperlambat
untuk menghancurkan atau membangun

Kemerdekaan semacam itu hanya KUpinjamkan
sebagian kepada manusia kekasih unggulKU
kalian alam langit bawah tak memerlukan kesabaran
untuk bersabar menampung polah tingkah kekasihKU
karena kalian adalah persemayaman kesabaran itu sendiri
yang menunggu manusia menyusunya dari puting kalian
kalian adalah jagat sujud itu sendiri
di mana manusia bercermin untuk belajar tahu diri

Kalian adalah salah satu negeri ilmuku
di mana manusia meniti dan menyerap tanda-tandaKU
untuk menyuapi kelaparan pengetahuan mereka
kalian menyaksikan manusia kehilangan budi di puncak akal budinya,
tenanglah kalian menyaksikan manusia disakiti
oleh kegagahan ilmu dan kesehatnnya,
tenanglah kalian menyaksikan manusia
terbodoh-bodoh di ufuk jauh pengetahuannya,
tenanglah kalian menyaksikan manusia
menata batu bata kehancuran
di hari-hari gegap gempita pembangunannya,
tenanglah diamlah kalian tak akan tahu
betapa AKU menyayangi mereka
dan apabila kalian lah yang dulu menciptakan manusia,
niscaya akan sedemikian besar pula cinta kalian kepada mereka
bahkan cinta kalian akan sedemikian buta,
sehingga gerak tangan kalian akan mempercepat kehancuran hidup mereka
selesai...............................................................

Allah telah sedemikian rupa menundukan alam semesta untuk manusia
dan demikian santun kepada manusia..penuh cinta..kemurahan..rahmat....
hingga terkadang tak ada kata yang sanggup mewakili
berapa banyak pemberianNYA yang telah kita terima
dari sejak kita lahir hingga detik ini.

Kita juga tahu tak ada apapun pemberian kita padaNYA
yang akan sanggup membalas pemberianNYA yang sekecil apapun...
tak ada...tak ada sama sekali.
Yang bisa kita lakukan hanya terus belajar dan belajar mencintaiNYA..
dengan sepenuh jiwa..segenap raga..sampai akhir hayat kita.........

duuuuuhhh.....
bahkan terkadang aku juga bingung bagaimana memulai belajar mencintaiNYA......
ketika dunia dan hari-hari sedemikian melalaikan.....
ketika nafsu masih saja berdiri kokoh dalam dada
ketika kemalasan dan keluh kesah melupakan tekad belajar itu

Padahal entah berapa waktu lagi yang masih dimiliki sahabat,
bantu saya
genggam tangan saya selama perjalanan
jangan dilepaskan!

wass.wr.wb
semoga bermanfaat

# Lam Ukhuwah Bersemih Kembali #
* Bersihkan Hati Dgn Iman Gapai Ridho Illahi *

sumber : http://www.facebook.com/inbox/?ref=mb#/inbox/?folder=[fb]messages&page=1&tid=1058779046470

Heri Rhomadhonie

Sejenak Merenungi Hikmah Qurban

Tinjauan Historis

Mempersembahkan sesuatu persembahan kepada tuhan adalah keyakinan yang dikenal manusia sejak lama, bahkan sejak awal keberadaan manusia. Dua putra Adam a.s. berlomba dalam qurban. Qabil mempersembahkan seikat buah-buahan hasil pertaniannya dan Habil mempersembahkan seekor domba, lalu Allah menerima qurban Habil.

Persembahan suci dengan menyembelih atau mengorbankan manusia juga dikenal peradaban Arab sebelum Islam. Disebutkan dalam sejarah bahwa Abdul Mutalib, kakek Rasululluah, pernah bernadzar kalau diberi karunia 10 anak laki-laki maka akan menyembelih satu sebagai qurban. Lalu jatuhlah undian kepada Abdullah, ayah Rasulullah. Mendengar itu kaum Quraisy melarangnya agar tidak diikuti generasi setelah mereka, akhirnya Abdul Mutalib sepakat untuk menebusnya dengan 100 ekor onta. Karena kisah ini pernah suatu hari seorang badui memanggil Rasulullah "Hai anak dua orang sembelihan" beliau hanya tersenyum, dua orang sembelihan itu adalah Ismail a.s. dan Abdullah bin Abdul Mutalib.

Begitu juga persembahan manusia ini dikenal oleh tradisi agama pada masa Mesir kuno, India, Cina, Irak dan lainnya. Kaum Yahudi juga mengenal qurban manusia hingga Masa Perpecahan. Kemudian lama-kelamaan qurban manusia diganti dengan qurban hewan atau barang berharga lainnya. Dalam sejarah Yahudi, mereka mengganti qurban menusia menjadi sebagian anggota tubuh manusia, yaitu dengan hitan.

