Salam Dulu baru baca ^_^

Salam Dulu baru baca ^_^
Tampilkan postingan dengan label Tausiyah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tausiyah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, September 04, 2010

Cinta Ilahi

“Cinta Ilahi adalah api,
apapun yang dilewatinya akan terbakar

Cinta Ilahi adalah cahaya
dimanapun ia terbit ia akan memancar
cinta ilahi adalah langit
apapun yang muncul di bawahnya akan dinaungi

Cinta ilahi adalah angin
kemanapun berembus ia akan menggerakkannya
cinta ilahi adalah air Tuhan yang menghidupkan sesuatu
Bumi Tuhan yang menumbuhkan segala sesuatu

Barang siapa yang mencintai Allah, Allah memberikan
kepadanya semua kerajaan dan kepemilikan.”

*)Dikutip dari Buku Road to Alloh (Jalaludin Rakhmad-Mizan Press)

Senin, Maret 15, 2010

Muhasabah diri.......ketika jiwa sedang futur

Muhasabh diri.......
sahabat ku .... sebuah renungan refleksi diri setelah duha...

setelah 3 pekan berturut-turut absen, sekarang hadir liqo setelah sebelumnya ditegur murobby

berangkat jalazah ruhiyah ogah-ogahan karena "permohonan gak dateng" ditolak sama murobby

qiyamul lail dikerjain setengah hati sambil ngantuk-ngantuk karena malu amalan yauminya polos alias kosong waktu di mutabaah murobby

siangnya shaum sunnah, malemnya bales dendam. segala es cincau, es dawet, pop es, puding karamel, serabi, nasi uduk disikat. tumben-tumbennya shaum lantaran dapet ta`limat murobby

kadang hati merasa iri menyaksikan kesolehan saudara-saudari seperjuangan. lail, shaum sunnah, dhuha, rawatib-nawafil, dan tilawahnya mantep. begitu dapet ta`limat gak ada kata lain selain "kami dengar dan kami taat", pun ketika dapet amanah dikerjakan dengan dedikasi tinggi mengharap ridho Allah. tapi iri tinggallah iri. gak ada tindakan nyata untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan kesolehan

kadang hati merasa geram dengan kekejaman yahudi laknatullah terhadap saudara-saudari di Palestina dan belahan bumi lain, tapi cuma geram dihati. gak ada tindakan nyata untuk membela mereka, walaupun hanya sekedar meluangkan waktu untuk mendoakan mereka setelah sholat.

Ya Allah, pantaskan diri ini menyandang gelar Tentara Mu ?
pantaskah diri ini berbangga hati dengan sebutan Ummat Terbaik ?
pantaskah diri ini merasa lebih soleh dari orang lain sedangkan ibadah kami bahkan tidak lebih baik dari semutnya nabi Sulaiman ?
sedangkan secara sadar maupun tidak sadar kami telah menjadikan orang tua, teman, bahkan murobby sebagai illah kami selain Mu.
secara sadar maupun tidak sadar kami beramal atas dasar malu, takut, segan kepada makhluk yang tidak sebanding dengan Mu

Rabbana, ampuni kesalahan dan khilaf kami. maafkanlah kebodohan kami. jangan Kau hukum kami karena kelemahan kami. sesungguhnya Engkau maha pengampun dan maha pemberi hidayah. Engkaulah pelindung kami dunia akhirat. hanya kepada Engkaulah kami kembali.


==========================================================
sobats......
lihat kembali saudara2 qta di kiri, kanan, depan dan belakang qta. raih kembali yg sedang jatuh, bahkan tersungkur. beri pelepas dahaga bagi yg sedang melepas lelah dan letihnya, jangan sampai berlarut larut dalam kekosongannya. dan beri penerangan bagi yang dalam keadaan kelam....
Allahu Ghoyatuna (Allah tujuan kami)...
Arrasul qudwatuna (Rasul teladan kami)......
Alquran dusturruna (Al-qur'an pedoman hidup kami)...
Aljihadu sabililuna (jihad jalan juang kami).....
Almautu fi sabillah asma 'a manina (mati di jalan Allah SWT adalah cita2 kami tertinggi)....

semoga ini bisa meenjadikan kita lebih baik dan lebih baik lagi sahabatku

sumber : http://www.facebook.com/?sk=messages#!/?page=1&sk=messages&tid=10150112574255534

Jumat, Maret 12, 2010

Jadilah Khaira Ummah…

bersujud-kepada-allah

bismillah, walamdulillah wa Laa ilaaha illaLLah, Wallahu akbar-wa laa haula wa laa quwwata illa biLLah….

Ikhwati…alhamdulillah, Allah masih bagi kita banyak ni’mat yang tiada dapat terhitung bilangannya, daripada barisan ni’mat yang banyak itu adalah ni’mat Islam dan kesempatan; yang terkadang kita terlupakan olehnya; bukan hanya untuk yang ngebaca ajha, tapi juga lebih khusus tuk admin laman ini…


Ikhwati…tanpa mengurangi rasa terima kasih admin kepada antum semua, yang telah bersedia tuk sekedar mampir ato cuman melototin ini laman, ana ucapkan banyak-banyak terima kasiy….MATUR NUWUN


Ikhwati…lama pulak tak POSTING apapun di laman ini, walhamdulillah..pada malam ni, Allah berikan ni’matNya (laghi..) tuk dapat berbagi ilmu…

eeee, setelah banyak nyampaiken MUQADDIMAH, maka tiba masanya tuk sama-sama bagi pengetahuan ni…(so, bila pembaca dapetken kesalahan, silakan dikoreksi..) kiranya Allah longgarkan hati kita, tuk menerima kebaikan…amien


By the way…tapi bukan Runway…!
kita sebagai Umat nabi Muhammad saw, umat Islam yang memang Allah telah berikan gelar sebagai KHAIRA UMMATIN…sebaik-baik umat (generasi).

Sebagaimana termaktub dalam Ali-Imran ayat 110 yang artina: ” kalian (hai Umat Islam…) adalah sebaik-baik umat, yang dilahirkan bagi umat manusia, (yakni) kalian memerintahkan kepada yang ma’ruf (kebaikan) dan sentiasa mencegah daripada kemunkaran, dan (juga) kalian beriman kepada Allah..”


Imam Qurthubi menukil perkataan Imam Mujahid dalam kitab tafsirnya; al-jaami’ li ahkaamil qur’an, yang dimaksud dengan “KHOIRA UMMAH” tu adalah, bilamana seseorang telah melakukan dan menunaikan syarat-syarat yang ada pada ayat itu; yakni bilamana ia mau beramar makruf-nahi munkar dan yang lebih penting dari itu semua adalah “beriman kepada Allah”…


so, jangan ko berleha-leha mentang-mentang dah dapet julukan “KHOIRA UMMAH” daripada Allah, kerana kita termasuk Umat Muhammad..!
tentu, sentiasa berusaha tuk beramal semaksimal mungkin, agar dapat meraih julukan itu; KHAIRA UMMAH…!

ingat..! bahwa dalam melaksanakan syarat-syarat di atas, seseorang harus mempunyai pijakan dan hujah yang MANTAP dalam beramal…tak hanya sekedar ikut-ikutan jha..! kerana, dengan berasaskan pengetahuan-pengetahuan yang benar, nantinya kan lahir satu umat yang mencintai Rabbnya dan sentiasa membela agamanya; agama Islam ini..! Bersamaan dengan itu semua, niscaya CAHAYA keimanan bersinar di hati sanubari mereka. Dan pada akhirnya, jadilah mereka KHAIRA UMMAH, bagi umat manusia…!

kita berharap dan berusaha agar menjadi dan termasuk dalam golongan mereka; golongan KHAIRA UMMAH…!

kiranya sikit ni sebagai awal mula dalam meneruskan perjuangan dalam berbagi ilmu, setelah sekian taon tak bagi-bagi…dan harapannya, dapat beristiqomah dalam JALAN YANG ALLAH REDHAI…amien Yaa robbal aalamien…..

sumber : http://uvi07.wordpress.com/category/perjuangan-ikhwah/

Jumat, Desember 18, 2009

Jangan Angkat Gelas Terlalu Lama!!!