Kitab injil penuh dengan cerita qurban. Penyaliban Isa menurut umat Nasrani merupakan salah satu qurban teragung. Umat Katolik juga mengenal qurban hingga sekarang berupa kepingan tepung suci. Pada masa jahilyah Arab, kaum Arab mempersembahkan lembu dan onta ke Ka'bah sebagai qurban untuk Tuhan mereka.

Adapun Al Qur-an telah mengabadikan kisah perintah penyembelihan Ismail oleh Ibrahim a.s.

Ketika Islam turun diluruskanlah tradisi tersebut. Islam mengakui konsep persembahan kepada Allah berupa penyembelihan hewan, namun diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan bersih dari unsur penyekutuan terhadap Allah.

Dua nilai penting yang dilekatkan terhadap ibadah qurban: yaitu “nilai historis” berupa pengabadian kisah pengorbanan Ibrahim a.s. dan “nilai kemanusiaan” berupa pemberian makan dan membantu fakir miskin pada saat hari raya. Qurban juga ditujukan untuk memberi makan jamaah haji dan penduduk Makkah yang menunaikan ibadah haji.


Qurban: Bentuk Ketaatan dan Kesyukuran

Salah satu landasan syar’i ibadah qurban adalah surat Al Kautsar. Yang artinya:
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah (dengan menyembelih hewan Qurban dan mensyukuri nikmat Allah)
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).

Di dalam “Fi Zhilalil Qur-an”, Sayyid Qutb menjelaskan bahwa berbagai tipu daya dan permusuhan dilontarkan oleh kaum musyrikin Quraisy terhadap Rasulullah dan dakwahnya. Tidak terhitung lagi hinaan, cacian dan ejekan yang dilontarkan oleh mereka. Di antara mereka adalah al-'Ash bin Wa'il, 'Uqbah bin Abi Mu'aith, Abu Lahab, Abu Jahal dan lain-lain. Mereka mencemooh Rasulullah s.a.w. sebagai manusia yang putus keturunan, lantaran semua anak lelakinya wafat. Kata salah seorang mereka: "Biarkan saja Muhammad, karena dia akan mati tanpa meninggalkan seorang pun anak lelaki dan perjuangannya tak lama akan berakhir begitu saja."

Sedikit banyak cemoohan ini telah melukai hati Rasulullah dan membuatnya bersedih. Memang jika ditilik kondisi sosiologis masyarakat Quraisy saat itu, cemoohoan macam ini merupakan sesuatu hal yang sangat menyakitkan. Masyarakat Quraisy memang biasa berbangga-bangga dengan banyaknya anak laki-laki.

Surat ini kemudian turun menghiburkan hati Rasulullah. Allah tegaskan bahwa sesungguhnya Muhammad telah mendapat karunia kenikmatan yang melimpah ruah: karunia kenabian, penerima wahyu Al Qur-an, namanya senantiasa disandingkan dengan nama Allah, para malaikat bersholawat kepadanya, nikmat hidayah iman, keislaman dan dakwah, dan kebaikan dirinya akan senantiasa dikenang manusia hingga akhir zaman. “Inna a’thainakal kautsar” (sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu nikmat yang banyak).

Sebagai bentuk kesyukuran atas semua nikmat tersebut maka dirikanlah sholat dan berkorbanlah (“fasholli lirobbika wanhar”). Bagi seorang mukmin di menyadari akan keberadaan Allah. Segala kebaikan yang ia nikmati dalam kehidupannya semuanya karunia Allah. Maka kemudian dia bersyukur, dengan sholat dan menunaikan segala bentuk ketaatan dan penghambaan tulusnya pada Allah, tanpa tercampur sedikitpun kesyirikan. Ia qurbankan segala nikmat di jalan Allah.

Ayat ke-3 menegaskan, orang-orang kafir itulah yang pada hakikatnya terputus dari kebaikan dan rahmat. Walaupun mereka merasa mendapat kesenangan (di dunia).

sumber : http://www.facebook.com/inbox/?ref=mb#/inbox/?folder=[fb]messages&page=1&tid=1140308879680

Puasa Hari Arafah Penghapus Dosa 2 tahun

"صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنَّهُ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ، وَالسَّنَةَ الَّتِيْ بَعْدَهُ".

"Saya berharap kepada Allah agar puasa hari Arafah dapat menghapuskan (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya" (H.R. Muslim)

Allah SWT banyak memberikan berbagai sarana kepada hamba-Nya untuk dapat mendekatkan diri kepada-Nya, salah satunya berpuasa. Ada puasa wajib --seperti bulan Ramadhan, puasa karena nadzar—juga ada puasa sunnah --seperti puasa enam hari bulan Syawwal dan puasa hari Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh, dan puasa hari Arafah dan lain sebgainya.