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: “Seberapa berat menurut kalian kira-kira segelas air ini?” Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr.

“Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya,” kata Covey.

“Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat.”

“Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya,” lanjut Covey.

“Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi.” Kita harus meninggalkan beban kita secara periodic, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi. Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban tersebut.”

“Bukan beban berat yang membuat kita Stress, tetapi lamanya kita memikul beban tersebut.” Stephen Covey.

* Anda setuju ?

oOo

“Dan janganlah kamu merasa hina dan janganlah kamu bersedih padahal kalianlah yang paling tinggi jika kalian beriman”. (Ali Imran : 139)

sumber : http://www.facebook.com/home.php?#/inbox/?folder=[fb]messages&page=1&tid=1169870330203

Kunci ZuhuD

Aku Tahu;
Rizki Ku Tak Mungkin Diambil Orang Lain;
Karenanya Hati Ku Tenang;

Aku Tahu;
Amal-amal Ku Tak Mungkin Dilakukan Orang Lain;
Maka Aku Sibukkan Diri Ku Untuk Beramal;

Aku Tahu;
ALLAH Selalu Melihat Ku;
Karenanya Aku Malu;
Bila ALLAH Mendapati Ku Melakukan Kemaksiatan;

Aku Tahu;
Kematian Menanti Ku;
Maka Ku Persiapkan Bekal;
Untuk Berjumpa Dengan Rabb Ku;

(Hasan Al Bashri)


Asmaul Husna...;-)

Kebaikan Iman Itu Ialah Dengan Beramal Sholeh..;-)
Kebaikan Hati Ialah Dengan Niat;-)
Kebaikan Niat Ialah Apabila Dilandasi Oleh Keikhlasan Karena ALLAH SWT..;-)

sumber : http://www.facebook.com/notes/-loveriks-es-/kunci-zuhud-/198225822235

Mari Berzikir....


Dalam hadits Qudsi (HR. Bukhari) , Allah SWT berfirman :

"Barang siapa yang sibuk berzikir mengingat-Ku hingga lupa berdoa, niscaya Aku akan berikan padanya hal terbaik yang pernah Aku berikan kepada mereka yang berdoa."

Hadist riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Allah Ta'ala berfirman:

"Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam suatu jemaah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kumpulan makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari.

Sabtu, Desember 12, 2009

Renungan MAKNA WAKTU

Untuk memahami makna SATU TAHUN
Tanyalah seorang siswa yang gagal dalam ujian kenaikan kelas

Untuk memahami makna SATU BULAN
Tanyalah seorang ibu yang melahirkan bayi prematur

Untuk memahami makna SATU MINGGU
Tanyalah seorang editor majalah mingguan

Untuk memahami makna SATU HARI
Tanyalah seorang pekerja dengan gaji harian

Untuk memahami makna SATU JAM
Tanyalah seorang gadis yang sedang menunggu kekasihnya

Untuk memahami makna SATU MENIT
Tanyalah seseorang yang ketinggalan kereta

Untuk memahami makna SATU DETIK
Tanyalah seseorang yang selamat dari kecelakaan

Untuk memahami makna SATU MILI DETIK
Tanyalah seorang pelari yang meraih medali perak Olimpiade

Dan akhirnya, sadarkah Anda bahwa waktu terus berlalu ?
Siapkah Anda mempertanggungjawabkan kepada Alloh ?
bagaimana Anda menggunakan setiap mili detik waktu Anda ?

sumber : http://www.facebook.com/notes/luthfie-lasigma-alisyahbana/renungan-makna-waktu/366147790079

Kamis, November 26, 2009

Sujud Cinta Seorang Hamba

Di atas hamparan sejadah suci
Hamba menadah kedua telapak tangan ini
Bagi memohon keampunan dan rahmat dariMu
Agar diberikan hamba hidayah serta taufiqMu
Supaya tidak tersimpang hamba dari jalanMu

Hati hamba merasa hambar dan sunyi
Tanpa iman dan semangat taqwa dalam hati
Jiwa hamba kosong dan takkan berisi
Melainkan dengan redha
Yang Maha Mengetahui
Yang menemukan hamba dalam bingkisan restu
Yang Maha Mengasihani

Saat tasbih mengisi ruang kosong di jari-jari
Mulut dan hati hamba bersatu berzikir mengingat Ilahi
Jiwa hamba terisi dengan munajat di malam hari
Diri ini hamba abdikan buat Pencipta langit dan bumi
Moga dosa-dosa lampau dapat dihapusi dan diampuni

Kening ini hamba rapatkan di atas hamparan murni
Sujud dahi hamba mencecah ke bumi
Tanda syukur hamba akan kebesaran Ilahi
Tidak terukur nilai cintaMu yang tinggi
Tidak terhitung nilai kasihMu yang bertambah setiap hari

Ya Rabbul Izzati…
Sudikah Kau menerima cinta hamba yang hina dengan longgokan dosa ini??
Semoga keampunan mendapat tempat untuk hamba yang sering lupa diri
Semoga rahmatMu sentiasa hadir menemani
Agar kehidupan duniawi dan ukhrawi hamba diredhai

Hamba amat mendambakan cinta dariMu
Hamba juga mengharapkan pertemuan denganMu
Diri hamba ini dahaga akan belaian kasihMu
Hamparan sejadah suci hamba buktikan padaMu
Sujud cinta hamba hanyalah untuk Tuhan yang berkuasa di atas segala sesuatu



by : http://qudwahhasanah198.blogspot.com/

Rabu, November 25, 2009

PERENUNGAN DIRI MANUSIA

Asw.wr.wb
apa kabar teman2..? semoga ridho Alloh selalu neyertai di setiap langkah kta sehingga kita bisa menjalani hari2 kita dengan penuh keyakinan. amin

ada artikel sebagai renungan:
Laut berdoa,
tujuh samudra, seluruhnya, angkat bicaraya
Tuhan Raja Diraja, perkenankan kami meluapkan air kami
untuk menenggelamkan seluruh permukaan bumi

Kami akan bungkus planet yang makin berbau busuk ini dengan banjir total
kami akan lumatkan kota-kota dan seluruh tempat tinggal manusia
kami akan bikin mereka megap-megap,
memekik-mekik,kehabisan tenaga untuk berenang
dan gagal untuk coba-coba menyelamatkan diriya
Tuhan Raja Diraja, kami akan bikin kehidupan mereka luluh lantak!

Para malaikat kaget bukan buatan mendengarnya,
kenapa? mereka bertanya dan laut menjawab,
bukankah memang itu yang manusia kehendaki
kalian para malaiakat telah mengetahui
bahkan sejak sebelum manusia pertama diciptakan
tapi kalian terlalu sabar, dan mungkin agak bodoh
dari Tuhan kalian memperoleh jatah kesabaran
yang berlebihan itu tidak wajar
para malaikat mengepakkan sayapnya tinggi-tinggi :
wahai samudra yang dipilih Allah untuk mengajarkan ilmu semangat,
kalian ini omong apa?