Kalau kita ada kesempatan melakukan ibada haji, merinding rasanya ketika berada di Padang Arafah, menyaksikan lautan jamaah haji yang berkumpul di tempat suci itu. Satu rukun haji yang paling penting yaitu wuquf di padang Arafah.

Wuquf di Padang Arafah merupakan rukun dan puncak manasik (ibadah) haji. Jika seorang jamaah tidak datang melakukan rukun haji tersebut pada waktu yang sudah ditentukan, maka hajinya tidak sah dan harus mengulangi haji tahun mendatang.

Tanggal 8 Dzul-Hijjah semua jamaah bersiap-siap untuk berbondong-bondong menuju Padang Arafah, bagaikan derasnya air yang mengalir dari dataran tinggi. Dengan hanya menggunakan pakaian ihram, bagaikan sehelai kain kafan, mereka melepaskan segala pakaian kemewahan duniawi yang selama ini menjadi sumber dan symbol kesombongan bagi sebagian orang. Mereka tanggalkan segala kedudukan dan jabatan, suka tidak suka, karena demikian syariat yang harus diikuti oleh semua jamaah haji, syariat yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.. Mereka seakan lupa akan negeri asal mereka, bahkan mereka seakan lupa anak, suami, isteri, dan keluarga tercinta. Mereka bergegas menuju padang Arafah, saat mereka sedang berada di padang Arafah tersebut, seakan mereka berada di padang Mahsyar (tempat dikumpulkannya semua manusia di akhirat) untuk mempertangjawabkan semua amal dan perbuatannya, mengakui semua dosa, kesalahan, dan kehinaan yang pernah mereka lakukan di selama hidup di dunia.
Puasa Hari Arafah

Allah SWT dengan kehendak dan kebijakan-Nya, menjadikan anak cucu Adam melakukan kesalahan dan perbuatan dosa, dan dengan kehendak dan kebijakan-Nya pula Dia memberikan berbagai cara sebagai penebus atau penghapus dosa tersebut hingga dosa tersebut sirna dan hilang sama sekali dari diri seorang anak manusia. Dan diantara amal shalih yang dapat menghapus dosa adalah puasa; karena dengan berpuasa seorang hamba akan dapat meninggalkan berbagai macam serbuan syahwat dalam arti yang seluas-luasnya, puasa akan dapat mempersempit gerak langkah syaithan yang mengalir begitu cepatnya bagaikan darah yang mengalir di dalam tubuh manusia.

Diantara puasa yang dapat menghapus dosa adalah puasa hari Arafah, karena dia dilakukan pada suatu hari yang amat agung. dengan keagungan hari tersebut, maka puasa di hari Arafah ini juga penuh dengan keagungan. Puasa hari Arafah ini dilaksanakan tanggal 9 Dzulhijjah, seiring dengan berkumpulnya seluruh jamaah haji atau wuquf di Padang Arafah. Puasa Arafah ini disunnahkan bagi umat islam yang tidak melaksanakan ibadah haji sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Sedangkan bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji, tidak dianjurkan berpuasa, karena pada saat melaksanakan wuquf ini mereka sangat memerlukan stamina tubuh yang prima agar tetap stabil sehingga dapat memperbanyak ibadah, dzikir, dan doa secara optimal.
Keutamaan Puasa Hari Arafah

Ada beberapa hadist yang menjelaskan tentang keutamaan puasa hari Arafah ini, di antaranya Rasulullah SAW menyebutkan, hari itu adalah hari pengampunan dosa; pada hari itu pula para hamba yang Allah SWT kehendaki dibebaskan dari api neraka.

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيْهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ

“Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka lebih banyak daripada di hari Arafah” (H.R. Muslim).

Ketika ditanya tentang puasa hari Arafah, Rasulullah SAW menjawab:
"يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ"

“Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun sesudahnya” (H.R. Muslim).

Dalam hadits lain beliau bersabda :

"صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنَّهُ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ، وَالسَّنَةَ الَّتِيْ بَعْدَهُ".

“Saya berharap kepada Allah agar puasa hari Arafah dapat menghapuskan (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya” (H.R. Muslim).


Dari beberapa hadist di atas, jelas sekali, puasa hari Arafah akan dapat menghapuskan dosa yang pernah kita lakukan setahun lalu dan menghapuskan dosa yang akan kita lakukan setahun sesudahnya. Oleh karenanya, selayaknya sebagai seorang Muslim, minimal kita sudah memiliki niat untuk melakukan puasa hari Arafah tersebut, walaupun kita tidak mampu untuk berpuasa delapan hari sebelumnya, mulai tanggal 1 Dzul Hijjah. Inilah diantara momentum yang sangat tepat untuk membersihkan lembaran dosa yang pernah kita lakukan. Mari raih momentum penghapusan dosa dengan puasa di hari Arafah ini yang hanya datang hanya sekali dalam satu tahun.

Tidak semua dosa akan dihapuskan karena menurut sebagian para ulama, yang dimaksud dengan dosa dalam hadits di atas bukanlah dosa besar, melainkan dosa-dosa kecil. Dengan berlandaskan hadits rasulullah SAW :

الصَّلَوَاتُ الخَمْسُ ، وَالجُمُعَةُ إِلَى الجُمُعَةِ ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ ، مُكَفِّراتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الكَبَائِرُ

“Shalat lima waktu, shalat jum’at sampai ke shalat jum’at berikutnya, puasa Ramadhan ke puasa Ramadhan berikutnya adalah sebagai penghapus (dosa) apabila perbuatan dosa besar ditinggalkan”. (HR. Muslim)

Semoga dengan penjelasan singkat di atas, kita dapat memahami pesan-pesan Rasulullah SAW dan dapat melaksanakannya dengan baik. Dengan melaksanakan berbagai ibadah karena Allah SWt, diantaranya dengan berpuasa di hari Arafah, kita berharap Allah SWT menghapus dosa-dosa yang pernah kita lakukan satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang. Amien ya Rabbal ‘alamin. Wallahu a’lam bish-shawab.

http://warnaislam.com/blog/taufik/2009/11/19/37200/Puasa_Hari_Arafah_Penghapus_Dosa_2_tahun.htm
(Tulisan ini juga bisa dibaca di www.muntadaquran.net)

Selasa, November 24, 2009

T E K W A N

Bahan :
500gr ikan giling. 2 butir telur / 120cc putih telur. 25 gr garam. 300ml air. 350 gr sagu tani. 20 gr gula pasir.

Cara membuat :
Campur ikan dgn telur / putih telur dan separuh air. Aduk hingga rata. Masukkan garam, gula, sisa air. Aduk hingga tercampur rata.
Masukkan sagu sedikit demi sedikit.
Kemudian dibulatkan kecil2. Rebus ke dalam air mendidih, hingga matang & mengapung. Angkat & tiriskan.

Pelengkap tekwan :
Soun, bwg goreng, daun sop

by : yuk Tia

KUAH : TEKWAN, MODEL, PANGSIT IKAN

Bahan :
500 gr kepala udang. 8 siung bwg merah. 5 siung bwg putih. 1 sdt Merica halus. 2 sdm kecap cio cing. Jamur kuping. Sedap malam kering. 1 buah bengkuang (+- 250gr, di potong memanjang). Daun bwg. 4 ltr air. 30 gr garam. 50 gr gula pasir. 5 sdm minyak utk menumis.
Cara Membuat :
Tumis bwg merah & bwg putih hingga harum + merica halus. Masukkan kepala udang yg telah digiling atau di cincang halus. Tumis smp harum kasih kecap cio cing. Masukkan gula dan garam.
Bumbu yg telah di tumis dimasukkan ke dalam air yg telah mendidih. Kmd masukkan bengkuang, jamur kuping, sedap malam. Rebus smp lembut. Masukkan tekwan. Sebelum diangkat masukkan irisan daun bwg.
SELAMAT MENCOBA...!!!

by : yuk tia

Senin, November 23, 2009

Wahai Bidadari Dunia Aku Ingin Sepertimu..

habis baca sebuah blog yang tanpa terasa mata ini pun memerah karena ada setitik air yang mengalir..



Dialog suami istri di meja makanpun berlangsung....

“Aku tadi sore ketemu Yaqin temen kantor kita dulu”

“Oh ya?? Trus???” tanyaku penasaran ingin mendengar cerita istrinya Yaqin ini.

“Awalnya Asyam sama temen kantor mau kerumahnya, tapi dia ada acara ba’da Maghrib. Jadi, dia sempatkan mampir ke kantor untuk bertemu..”

Memang Yaqin ini sangat aktif mengikuti kegiatan dari masjid satu ke masjid yang lain bersama teman-teman ikhwan yang lain. Bahkan dia juga pernah ke India dan Bangladesh.

Semenjak Yaqin menikah dan kami juga menikah, suamiku jarang sekali ada waktu longgar untuk bertemu denan Yaqin. Via telepon saja bisa dihitung dengan jari. Yaqin sahabat suamiku, juga temenku waktu masih kerja di sebuah perusahaan di Surabaya.