Manusia menggenggam keris untuk mereka tikamkan
ke jantung mereka sendiri perlahan-lahan, untuk apa?
apakah kematian sedemikian memerlukan estetika?
memerlukan beribu seminar untuk merundingkan bagaimana cara untuk mati,
memerlukan sekian banyak biaya, ilmu dan teknologi serta berbagai kerepotan sosial?

Ya Tuhan raja Diraja, begitu tolol cara manusia mementaskan ketololan
perkenankan kami menenggelamkan kehidupan mereka sekarang juga
malaikat menggeleng-gelengkan kepala,
tapi belum sempat mereka meneruskan pertanyaan,
terdengar gunung-gunung pun berdoa.....

.....Ya Tuhan Maha Kuasa, izinkan kami meledak,
izinkan kami meletus,menumpahkan batu-batu panas ke segala penjuru,
bagai seribu naga berlidah api yang mengangakan mulutnya,
menyerbu pasar-pasar, bangunan-bangunan pemerintahan,
serta menumbangkan rumah-rumah ibadah yang dipalsukan

Ya Tuhan Maha Kuasa,
izinkan telinga kami memperoleh kelegaan,
dengan mendengar jutaan manusia menjerit-jerit dengan wajah pucat pasi,
berlari ke sana ke mari, dan bertabrakan satu sama lain,
izinkan mata kami menyaksikan naga-naga membelit
dan meremukan tulang belulang mereka,
dan apabila ada di antara manusia yang coba lari menghindar,
ekor naga-naga kami akan mencambuk,
seribu orang terlempar oleh satu kali cambukan.

kalian ini dihinggapi penyakit jiwa macam apa?
para malaikat hampir membentakkan suaranya aku tak sabar lagi!
jawab gunung-gunung sedangkan
seluruh hamparan alam ini bersujud kepada Tuhan,
tapi manusia saling menyakiti satu sama lain
sedangkan planet dan bintang-bintang bertasbih,
tapi manusia sibuk merampok dan menindas,
sedang air bergemericik melantunkan melodi-melodi pemujaan,
tapi manusia merampas waktu untuk monopoli
dan menghimpun batu-batu berhala,
sedangkan katak dan jangkerik paham ekosistem,
tapi manusia merusak tradisi hukum penciptaan,
sedangkan angin mengelus pepohonan, meniupkan seruling cinta dan sembahyang,
tapi manusia menghabiskan biaya untuk makin gagal
memahami diri mereka sendiri,untuk terus salah sangka terhadap kehidupan,

Dan tiba-tiba terdengar suara pepohonan,
tingkah manusia membuat sembahyangku tidak khusyuk
aku ingin tumbang menimpa rumah-rumah mereka,
terdengar pula burung-burung mengumandangkan suara,
kamilah burung-burung, yang terbuat dari kata-kata
yang diucapkan manusia satu kata yang dilontarkan
menjelma seekor burung,
berjuta-juta kata yang setiap hari memuncrat dari mulut manusia,
menjelma jadi berjuta-juta burung yang memenuhi angkasa,
kamilah burung-burung, kamilah berjuta-juta burung yang kelaparan,
yang dibiarkan kelaparan, karena tak dihidupi oleh kejujuran
perbuatan manusia,
kamilah berjuta-juta burung yang tak terbentuk,
yang kepala kami dijadikan kaki, kaki kami dijadikan paruh,
paruh kami tanggal dan berjatuhan ke ladang-ladang kering,
kamilah berjuta-juta burung yang disamarkan,
dibolak-balik, dikhianati dan kehilangan makna,

Ya Tuhan Sang Pemenuh Janji,
perbolehkan kami sekarang menagih hutang kepada manusia,
kami akan memenuhi angkasa,
kami akan melingkari bumi dengan tubuh dan sayap-sayap kami,
kami akan taburi langit dengan menjadikan diri kami
awan gelap yang mengirimkan cahaya kembali kepada matahari,
kami akan bikin manusia tak tersentuh lagi oleh cahaya
sehingga sempurnalah kegelapan yang mereka rancang
dan rekayasa sendiri,

Kemudian kami akan kirim sebagian kami
untuk turun ke bumi,menerpa setiap manusia, mematuk kening mereka,
mencabik-cabik daging mereka,
kemudian kami paksa merekamencucup darah mereka sendiri yang mengucur,
dan kemudian.........

.......kemudian beribu-ribu suara terdengar bersahutan
seribu doa meluncur, melesat ke tepian jagat matahari
berdoa tentang kebutaan hati rembulan
berdoa tentang keperawanan siang
berdoa tentang kerakusan malam
berdoa tentang kemaksiatan udara
berdoa tentang pencemaran sungai
berdoa tentang kotoran ruang
berdoa tentang monopoli waktu
berdoa tentang penjara logam
berdoa tentang peluru api
berdoa tentang mesiu
doa-doa tak terkatakan
doa-doa tak terumuskan
doa-doa bertabur, berdesing, bergulung-gulung
doa-doa menampar langit
doa-doa hampir menjatuhkan bintang-bintang

Dan jibril, jibril, terbang dari `Arsy
menangkap semua itu menggenggamnya menjadi sunyi
kemudian Tuhan berkata
meskipun tak setitik benda atau kehampaan
pun mengetahui dari mana dilontarkan

Kemudian Tuhan berkata
meskipun tak seserpih suara atau kesunyian pun
mengerti apakah itu suara atau bukan suara
diamlah kalian karena AKU paham kalian tidak!
laut, gunung-gunung debu dan angin berdesir
bintang beredar dan mengalirnya airKU

Sabda untuk menjalin cinta namun tidak untuk memahaminya
manusia adalah masterpiece ciptaanKU
kalian tak kuberi kemungkinan untuk menakar betapa artinya itu bagiKU
manusia adalah haru biru kekasihKU
yang KU unggulkan dan KU sayang
sebagai kandungan emas dalam butiran-butiran debu
dengarkanlah, tentang hal itupun kalian semua tak KU beri ilmu
kalian seribu samudra seribu laut akan menguap
mengering oleh panas api cintaKU kepada makhlukKu
yang bernama manusia
kalian bijih besi baja segala logam akan meleleh
jika KU perdengarkan senandung cintaKU
kepada mereka sungai mengalirlah
danau heninglah udara bertiuplah

Pepohonan bersujud lah gunung-gunung bersedekaplah
bintang beredarlah dan langit tunduklah
agar cintaKU kepada kekasih unggulKU
tak menjelma menjadi amarah yang tak akan sanggup kalian tampung dan mengerti
kalian alam benda, alam nabati dan hayawani tak KU beri hak
untuk marah kalian semua yang menghuni
wilayah kerendahan hati langit-langitKU
tak KU warisi kewenangan untuk mengubah dan membekukan
untuk mempercepat atau memperlambat
untuk menghancurkan atau membangun

Kemerdekaan semacam itu hanya KUpinjamkan
sebagian kepada manusia kekasih unggulKU
kalian alam langit bawah tak memerlukan kesabaran
untuk bersabar menampung polah tingkah kekasihKU
karena kalian adalah persemayaman kesabaran itu sendiri
yang menunggu manusia menyusunya dari puting kalian
kalian adalah jagat sujud itu sendiri
di mana manusia bercermin untuk belajar tahu diri

Kalian adalah salah satu negeri ilmuku
di mana manusia meniti dan menyerap tanda-tandaKU
untuk menyuapi kelaparan pengetahuan mereka
kalian menyaksikan manusia kehilangan budi di puncak akal budinya,
tenanglah kalian menyaksikan manusia disakiti
oleh kegagahan ilmu dan kesehatnnya,
tenanglah kalian menyaksikan manusia
terbodoh-bodoh di ufuk jauh pengetahuannya,
tenanglah kalian menyaksikan manusia
menata batu bata kehancuran
di hari-hari gegap gempita pembangunannya,
tenanglah diamlah kalian tak akan tahu
betapa AKU menyayangi mereka
dan apabila kalian lah yang dulu menciptakan manusia,
niscaya akan sedemikian besar pula cinta kalian kepada mereka
bahkan cinta kalian akan sedemikian buta,
sehingga gerak tangan kalian akan mempercepat kehancuran hidup mereka
selesai...............................................................