Cita-citanya terkabulkan untuk menikahi akhwat asli Temboro. Alasannya karena akhwat-akhwat di sana banyak yang hafal Al-Qur'an dan sejak kecil sudah mondok, bercadar pula. Menurut informasi dari teman, di Temboro juga wajib berbusana muslim bagi Muslimah yang akan memasuki kawasan tersebut. Juga merupakan markas Tabligh.

Usia istri Yaqin masih sangat muda, sekitar 19 tahun. Sedangkan usia Yaqin waktu itu sekitar 23 tahun. Tetapi mereka sudah berkomitmen untuk menikah.

Aku bertemu dengan istrinya mungkin 3 kali, di rumah Yaqin, juga pernah di jalan waktu belanja di Ampel... Istrinya cantik, putih, murah senyum dan tutur katanya halus. Tetapi kecantikannya tertutup cadar, sungguh anggun. Dia juga hafal Al-Qur'an di usia yang relatif sangat muda bagiku, Subhanallah...

Di kantor itu, tepatnya di ruang nego, Yaqin menceritakan penyakit yang diderita istrinya selama mereka bersama. Itu artinya, ujian itu selama pernikahan mereka yaitu sekitar 2 tahun lebih...

Sejak awal menikah, ketika memasuki bulan kedelapan di usia pernikahan mereka, istrinya sering muntah-muntah dan pusing silih berganti... Awalnya mereka mengira “morning sickness” karena waktu itu istrinya hamil muda.

Akan tetapi, selama hamil bahkan setelah melahirkanpun istrinya masih sering pusing dan muntah-muntah. Ternyata itu akibat dari penyakit ginjal yang dideritanya.

Tak terasa pernikahan mereka sudah memasuki tahun ketiga... Dan usia putri mereka sudah sekitar 18 bulan.



Singkat cerita....

Satu bulan terakhir ini, ternyata penyakit yang diderita istrinya semakin parah..

Waktu bulan Ramadhan kemarin, suami pernah bertemu dengan Yaqin di sebuah Rumah Sakit terkenal di Surabaya. Waktu itu, suami menjenguk saudaraku di rumah sakit yang sama. Yaqin bilang, kalau istrinya harus menjalani rawat inap akibat sakit yang dideritanya. Dia juga menyampaikan bahwa kondisi istrinya semakin kurus, bahkan berat badannya hanya 27 KG. Karena harus cuci darah setiap 2 hari sekali dengan biaya jutaan rupiah untuk sekali cuci darah.

Namun Yaqin tak peduli berapapun biayanya, yang terpenting istrinya bisa sembuh. Dokter juga menyarankan agar darah yang dipakai adalah darah yang sudah steril tapi memang harganya mahal. Akan tetapi, Yaqin hanya mampu untuk membeli darah yang biasa. Menurut informasi, darah yang biasa (tidak steril) itu masih bercampur dengan berbagai macam virus yang akan berakibat menular di tubuh pasien.

Waktu suami menyampaikan berita ini, aku sempat tak percaya kalau penyakitnya sampai separah itu. Ya Allah… pikiranku mulai tak tenang. Ada kekhawatiran dalam hati kecilku kala itu. Namun segera ku tepis, dan segera mendoakan yang terbaik untuk istri dan keluarga Yaqin. Aku sempat mengingatkan suami untuk telepon atau menjenguknya di rumah Sakit, tapi waktu itu Yaqin tidak bisa dihubungi.

Pertengahan bulan Ramadhan, mereka masih di rumah sakit. Karena, selain penyakit ginjal, istrinya juga mengidap kolesterol. Setelah kolesterolnya diobati, Alhamdulillah sembuh. Namun, penyakit lain muncul yaitu jantung. Diobati lagi, sembuh... Ternyata ada masalah dengan paru-parunya. Diobati lagi, Alhamdulillah sembuh.

Istrinya sempat merasakan ada yang aneh dengan matanya.

"Bi, ada apa dengan pandangan Ummi?? Ummi tidak dapat melihat dengan jelas."

"Semua terlihat kabur."

Dalam waktu yang hampir bersamaan, darah tinggi juga menghampiri dirinya... Subhanallah, sungguh dia sangat sabar walau banyak penyakit dideritanya...

Selang beberapa hari, Alhamdulillah istri Yaqin sudah membaik dan diperbolehkan pulang. Sungguh kabar gembira, andaikan kami tahu akan hal itu. Tapi sayang, kami tidak mendengar kabar baik itu.

Aahh, mungkin mereka terlalu gembira. Sampai-sampai lupa untuk memberi tahu kami.

Memasuki akhir Ramadhan, tiba-tiba saja istrinya merasakan sakit yang luar biasa di bagian perutnya, sangat sakiiit. Sampai-sampai dia tidak kuat lagi untuk melangkah dan hanya tergeletak di paving depan rumahnya.

"Bi, tolong antarkan Ummi ke rumah sakit ya.." pintanya sambil memegang perutnya...

"Mi.. mi.. kok sakit terus sich Ummi ini". Spontan Yaqin melontarkan keluhannya. Yaqin mengeluh karena ada tugas kantor yang harus diserahkan esok harinya sesuai deadline. Akhirnya Yaqin mengalah. Tidak tega rasanya melihat penderitaan yang dialami istrinya selama ini.

Sampai di rumah sakit, ternyata dokter mengharuskan untuk rawat inap lagi. Tanpa pikir panjang Yaqin langsung mengiyakan permintaan dokter.

Keesokan harinya……….

"Bi, Ummi ingin sekali baca Al-Qur'an, tapi penglihatan Ummi masih kabur. Ummi takut hafalan Ummi hilang."

"Orang sakit itu berat penderitaannya Bi. Disamping menahan sakit, dia juga akan selalu digoda oleh syaitan. Syaitan akan berusaha sekuat tenaga agar orang yang sakit melupakan Allah. Makanya Ummi ingin sekali baca Al-Qur'an agar selalu ingat Allah.

Subhanallah, dalam keadaan seperti itu dia masih ingin membaca Al-Qur'an untuk mengulang-ulang kembali hafalannya...

Akhirnya Yaqin menginstal ayat-ayat Al-Qur'an ke dalam sebuah handphone. Dia terharu melihat istrinya senang dan bisa mengulang hafalannya lagi, bahkan sampai tertidur. Dan itu dilakukan setiap hari.

Pagi harinya, istrinya terlihat sangat senang sekali...

"Bi, tadi malam Ummi mimpi naik kuda. Ummi melihat dari kejauhan ada warna kuning keemasan. Setelah mendekat, ternyata itu jagung. Ummi makan jagung itu, dan Subhanallah rasanya enaaak sekali. Tak pernah Ummi rasakan jagung seenak itu"

"Yaa, itu tandanya Ummi mau sembuh" kata Yaqin ragu...

Hari selanjutnya, istrinya kembali tersenyum.

"Bi, tadi malam Ummi mimpi lagi. Ummi duduk disebuah telaga, lalu ada yang memberi Ummi minum. Rasanya enaaak sekali, dan tak pernah Ummi rasakan minuman seenak itu. Sampai sekarangpun, nikmatnya minuman itu masih Ummi rasakan"

"Itu tandanya Ummi akan segera sembuh." Yaqin menghibur dirinya sendiri, karena terus terang dia sangat takut kehilangan istri yang sangat dicintainya itu.

Yaqin mencoba menghibur istrinya.

"Mi... Ummi mau tak belikan baju baru ya?? Mau tak belikan dua atau tiga?? Buat dipakai lebaran."

"Nggak usah, Bi. Ummi nggak ikut lebaran kok" jawabnya singkat.

Yaqin mengira istrinya marah karena sudah hampir lebaran kok baru nawarin baju sekarang.

"Mi, maaf. Bukannya Abi nggak mau belikan baju. Tapi Ummi tahu sendiri kan, dari kemarin-kemarin Abi sibuk merawat Ummi."

"Ummi nggak marah kok, Bi. Cuma Ummi nggak ikut lebaran. Nggak apa-apa kok Bi."

”Oh iya Mi, Abi beli obat untuk Ummi dulu ya…??”

Yaqin baru sadar kalau obat istrinya hampir habis. Dia langsung menuju loket pembelian obat meninggalkan istrinya sendiri di kamar. Setelah cukup lama dalam antrian yang lumayan panjang, tiba-tiba dia ingin menjenguk istrinya yang terbaring sendirian. Langsung dia menuju ruangan istrinya tanpa menghiraukan obat yang sudah dibelinya.

Tapi betapa terkejutnya dia. Banyak perawat dan dokter yang mengelilingi istrinya.

"Ada apa dengan istriku??." tanyanya setengah membentak.

"Ini pak, infusnya tidak bisa masuk meskipun sudah saya coba berkali-kali." jawab perawat yang mengurusnya.

Akhirnya, tidak ada cara lain selain memasukkan infus lewat salah satu kakinya. Alat bantu pernafasanpun langsung dipasang di mulutnya.

Setelah perawat-perawat itu pergi, Yaqin melihat air mata mengalir dari mata istrinya yang terbaring lemah tak berdaya, tanpa terdengar satu patah katapun dari bibirnya. Yaqin menghapus air mata istrinya dengan penuh cinta. Dia pegang erat tangan istrinya. Ya Allah…… betapa istrinya sangat lemas dan pucat. Hatinya menangis.