Allah telah sedemikian rupa menundukan alam semesta untuk manusia
dan demikian santun kepada manusia..penuh cinta..kemurahan..rahmat....
hingga terkadang tak ada kata yang sanggup mewakili
berapa banyak pemberianNYA yang telah kita terima
dari sejak kita lahir hingga detik ini.

Kita juga tahu tak ada apapun pemberian kita padaNYA
yang akan sanggup membalas pemberianNYA yang sekecil apapun...
tak ada...tak ada sama sekali.
Yang bisa kita lakukan hanya terus belajar dan belajar mencintaiNYA..
dengan sepenuh jiwa..segenap raga..sampai akhir hayat kita.........

duuuuuhhh.....
bahkan terkadang aku juga bingung bagaimana memulai belajar mencintaiNYA......
ketika dunia dan hari-hari sedemikian melalaikan.....
ketika nafsu masih saja berdiri kokoh dalam dada
ketika kemalasan dan keluh kesah melupakan tekad belajar itu

Padahal entah berapa waktu lagi yang masih dimiliki sahabat,
bantu saya
genggam tangan saya selama perjalanan
jangan dilepaskan!

wass.wr.wb
semoga bermanfaat

# Lam Ukhuwah Bersemih Kembali #
* Bersihkan Hati Dgn Iman Gapai Ridho Illahi *

sumber : http://www.facebook.com/inbox/?ref=mb#/inbox/?folder=[fb]messages&page=1&tid=1058779046470

Heri Rhomadhonie

Sabtu, November 14, 2009

Bersyukurlah....!

Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan... Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan?


Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu, karena itu memberimu kesempatan untuk belajar...


Bersyukurlah untuk masa-masa sulit, di masa itulah kamu bertumbuh...


Bersyukurlah untuk keterbatasanmu, karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang...


Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru, karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu....


Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat, itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga...


Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih, karena itu berarti kamu telah membuat suatu perbedaan...


Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik ... Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa yang surut...


Rasa syukur dapat mengubahkan hal yang negatif menjadi positif....


Temukan cara untuk bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu ........

sumber : dudung.net

Jumat, November 13, 2009

oleh Amy Herdy (13/10/09)

man ka na yuk inu na ahadukum hatta yuhibbu liakhihi ma yu hibbu linafsih

tidak beriman salah seorang diantara kamu sehingga iya mencintai saudaranya seperti iya mencintai dirinya sendri.

saudara disitu bukan hanya orang yang ada ikatan darah dengan kita....

tapi juga saudara seiman...

sesama muslim...

dalam hadis lain..

man la yukrimminnaasa..la yuk rimhullah

barang siapa yang tidak menyanyangi manusia maka Allah juga tak akan menyanyangi nya..

so....berbuat baik...menjada perasaan orang itu penting..

klo mau disayang harus terlebih dahulu menyanyangi..

klo ingin diperlakukan baik oleh orang perlakukan orang dengan baik dulu..

jangan mengharap orang datang tapi kita yang harus menghampiri...

jangan takut untuk memulai...

Kamis, Oktober 29, 2009

Kita yang selalu berharap

Assalamu’alaikum wr wb
Teman-teman, kita selalu berharap agar kita mendapat kebaikan.
Tapi, pernahkah kita berbuat baik?

Kita selalu berharap mendapat kebahagiaan.


Tapi pernahkah kita membahagiakan orang lain? Kita juga nyaris selalu berharap mendapatkan perhatian, tapi pernahkah kita juga memperhatikan orang lain?

Mungkin dari ketiga pertanyaan ini ada jawaban yang beragam dari teman-teman. Jawaban “ya” yang beragam, dan begitupun jawaban “tidak” yang beragam.

Kita mulai dari jawaban “ya”. Ya, kita selalu berharap mendapat kebaikan, dan kita juga senantiasa berbuat baik.
Syukurlah kalo memang demikian adanya.

Ada lagi jawaban lainnya; selalu berharap tapi lemah berbuat. Kita senantiasa ingin mendapat kebaikan, tapi lemah dalam berbuat baik.

Jadi, apa pantas kita selalu berharap mendapat kebaikan, sementara kita jarang berbuat baik? Mungkin juga ada yang lemah berharap, pun lemah berbuat. Ini agak menyedihkan, karena berharap mendapat kebaikan saja jarang, pun kurang dalam berbuat baik.

Dari ketiga jenis jawaban itu yang tahu hanyalah yang bersangkutan dan Allah Swt. Ya, kita bisa interospeksi diri.

Bagaimana dengan jawaban “tidak”? Ya, ini juga beragam. Ada yang tidak pernah berharap mendapat kebaikan, tapi selalu berbuat baik. Dirinya semata memberikan apa yang dimilikinya untuk kebaikan orang lain, meskipun ia sendiri tak terlalu berharap mendapat kebaikan.

Ada juga yang tidak berharap mendapat kebaikan, karena dirinya tak pernah berbuat kebaikan. Ini mungkin karena merasa sama-sama tidak berharap.

Jadi, impas saja. Tak berharap karena tak pernah berbuat. Mungkin juga ada jawaban lainnya, selalu berharap meskipun tidak pernah buat. Wow, ini namanya “pinter kodek” dalam istilah bahasa Sunda.

Artinya ingin menang sendiri, ingin senang sendiri. Selalu berharap mendapat kebaikan, tapi tak pernah merasa untuk berbuat baik. Dari ketiga jawaban ini, tentu saja yang tahu pasti hanyalah yang bersangkutan dan Allah Swt.

Teman-teman, silakan Anda mencocokkan dengan pernyataan-pernyataan tersebut. Tapi kita berharap semoga saja kita termasuk orang yang pandai bersyukur, pandai berbuat baik, pandai bersabar. Bukan semata pandai berharap tapi tak pernah berbuat.

Jika kita hubungkan dengan apa yang kita minta dan harapkan kepada Allah Swt. dengan apa yang kita perbuat untuk Allah Swt., rasanya kita pantas untuk merenung. Ya, saya jadi teringat al-Quran, ayat 186 dari surat al-Baqarah (yang artinya):
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Ayat ini turun berkenaan dengan datangnya seorang Arab Badui kepada Nabi saw. yang bertanya: “Apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga kami dapat munajat/memohon kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus menyeruNya?” Nabi saw. terdiam, hingga turunlah ayat ini (QS. 2: 186) sebagai jawaban terhadap pertanyaan itu.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Marduwaih, Abussyaikh dan lain-lainnya dari beberapa jalan, dari Jarir bin Abdul Hamid, dari Abdah as-Sajastani, dari as-Shalt bin Hakim bin Mu’awiyah bin Jaidah, dari bapaknya yang bersumber dari datuknya.)