"Bi, kalau Ummi meninggal, apa Abi akan mendoakan Ummi?"

"Pasti Mi... Pasti Abi mendoakan yang terbaik untuk Ummi." Hatinya seakan berkecamuk.

"Doanya yang banyak ya Bi"

"Pasti Ummi"

"Jaga dan rawat anak kita dengan baik."

"Abi jangan sampai seperti suami di kamar sebelah ini." Sambil menunjuk ke kamar pasien di sebelahnya.

"Memangnya kenapa Mi?"

"Istrinya lagi sakit, dia malah asyik berbicara dengan wanita lain lewat HP."

"Abi juga jangan sampai seperti suami yang di kamar itu." Kembali jarinya menunjuk kamar yang dia maksud.

"Memangnya suaminya kenapa, Mi?"

"Kalau yang disana, istrinya sakit dia malah bingung mau ngapain. Jangan seperti itu ya Bi."

“Trus, Abi harus bagaimana agar Ummi senang?” Tanya Yaqin dengan perasaan semakin tak menentu.

”Abi harus selalu nemenin Ummi, supaya Abi bisa membimbing Ummi menyebut nama Allah”.

Tak lama setelah pembicaraan itu...

Tiba-tiba tubuh istrinya mulai lemah, semakin lama semakin lemah. Yaqin membisikkan sesuatu di telinganya, membimbing istrinya menyebut nama Allah. Lalu dia lihat kaki istrinya bergerak lemah, lalu berhenti. Lalu perut istrinya bergerak, lalu berhenti. Kemudian dadanya bergerak, lalu berhenti. Lehernya bergerak, lalu berhenti. Kemudian matanya…. Dia peluk tubuh istrinya, dia mencoba untuk tetap tegar. Tapi beberapa menit kemudian air matanya tak mampu ia bendung lagi...

Setelah itu, Yaqin langsung menyerahkan semua urusan jenazah istrinya ke perawat. Karena dia sibuk mengurus administrasi dan ambulan. Waktu itu dia hanya sendiri, kedua orang tuanya pulang karena sudah beberapa hari meninggalkan cucunya di rumah. Setelah semuanya selesai, dia kembali ke kamar menemui perawat yang mengurus jenazah istrinya.

"Pak, ini jenazah baik." kata perawat itu.

Dengan penasaran dia balik bertanya.

"Dari mana ibu tahu???"

"Tadi kami semua bingung siapa yang memakai minyak wangi di ruangan ini?? Setelah kami cari-cari ternyata bau wangi itu berasal dari jenazah istri bapak ini."

"Alhamdulillah..." Jerit hatinya senang.

Tahukah sahabatku,… Apa yang dialami oleh istri Yaqin saat itu? Tahukah sahabatku, dengan siapa ia berhadapan? Berikut inilah kejadian yang dialami oleh Istri Sholehah kala itu (Kisah ini dituturkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dan Ibnu Majah):



إِنَّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فِى انْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنَ الآخِرَةِ نَزَلَ إِلَيْهِ مَلاَئِكَةٌ مِنَ السَّمَاءِ بِيضُ الْوُجُوهِ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الشَّمْسُ مَعَهُمْ كَفَنٌ مِنْ أَكْفَانِ الْجَنَّةِ وَحَنُوطٌ مِنْ حَنُوطِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسُوا مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَجِىءُ مَلَكُ الْمَوْتِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ اخْرُجِى إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ - قَالَ - فَتَخْرُجُ تَسِيلُ كَمَا تَسِيلُ الْقَطْرَةُ مِنْ فِى السِّقَاءِ فَيَأْخُذُهَا فَإِذَا أَخَذَهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِى يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَأْخُذُوهَا فَيَجْعَلُوهَا فِى ذَلِكَ الْكَفَنِ وَفِى ذَلِكَ الْحَنُوطِ وَيَخْرُجُ مِنْهَا كَأَطْيَبِ نَفْحَةِ مِسْكٍ وُجِدَتْ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ - قَالَ - فَيَصْعَدُونَ بِهَا فَلاَ يَمُرُّونَ - يَعْنِى بِهَا - عَلَى مَلأٍ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ إِلاَّ قَالُوا مَا هَذَا الرُّوحُ الطَّيِّبُ فَيَقُولُونَ فُلاَنُ بْنُ فُلاَنٍ بِأَحْسَنِ أَسْمَائِهِ الَّتِى كَانُوا يُسَمُّونَهُ بِهَا فِى الدُّنْيَا

"Sesungguhnya bila seorang yang beriman hendak meninggal dunia dan memasuki kehidupan akhirat, ia didatangi oleh segerombol malaikat dari langit. Wajah mereka putih bercahaya bak matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga. Selanjutnya mereka akan duduk sejauh mata memandang dari orang tersebut. Pada saat itulah Malaikat Maut 'alaihissalam menghampirinya dan duduk didekat kepalanya. Setibanya Malaikat Maut, ia segera berkata: "Wahai jiwa yang baik, bergegas keluarlah dari ragamu menuju kepada ampunan dan keridhaan Allah". Segera ruh orang mukmin itu keluar dengan begitu mudah dengan mengalir bagaikan air yang mengalir dari mulut guci. Begitu ruhnya telah keluar, segera Malaikat maut menyambutnya. Dan bila ruhnya telah berada di tangan Malaikat Maut, para malaikat yang telah terlebih dahulu duduk sejauh mata memandang tidak membiarkanya sekejappun berada di tangan Malaikat Maut. Para malaikat segera mengambil ruh orang mukmin itu dan membungkusnya dengan kain kafan dan wewangian yang telah mereka bawa dari surga. Dari wewangian ini akan tercium semerbak bau harum, bagaikan bau minyak misik yang paling harum yang belum pernah ada di dunia. Selanjutnya para malaikat akan membawa ruhnya itu naik ke langit. Tidaklah para malaikat itu melintasi segerombolan malaikat lainnya, melainkan mereka akan bertanya: "Ruh siapakah ini, begitu harum." Malaikat pembawa ruh itupun menjawab: Ini adalah arwah Fulan bin Fulan (disebut dengan namanya yang terbaik yang dahulu semasa hidup di dunia ia pernah dipanggil dengannya)."

Tepat di malam ke 25 di Bulan Ramadhan, jenazah itu tiba di tanah kelahiran istrinya di Temboro. Ketika itu mertua Yaqin dan semua santri baru selesai melaksanakan sholat tarawih.

"Jenazah ini tidak perlu diapa-apakan lagi, karena ini jenazah baik..." kata pengasuh pondok.

Semua jamaah sholat tarawih ikut menyolatkan jenazah almarhumah. Subhanallah...

Jenazah itupun dikuburkan pada hari itu juga.

Setelah selesai, semua kembali ke rumah termasuk Yaqin.

"Nak, sudahlah... Sekarang kita jangan terlalu memikirkan dia lagi." ucap bapak mertuanya seolah mengerti betapa Yaqin merasa sangat kehilangan.

"Ibarat kita menyekolahkan anak kita, sekarang dia sudah lulus dan kita juga lulus mendidiknya." Yaqin hanya bisa diam dan menunduk.

"Lupakanlah dia, dan segeralah kamu mencari penggantinya."

"Pak, saya menikah dengan putri bapak seolah-olah hanya untuk menyempurnakan agamanya."

"Bagaimana tidak, sejak kecil sudah mondok dan hafal Al-Qur'an. Setelah lulus, langsung menikah dan sekarang sudah dipanggil Pemilik yang sebenarnya."

"Sungguh sangat singkat kebersamaan kami di dunia ini Pak, akan tetapi sangat banyak bekal yang dia bawa pulang. Biarlah dia bahagia di sana" Air matapun tak terasa mengalir deras...

--------------------------
----------



Mendengar cerita suami, aku hanya bisa diam membisu. Hanya satu yang ada dalam hatiku saat itu.

"Subhanallah..., begitu senangnya dia di alam sana... Akankah aku bisa seperti dia..??? Aaaahhh aku masih sangat jauuuuh untuk bisa seperti itu."

"Duhai Ukhti,.... Duhai Istri Sholehah,... Aku Ingin Sepertimu..."

Aku melihat ada genangan air mata di kedua bola mata suamiku… Akupun tak sanggup untuk meluapkan air mata ini…"Tapi, air mata ini bisa aku bendung waktu itu, karena aku malu untuk menangis di hadapan suami. Malu… karena aku masih jauuh untuk bisa seperti istri Yaqin. Namun, begitu suami keluar karena ada suatu kepentingan... Aku tumpahkan semua air mata ini dalam munajat kepadaNYA..."

"Ya Allah, Ya Tuhanku... Sesungguhnya Engkau Yang Maha Pengampun, maka ampunilah aku..." Sampai sekarang selalu terngiang di pikiranku... Semoga aku bisa mengambil ibrahnya. Terima kasih Ya Allah, Engkau beri aku satu pelajaran penting hari ini..."

http://umuazzam.multiply.com/journal/item/129


Ya Allah jangan engkau cabut nyawa kami melainkan dalam keadaan husnul khotimah.

Ma'an Najah

Ma'an Najah

Jazakallah khairan katsiran

Jazakallah khairan katsiran