Menurut riwayat lain, ayat ini (QS. 2: 186) turun sebagai jawaban terhadap beberapa sahabat yang bertanya kepada Nabi saw.: “Dimanakah Tuhan kita?”
(Diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaq dari Hasan, tetapi ada sumber-sumber lain yang memperkuatnya. Hadits ini mursal.)

Menurut riwayat lain, ayat ini (QS. 2: 186) turun berkenaan dengan sabda Rasulullah saw.: “Janganlah kalian berkecil hati dalam berdoa, karena Allah Swt. telah berfirman “Ud’uni astajib lakum” yang artinya berdoalah kamu kepada-Ku, pasti aku mengijabahnya (QS 40: ayat 60). Berkatalah salah seorang di antara mereka: “Wahai Rasulullah! Apakah Tuhan mendengar doa kita atau bagaimana?”

Sebagai jawabannya, turunlah ayat ini (QS. 2: 186) (Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asakir yang bersumber dari Ali.)

Menurut riwayat lain, setelah turun ayat “Waqala rabbukum ud’uni astajib lakum” yang artinya berdoalah kamu kepada-Ku, pasti aku mengijabahnya (QS. 40: 60), para shahabat tidak mengetahui bilamana yang tepat untuk berdoa. Maka turunlah ayat ini (QS. 2: 186) (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari ‘Atha bin abi Rabah.)

Semoga kita yang senantiasa berharap agar Allah Swt. mengabulkan keinginan kita, dibarengi dengan taatnya kita kepada Allah Swt. dan sekaligus beriman kepadaNya. Sebab, bagaimana mungkin kita bisa berharap mendapat kebaikan dari Allah Swt., tanpa sedikitpun kita taat dan tak beriman kepadaNya. Iya kan?

Ini sekadar renungan kecil di malam hari yang sejuk dan dingin , dan kita masih bisa menikmati indahnya hidup di dunia milikNya. Semoga kita pandai bersyukur kepada Allah Swt. Wallahu’alam.

sumber : Persahabatan PBH (Puri Bintaro Hijau)

Senin, Oktober 12, 2009

Syumuliyatul Islam... (panji istiqomah)

Kita berbahagia dan bersyukur karena Allah menciptakan kita sebagai muslim. Artinya, kita mendapatkan jaminan dari Allah Swt untuk mendapatkan keselamatan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Keselamatan hidup di dunia dan di akhirat akan Allah berikan manakala kita memang benar-benar menjalankan syariat Allah Swt. Sesuai dengan nama Islam itu sendiri, inti dari keislaman kita adalah tunduk, berserah diri, menjalankan hukum-hukum Allah Swt. Dengan demikian, tidak ada satu pun yang mampu mengalahkan ketinggian Islam, Al Islam ya’lua walaa yu’laa alaihi.

Kita sebagai umat Islam harus meyakini bahwa Islam adalah agama yang syamil. Agama yang di dalamnya terdapat kesempurnaan. Ketika kita memproklamasikan diri sebagai muslim, kita harus berupaya sepenuh jiwa dan raga untuk melaksanakannya dengan menyeluruh, tidak setengah-setengah (juz’iyah). Seorang muslim tidak boleh mengambil sebagaian dan menolak sebagian. Pemahaman seperti itu adalah pemahaman yang keliru. Hal ini bisa kita baca dalam Q.S. 2 : 208 yang berbunyi:

Artinya,”Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.”

Kesempurnaan yang tercipta dalam Islam adalah kesempurnaan dalam:
1. Waktu
2. Minhaj
3. Tempat

1. Kesempurnaan dalam waktu

Islam dibawa oleh para nabi kita, dari nabi Adam hingga nabi Muhammad Saw. Risalah yang dibawa adalah risalah yang sama, risalah yang satu yaitu Islam. Allah berfirman,

[21:107] "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."

Islam yang dibawa para nabi secara umum dirisalahkan kepada kaumnya. Misalnya Nabi Nuh membawa risalah Islam untuk kaum tsamud, nabi Luth untuk kaum Sodom, dan sebagainya. Sementara itu, Nabi Muhammad sebagai penutup para nabi menyempurnakan tersebarnya Islam dan dirisalahkan untuk seluruh umat manusia di muka bumi ini dari dulu hingga kiamat tiba.

Allah berfirman,

[33:40] "Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu".


2. Kesempurnaan minhaj

Islam itu ibarat sebuah bangunan. Bagian yang satu melengkapi bangunan yang lain hingga menjadi sebuah bangunan yang kokoh.

Asas dari Islam adalah akidah yang kuat. Hal ini erat hubungannya dengan rukun iman. Oleh karena itu, seorang muslim yang kaffah adalah yang menempatkan akidah sebagai asasnya. Dengan kata lain, profil pertama kali yang harus dimiliki oleh seorang muslim adalah salimul aqidah, yakni akidah yang selamat. Sehebat apa pun ia beramal dalam kehidupan sehari-hari, tanpa akidah yang selamat, amal yang dilakukannya menjadi sia-sia.

Bangunan Islam adalah ibadah. Yakni, rukun Islam. Kita menjadi muslim saat kita membuat bangunan ini. Kita shalat dengan shalat yang benar, yaitu mendirikan shalat bukan hanya menjalankan shalat. Kita saum dengan hanya mengharap rida Allah, kita berzakat, berhaji. Selain ibadah, bangunan islam yang kedua adalah akhlak. Artinya, beribadah kepada Allah tidaklah cukup. Seorang muslim pun harus mempunyai akhlak yang baik dan mulia, baik kepada Allah Swt, manusia, dan juga kepada alam yang telah Allah ciptakan untuk kehidupan kita di muka bumi ini.

Penyokong atau penguat dalam kesempurnaan minhaj ini adalah jihad dan dakwah (amar makruf nahi munkar). Ayat-ayat Allah yang berkenaan dengan jihada dan dakwah adalah sebagai berikut:


Q.S. 29 : 6
Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam

Q.S. 29 : 31
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik

Q.S. 16 : 125
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

3. Sempurna dalam tempat

Islam hanya mempunyai satu pencipta, yaitu Allah Swt. Allahlah yang menciptakan alam beserta isinya. Segenap makhluk yang berada di muka bumi ini baik yang tampak maupun tidak tampak sudah seharusnya menyerahkan dirinya kepada Allah Swt. Kasih saying Allah lah yang menyebabkan kitasebagai muslim. Dan sudah tentu, manakala kita benar-benar menjalankan Islam, kita akan mendapatkan keberuntungan yang nyata, yakni bahagia di dunia dan akhirat.

Allah berfirman,

[2:163] Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

[2:164] Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Semoga Allah Swt menetapkan kita sebagai pribadi muslim yang benar-benar istiqomah menjalankan keislamannya. Hanya umat yang taatlah yang akan mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat.

Wallahualam bishawab...

sumber : cyber halaqah

Beruntungnya Qt..

Alangkah beruntungnya kita, disaat sebagian orang kehilangan penglihatannya sejak lahir, dan hanya bisa bermimpi dan berharap jika suatu saat bisa melihat alam semesta yang mempesona dengan segala isinya ini, Allah SWT menganugerahkan kita sepasang bola mata yang sehat dan indah sehingga kita bisa melihat sesuatu dengan jelas dan jernih. Kita reguk semua keindahan alam yang tampak di hadapan dengan sepasang bola mata kita itu.

Alangkah beruntungnya kita, disaat sebagian orang tidak bisa berfikir dengan sehat dan waras karena gila, berperilaku layaknya sebagai seorang manusia normal yang berakal sehat, Allah SWT menganugerahkan kita kecerdasan akal dalam banyak bidang ilmu pengetahuan. Banyak hal bisa kita kaji dan teliti tentang kehidupan dan alam ini berkat akal yang Allah SWT anugerahkan kepada kita. Tak sedikit lahir dari itu ilmuwan-ilmuwan cerdas ternama yang telah memberikan sumbangsihnya bagi banyak penemuan-penemuan baru yang bermanfaat di bidang ilmu dan teknologi serta ulama-ulama handal yang menjadi rujukan umat.

Alangkah beruntungnya kita, disaat sebagian mulut terbungkam tanpa suara karena bisu, ingin berucap sepatah kata tapi tak mampu, Allah SWT menganugerahkan kepada kita sebongkah daging yang bernama lidah, gigi yang putih dan tersusun rapi, namun sayang, terkadang kita tak mampu menjaganya dengan baik dan amanah. Diri kita tak mampu menggunakannya untuk menyejukkan hati orang lain dengan kata-kata kita.

Yang bersedih semakin kita buat sedih. Yang sakit semakin kita buat sakit karena ucapan kita. Diri kita tak tergerak untuk menebarkan salam, saling mendo’akan untuk keselamatan bagi sesama muslim, saling bertanya kabar satu sama lain, dan berbagi ucapan yang dapat menyejukkan setiap hati-hati yang tengah berduka dan nestapa.

Benarkah kita menjadi salah seorang makhluk-Nya yang berakhlak mulia, jika segala kesempurnaan anugerah itu tidak semakin mendekatkan diri kita kepada-Nya? Tidak tumbuh kerinduan untuk mengikuti perilaku Rasul-Nya? Layakkah kita menjadi bagian dari manusia yang terpuji, jika di hati kita hanya ada rasa benci dan sedikitpun tidak pernah terbersit niat dan keinginan menggunakan segala kesempurnaan anugerah itu untuk hal-hal yang Allah SWT cintai dan ridhoi?

Benarkah kita masih termasuk orang yang sungguh-sungguh mencintai-Nya, mengakui mencintai Rasul pilihan-Nya, disaat sebagian orang mampu menangis meski sedang berbuat ketaatan kepada-Nya, jatuh bangun dalam usaha meneladani Rasulullah utusan-Nya, namun kita malah tetap tertawa dengan segala keburukan-keburukan diri kita?

Semoga Allah SWT menurunkan hidayah kepada kita dan melembutkan hati kita semua dengan curahan kasih sayang-Nya.

sumber : marisa husriani's note in FB

Jumat, Agustus 28, 2009

Taubat

maaf Pictures, Images and Photos

dihamparan kain yang lusuh
jiwa tertunduk dan bersimpuh
memohon ampun dari yang maha pengampun
atas segala dosa-dosa
yang mencemari raga yang semakin renta
kami……


hanyalah setitik debu yang hina
yang rapuh dan tak lupat
dari hilaf serta dosa
tersadar didalam gelisah
setelah begitu jauh melangkah
setelah begitu jauh melangkah
setelah terlalu lama terlena
akan kenikmatan nafsu dunia fatamorgana
mungkinkah kan mengelupas dari tubuh
kotoran-kotoran
yang telah mendarah daging menjadi satu
kami tahu…..


tubuh yang telah terbalut dosa
takkan bisa disucikan
walau degan seluas samodra
ya…alloh


apapun kehendakmu kami ihklas
biarkan air mata ini menetes
bukan karena air mata derita
biarkan air mata ini mengalir
karena air mata bahagia
disisa-sisa ahkir nafas
berilah yang terbaek
kami yakin ENGKAU MAHA segalanya
kan terima taubat kami
sebelum nyawa terlepas dari raga


sumber : bangfad.com

mohon maaf lahir batin Pictures, Images and Photos

Selasa, Agustus 25, 2009

Jangan Berduka

jgn berduka Pictures, Images and Photos

Oleh : Abu Abdil Ghany (Majalah Nabila)

Hati tenang, bahagia, dan hilangnya kegundahan adalah dambaan setiap insan.

Insan yang berakal menurut Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di Rahimahullah dalam bukunya, al-Wasaailu al-Mufaidah lil Hayatatis Sa’idah mengetahui bahwa kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan yang ia jalani dengan bahagia dan tenang. Kehidupan ini pendek sekali, lanjut Syaikh AAS-Sa’di, maka tak sepantasnya memperpendek dengan kesedihan dan larut dalam kesusahan.


Jika seorang hamba ditimpa musibah atau takut akan sebuah musibah hendaklah membandingkan antara nikmat-nikmat yang ia dapatkan, baik dalam urusan agama atau dunia dengan musibah yang menimpanya. Dengan membnandingkan akan jelas baginya betapa banyak nikmat yang dia dapatkan dan tertutupilah musibah yang menimpanya.


Selanjutnya Syaikh as-Sa’di menyarankan, hendakhnya juga membandingkan antara kemungkinan bahaya yang akan menimpanya dengan banyaknya kemungkinan akan dapat selamat darinya. Jangan sampai kemungkinan yang lemah dapat mengalahkan kemungkinan-kemungkinan kuat dan banyak. Dengan demikian, akan hilanglah kesedihan dan perasaan takutnya.

Juga memperkirakan hal paling besar yang dapat menimpanya, kemudian menyiapkan mental untuk menghadapi bila memang terjadi, berusaha mencegah apa-apa yang masih belum terjadi dan menghilangkan atau paling tidak meminimalisir musibah yang sudah terjadi.


Bila Tak Kesampaian

Bila seseorang dihadapkan dengan ketakutan , sakit, kekurangan atau tidak tercapai keinginannya, hendaklah dihadapi dengan tenang dan kesiapan mental, bahkan dia harus siap menghadapikeadaan yang lebih berat sekalipun, sebab, kesiapan mental dalam menghadapi musibah akan mengecilkan musibah tersebut dan menghilangkan bobotnya. Terutama bila dia berusaha melawan sesuai kemampuan, sehingga dapat memadukan antara kesiapan mental dan usaha maksimal yang dapat mengalihkan perhatian dari musibah yang akan dating. Dan yang lebih penting lagi adalah selalu memperbarui kekuatan menghadapi musibah disertai dengan tawakkal dan yakin kepada Allah Subhaanahu wa Ta’Ala.

Jika hati bersandar kepada Allah Subhaanahu wa Ta’Ala, bertawakal kepada-Nya, tidak menyerahkan pada prasangka-prasangka buruk juga tidak dikuasai khayalan-khayalan negative, yakin serta sungguh-sungguh berharap atas karunia Allah Subhaanahu wa Ta’Ala, maka akan terusirlah perasaan sedih dan hilanglah berbagai macam penyakit fisik dan jiwa.


Akan dicukupkan

Hati bisa mendapatkan kekuatan, kelapangan dan kebahagiaan yang tak bisa diungkapkan. Banyak rumah sakit yang penuh dengan pasien yag sakit karena prasangka-prasangka buruk dan khayalan-khayalan menyesatkan. Banyak orang yang kuat hatinya tapi masih terpengaruh dengan hal tersebut, apalagi orang yang memang kemah hatinya. Dan betapa sering hal tersebut menyebabkan kedunguan dan kegilaan, kata Syaikh as-Sa’di. Orang yang sehat dan selamat adalah yang diselamatkan oleh Allah Subhaanahu wa Ta’Ala dan diberi-Nya taufik untuk berusaha mendapatkan faktor-faktor yang bias menguatkan hatinya dan mengusi kegelisahannya.

“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkannya”. (Ath-Thalaq: 3).

Artinya Allah Subhaanahu wa Ta’Ala akan mencukupkan untuknya semua apa yang dia butuhkan dari urusan agama dan dunianya.


Maka orang yang bertawakal kepada Allah Subhaanahu wa Ta’Ala, hatinya kuat. Tidak dapat dipengaruhi prasangka-prasangka buruk, tidak dapat digoncang oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi, sebab dia tahu hal itu termasuk indikasi lemahnya jiwa dan perasaan takut yang tidak beralasan. Dia tahu, Allah Subhaanahu wa Ta’Ala akan menjamin sepenuhnya orang yang bertawakal kepada-Nya, dia yakin kepada Allah Subhaanahu wa Ta’Ala dan tenang karena percaya akan janji-Nya. Dengan demikian, hilanglah duka dan gelisah. Kesulitan berubah menjadi kemudahan, kesedihan menjadi kegembiraan dan perasaan takut menjadi keimanan.

Diketik ulang oleh : Ummu ‘Umar dari Majalah Nabila (2004)

sumber : jilbab.or.id

jgn bersedih Pictures, Images and Photos

Jumat, Agustus 14, 2009

jembatan...

color Pictures, Images and Photos

Alkisah ada dua orang kakak beradik yang hidup di sebuah desa. Entah karena apa mereka jatuh ke dalam suatu pertengkaran serius. Dan ini adalah pertama kalinya mereka bertengkar sedemikian hebat. Padahal selama 40 tahun mereka hidup rukun berdampingan, saling meminjamkan peralatan pertanian, dan bahu membahu dalam usaha perdagangan tanpa mengalami hambatan.

Namun kerja sama yang akrab itu kini retak. Dimulai dari kesalahpahaman yang sepele saja. Kemudian berubah menjadi perbedaan pendapat yang besar. Dan akhirnya meledak dalam bentuk caci-maki. Beberapa minggu sudah berlalu, mereka saling berdiam diri tak bertegur-sapa.

Suatu pagi, seseorang mengetuk rumah sang kakak. Di depan pintu berdiri seorang pria membawa kotak perkakas tukang kayu. "Maaf tuan, sebenarnya saya sedang mencari pekerjaan," kata pria itu dengan ramah. "Barangkali tuan berkenan memberikan beberapa pekerjaan untuk saya selesaikan."

"Oh ya!" jawab sang kakak. "Saya punya sebuah pekerjaan untukmu. Kau lihat ladang pertanian di seberang sungai sana. Itu adalah rumah tetanggaku, ..ah sebetulnya ia adalah adikku. Minggu lalu ia mengeruk bendungan dengan buldozer lalu mengalirkan airnya ke tengah padang rumput itu sehingga menjadi sungai yang memisahkan tanah kami. Hmm, barangkali ia melakukan itu untuk mengejekku, tapi aku akan membalasnya lebih setimpal. Di situ ada gundukan kayu. Aku ingin kau membuat pagar setinggi 10 meter untukku sehingga aku tidak perlu lagi melihat rumahnya. Pokoknya, aku ingin melupakannya." Kata tukang kayu, "Saya mengerti. Belikan saya paku dan peralatan. Akan saya kerjakan sesuatu yang bisa membuat tuan merasa senang."

Kemudian sang kakak pergi ke kota untuk berbelanja berbagai kebutuhan dan menyiapkannya untuk si tukang kayu. Setelah itu ia meninggalkan tukang kayu bekerja sendirian.

Sepanjang hari tukang kayu bekerja keras, mengukur, menggergaji dan memaku. Di sore hari, ketika sang kakak petani itu kembali, tukang kayu itu baru saja menyelesaikan pekerjaannya.

Betapa terbelalaknya ia begitu melihat hasil pekerjaan tukang kayu itu. Sama sekali tidak ada pagar kayu sebagaimana yang dimintanya. Namun, yang ada adalah jembatan melintasi sungai yang menghubungkan ladang pertaniannya dengan ladang pertanian adiknya. Jembatan itu begitu indah dengan undak-undakan yang tertata rapi. Dari seberang sana, terlihat sang adik bergegas berjalan menaiki jembatan itu dengan kedua tangannya terbuka lebar.

"Kakakku, kau sungguh baik hati mau membuatkan jembatan ini. Padahal sikap dan ucapanku telah menyakiti hatimu. Maafkan aku." kata sang adik pada kakaknya.

Dua bersaudara itu pun bertemu di tengah-tengah jembatan, saling berjabat tangan dan berpelukan. Melihat itu, tukang kayu pun membenahi perkakasnya dan bersiap-siap untuk pergi. "Hai, jangan pergi dulu. Tinggallah beberapa hari lagi. Kami mempunyai banyak pekerjaan untukmu," pinta sang kakak.

"Sesungguhnya saya ingin sekali tinggal di sini," kata tukang kayu, "tapi masih banyak jembatan lain yang harus saya selesaikan."

semoga menjadi renungan dan hikmah untuk menyambut Ramadhan ini sahabatku

sumber : persahabatan PBH (putri bintaro hijau)

BercerMin DiRi

muslimah Pictures, Images and Photos

Tatkala kudatangi sebuah cermin
Tampak sesosok yang sangat lama kukenal dan sangat sering kulihat
Namun aneh , sesungguhnya aku belum mengenal siapa yang kulihat

Tatkala kutatap wajah , hatiku bertanya . Apakah wajah ini yang kelak akan
bercahaya bersinar indah di surga sana ?
Ataukah wajah ini yang kelak akan hangus legam di neraka Jahannam

Tatkala kutatap mata, nanar hatiku bertanya
Mata inikah yang akan menatap penuh kelezatan dan kerinduan….
Menatap Allah , menatap Rasulullah , menatap kekasih-kekasih Allah kelak ?
Ataukah mata ini yang terbeliak , melotot , menganga , terburai menatap
Neraka Jahannam………..

Akankah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan ?
Wahai mata , apa gerangan yang kau tatap selama ini ?

Tatkala kutatap mulut , apakah mulut ini yang kelak akan mendesah penuh
kerinduan .. Mengucap laa ilaaha ilallah saat malaikat maut datang
menjemput ?

Ataukah menjadi mulut menganga dengan lidah menjulur , dengan lengking
jeritan pilu yang akan mencopot sendi-sendi setiap pendengar.

Ataukah mulut ini menjadi pemakan buah zaqum jahannam ..yang getir
penghangus , penghancur setiap usus.
Apakah gerangan yang engkau ucapkan wahai mulut yang malang ?
Berapa banyak dusta yang engkau ucapkan ?

Berapa banyak hati-hati yang remuk dengan pisau kata-katamu yang
mengiris tajam
Berapa banyak kata-kata manis semanis madu yang palsu
yang engkau ucapkan untuk menipu ?
Betapa jarang engkau jujur.
Betapa langkanya engkau syahdu memohon agar Tuhan mengampunimu.

Tatkala kutatap tubuhku.
Apakah tubuh ini kelak yang akan penuh cahaya …
Bersinar , bersukacita , bercengkrama di surga ?
Atau tubuh ini yang akan tercabik-cabik hancur , mendidih , di dalam lahar
membara jahannam , terpasung tanpa ampun , derita yang tak pernah berakhir
Wahai tubuh , berapa banyak maksiat yang engkau lakukan ?
Berapa banyak orang-orang yang engkau zalimi dengan tubuhmu ?
Berapa banyak hamba-hamba Allah yang lemah yang engkau
tindas dengan kekuatanmu ?
Berapa banyak perindu pertolongan yang engkau acuhkan tanpa peduli
padahal engkau mampu ?
Berapa banyak hak-hak yang engkau rampas ?


Ketika kutatap hai tubuh
Seperti apa gerangan isi hatimu
Apakah isi hatimu sebagus kata-katamu
Atau sekotor daki-daki yang melekat di tubuhmu
Apakah hatimu segagah ototmu
Atau selemah daun-daun yang mudah rontok
Ataukah hatimu seindah penampilanmu
Ataukah sebusuk kotoran-kotoranmu

Betapa beda ..betapa beda …apa yang tampak di cermin
dengan apa yang tersembunyi
Betapa beda apa yang tampak di cermin dan apa yang tersembunyi
Aku telah tertipu , aku tertipu oleh topeng
Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng, hanyalah topeng belaka
Betapa pujian yang terhambur hanyalah memuji topeng
Betapa yang indah ternyata hanyalah topeng..
Sedangkan aku … hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus
Aku tertipu , aku malu ya Allah
Allah ..selamatkan aku..Amin ya Rabbal ‘alamin

Abdullah Gymnastiar

Selasa, Juli 21, 2009

Sabar dan Syukur

Aq berdoa Pictures, Images and Photos

Sumber: Tazkiyatun Nafs

Allah memposisikan orang2 yang sabar dalam posisi yang mulia, banyak dinyatakan didalam ayat-ayat Al qurán bahwa Allah bersama dengan orang2 yang sabar, Allah mencintai orang-orang yang sabar.

Ada 3 macam sabar, yaitu:
- Sabar dalam ketaatan
- Sabar dalam kemaksiatan

Kedua sabar diatas terkait dengan ikhtiar, kemudian
- Sabar dalam menerima cobaan

Sering presepsi manusia berada pd point ini

Dan 3 macam tingkatan sabar:
1. Sabar u/ meninggalkan Hawa Nafsu setingkat dgn orang yang bertaubat
2. Sabar atas apa yang menimpa setingkat dgn orang yang Zuhud
3. Mencintai apa yang diperbuat Tuhan thd diri kita setingkat dgn orang yang Siddiq

Bahkan ketika usaha kita u/ bersabar tidak dirasakan berat maka sdh termasuk SABAR

Penjabaran dari 3 macam sabar:
1. Sabar dalam Ketaatan

Pada dasarnya manusia memiliki 2 macam keadaan, yaitu:
- Sesuai dgn Hawa Nafsu Keadaan ini paling sulit u/ dikendalikan, shg kerap kali manusia menjadi melampui batas. Sabar dalam kesenangan lebih sulit dibandingkan ketka kita dalam keadaan sulit/ tertimpa musibah. Orang miskin lebih mudah bersabar dibandingkan orang kaya. Oleh karena itu harus bisa mengontrol diri
- Tdk sesuai dgn Hawa Nafsu Terkait dgn ikhtiar. Ketaatan merupakan lawan dr Hawa Nafsu, karena sebenarnya tabiat jiwa manusia tidak suka pada ubudiyah tapi lebih menyukai rubbubiyah.

2. Sabar dalam kemaksiatan

Hal ini juga terkait dgn ikhtiar manusia, seperti yang terdapat didalam Q.S. 16:90
,,Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran’’.

Namun kemaksiatan itu sendiri pada dasarnya sesuai dgn dorongan Hawa Nafsu.

3. Sabar dalam menerima cobaan

Point ini terlepas dari ikhtiar manusia. Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, ´´Sabar pada benturan pertama memiliki 900 tingkatan…“.

Sabar merupakan barang dagangan para Nabi. Dalam sebuah kisah Rasulullah menyuruh seorang ibu u/ bersabar atas kematian anaknya dimana ia meraung dan menangis menjerit. Namun ia malah berkata, “Engkau tidak mengerti kepedihanku“. Kemudian Rasulullah pergi. Dan salah seorang sahabat menegur ibu tsbt, ‘’Tahukah kau siapa yang barusan memberikanmu nasihat? Ia adalah Rasulullah’’. Kemudian ibu tsbt pergi mengejar Rasulullah dan mengatakan,’’Ya Rasulullah aku sabar, aku ridho’’. Tapi Rasulullah mengatakan,’’Sabar itu adalah pada benturan yang pertama’’.

‘’Tidaklah seorang hamba yang ditimpa musibah melainkan ia mengucapkan Innalillahi wa inna illaihi roojiún’’
(H.R. Muslim)

Derajat Sabar ialah dgn tidak ada kebencian (tidak mempertanyakan) terhadap musibah yang menimpa. Sehingga yang harus ditampakkan adalah RIDHO, bahwa semua yang terjadi adalah atas kehendak-Nya. Sabar yang baik adalah bila orang yang tertimpa musibah tersebut tidak diketahui oleh orang lain (ia tidak mengumbar perihal musibahnya tsbt ke orang lain). Dan tidak dikeluarkan dari kata sabar apabila dgn linangan air mata.

Allahlah yang menurunkan penyakit dan memberikannya obat. Setiap penyakit diperlukan ilmu dan amal. Agama dan ilmu merupakan jalan keluar dari setiap permasalahan yang ada.

Cara memperkuat/menumbuhkan sabar:
- Bermujahadah (bersungguh-sungguh); dengan pengetahuan yang kuat akan memperkuat agama dan iman
- Melatih dorongan Agama u/ melawan dorongan Hawa Nafsu; diperlukan PEMBIASAAN, seperti pembiasaan pada anak kecil juga dgn kekuatan agama

SYUKUR
Dalam sebuah hadist dikatakan:
`Sungguh aneh perkara orang mu´min, ketika diberi cobaan ia bersabar dan ketika diberi nikmat ia bersyukur`

Syukur berarti tidak hanya dalam hati mengakui tapi juga dalam ibadah dan amal perkataan.

Agar dapat bersyukur diperlukan:
1. Ilmu
2. Kondisi spiritual
3. Amal perbuatan

Pemberi segala nikmat adalah ALLAH, namun seringkali kita menganggap bahwa semua itu karena diri sendiri dan mengenyampingkan Allah. Bersyukur bukan tentang nikmat yang diberikan, tapi bersyukur kepada pemberi nikmat itu sendiri. Kita memberikan kegembiraan kita kepada pemberi nikmat akan nikmat tsbt. Namun seringkali syukur kita masih ditempatkan kepada nikmat & pemberian nikmat tsbt, bukan kepada ALLAH

sumber: http://catatanhati.blogsome.com/2004/12/18/sabar-dan-syukur/

Jumat, Juli 03, 2009

SiaPakaH Anda???

Siapakah orang yang sibuk? Orang yang sibuk adalah orang yang suka menyepelekan waktu solatnya seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s

Siapakah orang yang manis senyumanya? Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang ditimpa musibah lalu dia berkata "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun." Lalu sambil berkata,"Ya Rabb, Aku redha dengan ketentuanMu ini", sambil mengukir senyuman.

Siapakah orang yang kaya? Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini.

Siapakah orang yang miskin? Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada selalu menumpuk-numpukkan harta.

Siapakah orang yang rugi? Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikan.

Siapakah orang yang paling cantik? Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik.

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas? Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati membawa amal-amal kebaikan di mana kuburnya akan di perluaskan sejauh mata memandang.

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit? Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak membawa amal-amal kebaikkan lalu kuburnya menghimpitnya.

Siapakah orang yang mempunyai akal? Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga kelak karena telah menggunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa neraka.

Siapakah org yg PELIT ? Orang yg pelit ialah org yg membiarkan tulisan ini begitu saja, malah dia tidak akan menyampaikan kepada org lain.

Ma'an Najah

Ma'an Najah

Jazakallah khairan katsiran

Jazakallah khairan katsiran